Analisis Pelabuhan Perikanan: Fungsionalitas dan Aksesibilitas

24 2 Konsepsualisasi sistem Sistem dinamis menawarkan metode permodelan yang fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan situasi masalah yang dihadapi. Sistem dinamis memberikan kebebasan kepada pemodel untuk memilih dan mendesain tujuan yang akan dicapainya melalui pendekatan yang disajikan dalam bentuk matematika terhadap situasi masalah yang dihadapinya. Pemodel dapat melakukan pemrosesan secara fleksibel dan dapat menggunakan berbagai kombinasi diagram yaitu subsistem diagram, policy structure diagram, diagram sebab akibat dan diagram alir flow diagram. 3 Model simulasi Suatu model yang memuaskan perlu divalidasi melalui pengujian-pengujian. Pengujian atau simulasi adalah peniruan perilaku suatu gejala atau proses. Simulasi model pada model sistem dinamik bertujuan untuk dapat memahami gejala, perilaku atau proses, membuat analisis dan peramalan perilaku sistem di masa depan. Simulasi dilakukan melalui tahap-tahap pembuatan model komputer, pemrograman komputer, simulasi dan validasi hasil simulasi. 2 Bagian teknik Bagian teknik merupakan bagian penerapan model. Model dapat digunakan untuk melakukan analisis perilaku sistem melalui simulasi. Analisis kebijakan dilakukan dengan mensimulasi berbagai kebijakan dan bagaimana dampaknya terhadap sistem. Evaluasi terhadap model perlu dilakukan untuk dapat melihat validitas model terhadap berbagai perubahan situasi dan kedinamisan lingkungan.

2.5.2 Analisis Pelabuhan Perikanan: Fungsionalitas dan Aksesibilitas

Pelabuhan perikanan sebagai pusat kegiatan industri perikanan mensyaratkan tingkat aksesibilitas yang baik, untuk memudahkan suplai bahan baku bagi keperluan operasi penangkapan ikan, distribusi dan pemasaran hasil tangkapan serta komunikasi dengan dunia luar. Sebagai sarana penunjang kegiatan perikanan, pelabuhan perikanan diharapkan dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat turut mendorong kemajuan bidang perikanan. 25 Menurut Vigarié 1979 diacu dalam Lubis 1989, ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam menganalisis suatu pelabuhan umum yakni avant pays marin foreland, port de pêche fishing port dan arrière-pays terrèstre hinterland yang disebut tryptique portuaire. Selanjutnya menurut Lubis 2006, secara geografis dalam perencanaan pelabuhan perlu dianalisis terhadap tiga elemen yaitu foreland, pelabuhan perikanannya itu sendiri dan hinterland. Foreland berkaitan dengan fishing ground atau daerah penangkapan, sedangkan hinterland berkaitan dengan daerah konsumen atau hilir dari pelabuhan . Ismail 2005 juga menyatakan, pembangunan pelabuhan perikanan harus didasarkan pada berbagai pertimbangan, agar pelabuhan yang dibangun dapat berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat yang sepadan dengan besarnya investasi yang ditanamkan. Pertimbangan tersebut diantaranya yaitu: a faktor kedekatan dengan daerah penangkapan forward linkages, dan b aksesibilitas pasar backward linkages. Lubis 2006 juga menyatakan, apabila perlu diseleksi terhadap beberapa calon pelabuhan perikanan yang ada, maka perlu dilakukan beberapa persyaratan yang lebih khusus, antara lain: 1 Jarak calon pelabuhan terhadap fishing ground. Apabila lokasi tersebut diperuntukkan bagi perikanan semi industri maupun perikanan industri, maka kedekatan lokasi tidak diperlukan, sebaliknya jika diperuntukkan untuk perikanan tradisional maka lokasi pelabuhan harus relatif dekat dengan daerah penangkapannya disamping juga dekat dengan pemukiman nelayan karena fishing trip relatif pendek. 2 Secara geografis, posisi lokasi tersebut cukup baik terhadap potensi pasar yang ada maupun untuk rencana pengembangan pasar. 3 Mempunyai prasarana jalan yang baik menuju daerah konsumen dan terdapat fasilitas infrastruktur lainnya seperti listrik, sumber air bersih dan sarana telekomunikasi. 4 Alur masuk cukup lebar dan kolam labuh cukup terlindung baik secara alami maupun buatan agar kapal-kapal dapat berlabuh dengan aman. 5 Secara fisik-teknik, lokasi tersebut tidak memerlukan pembiayaan yang terlalu besar baik dalam pembangunan maupun pemeliharaannya, sebagai 26 contoh di lokasi tersebut diharapkan sedimentasi dan litoral drift yang ada sekecil mungkin. 6 Terdapat lahan yang cukup untuk rencana pengembangan pelabuhan yang ada dan apabila diperlukan pembebasan lahan, maka harga lahan tersebut tidak mahal dan sesuai dengan rencana tata ruang daerah atau dengan kata lain, lokasi tersebut sesuai dengan rencana pengembangan wilayah. Berdasarkan pemahaman terhadap konsep pembangunan pelabuhan perikanan seperti tersebut di atas, ada 3 tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan pelabuhan perikanan. Ketiga aspek tersebut yaitu: 1 faktor keterkaitan dengan fishing ground forward linkages; 2 aspek teknis pelabuhan, dan 3 keterkaitan dengan aksesibilitas pasar backward linkages.

2.5.3 Analisis Kebijakan dan Kelembagaan Perikanan