Kegiatan Perikanan Kabupaten Pacitan

96

4.10.2 Kegiatan Perikanan Kabupaten Pacitan

1 Unit penangkapan ikan Kapalperahu di Pacitan terdiri atas perahu tanpa motor, motor tempel dan kapal motor. Armada penangkapan periode 1994-2006 didominasi perahu motor tempel. Perahu tanpa motor semakin jarang digunakan, yaitu hanya berjumlah 31 unit pada tahun 2006 Lampiran 15a. Perahu motor tempel meningkat dari 210 unit tahun 1994, menjadi 886 unit pada tahun 2006. Kapal motor dalam persentase yang kecil, yaitu hanya berjumlah 15 unit pada tahun 2006. Jumlah perahukapal berfluktuasi, yaitu dari 610 unit tahun 1994, menjadi 1.680 unit tahun 2003, namun menurun menjadi 932 unit tahun 2006. Penurunan terjadi terkait dengan jumlah perahu tanpa motor yang menurun dari 393 unit tahun 1994 menjadi menjadi 31 unit tahun 2006. Perahu motor tempel terus meningkat, yaitu dari 210 unit tahun 1994 menjadi 886 unit pada tahun 2006. Alat tangkap di Pacitan terdiri atas payang, parel, gillnet, pancing dan krendet Lampiran 15b. Jumlah alat tangkap terus meningkat, yaitu dari 5.347 unit tahun 2001, menjadi 10.348 unit tahun 2006 atau naik sekitar 50 dalam waktu 6 tahun. Alat tangkap dominan periode 2001-2006 adalah pancing. Pancing berjumlah 1.323 unit tahun 2001, cenderung tetap yaitu menjadi 1.215 unit tahun 2006. Krendet digunakan untuk menangkap lobster, meningkat dari 910 unit tahun 2001 menjadi 5.615 unit tahun 2006, atau naik rata-rata 103 per tahun. Nelayan di Kabupaten Pacitan dibedakan menjadi nelayan pemilik dan nelayan buruh. Nelayan pemilik adalah pemilik kapal, yang bertanggungjawab dalam permodalan. Nelayan buruh merupakan nelayan yang terlibat langsung dalam operasi penangkapan. Nelayan buruh sekitar 70-80 dari total nelayan. Jumlah nelayan cenderung meningkat pada periode tahun 2000-2006, dengan peningkatan rata-rata sekitar 10 per tahun. Jumlah nelayan 2.157 orang pada tahun 1994, meningkat menjadi 4.086 orang pada tahun 2003. Tahun 2006 menurun menjadi 3.316 orang Lampiran 15c. 2 Produksi dan nilai produksi Produksi ikan di Kabupaten Pacitan terutama jenis ikan yang berada di perairan pantai. Produksi dari kelompok pelagis yaitu tenggiri Scomberomorus 97 commersoni, kembung Rastrelliger sp., selar Caranx sp., tigawaja Otolithus sp. dan ikan kuwe Carangoides spp.. Kelompok demersal seperti cucut Charcharinus sp., kakap Lates calcarifer, merah Lutjanus sp., bawal putih Pampus argentus, layur Trichiurus spp., pari Dasyatis sp., dan ikan lidah Cynoglossus biloineatus. Jenis udang yang banyak tertangkap adalah lobster Panulirus spp.. Ikan karang banyak tertangkap jenis kerapu Epinephelus sp.. Jumlah produksi ikan selama periode 1994-2006 berfluktuasi Lampiran 15d. Peningkatan dan penurunan produksi tidak begitu besar, rata-rata sekitar 5- 25 per tahun. Peningkatan cukup tinggi terjadi di tahun 1997, yaitu sekitar 38 dari tahun sebelumnya. Penurunan produksi cukup tinggi terjadi pada tahun 2003, yaitu sekitar 28 dari tahun sebelumnya. Produksi berjumlah 2.365 ton tahun 1994, meningkat menjadi 2.462 ton tahun 1998. Pada tahun-tahun berikutnya produksi cenderung menurun, hingga menjadi 1.605 ton pada tahun 2006. Nilai produksi ikan berfluktuasi, searah dengan fluktuasi yang terjadi pada jumlah produksi Lampiran 15e. Nilai produksi sebesar Rp 2.995.870.000,00 pada tahun 1994, menurun di tahun 1995, selanjutnya meningkat kembali hingga mencapai Rp 15.013.080.000,00 pada tahun 2000. Persentase peningkatan nilai produksi yang tinggi terjadi pada tahun 1998-1999 yaitu sekitar 70-80, atau dapat diartikan terjadi peningkatan harga yang relatif tinggi pada periode tersebut. Hal ini terkait dengan jenis ikan yang merupakan komoditas ekspor yaitu lobster. Nilai produksi mencapai puncak tertinggi pada tahun 2000 yaitu Rp 15.013.080.000,00. Pada tahun-tahun berikutnya nilai produksi ikan cenderung menurun, hingga menjadi Rp 12.809.950.000,00 pada tahun 2006.

4.11 Kabupaten Trenggalek