Saran Prosiding Hasil hasil Penelitian Teknologi
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
553
Hull, Terence H, Endang Sulistyaningsih, Gavin W. Jones, 1997. ‗Pelacuran di
Indonesia, Sejarah dan Perkembangannya‘. Pustaka Sinar Harapan bekerjasama dengan The Ford Foundation, Jakarta.
Harkristuti Harkrisnowo 2003. Laporan Perdagangan Manusia di Indonesia. Sentra HAM UI, Jakarta.
Jakarta Post, 25 November 1997. Women‟s Solidarity Report, “Seventeen maids have
died abroad” Kementerian Koordinator Bidang Kesra 2003μ ‗Penghapusan Perdagangan Orang Trafficking in Persons
di Indonesia‘. Jakarta. Kementerian Koordinator Bidang Kesra 2004μ ‗Penghapusan Perdagangan Orang
Trafficking in Persons di Indonesia‘. Jakarta.
Kompas, 4 Februari 20 05. ‗Pendidikan bisa cegah ―trafficking‖‘.
Miko, Francis T., 2001. Perdagangan Wanita dan Anak-anak dalam Progressia Vol. IV Parawansa, Kofifah Indar, 2000. ‗Pemberdayaan Perempuan Indonesia‘ dalam Prosiding
Seminar Sehari Perempuan Indonesia dalam Pembangunan di Abad 21 dalam rangka Hari kependudukan Dunia
“Saving Women‟s Lives”. Kantor Menteri Negara Transmigrasi dan Kependudukan, Jakarta.
Rahyanan, Salma Safitri, 2001. ‗Women and Child Trafficking Situation of Indonesia‟. Makalah Diskusi tentang Trafficking, kerjasama ACILS
– Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Jakarta.
------------ , Salma Safitri, 2001a. ‗Perdagangan Perempuan dan Anak Indonesia‘ dalam
Pengiriman Buruh ke Luar Negeri, dalam Progressia Vol. IV No. 02, Juni 2001. Malang.
Rosenberg, Ruth Ed., 2003. Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia.
International Catholic Migration Commission ICMC dan American Center for
International Labor Solidarity ACILS. Jakarta.
UNIFEM East and South East Asia, 2002. Trafficking in Women and Children dalam Website UNIFEM East and South East Asia.
Yayasan Jurnal Perempuan 2004. ‗Roadshow Sosialisasi Anti Perdagangan Anak dan Perempuan‘. www.jurnalperempuan.com, 15 Desember 2004.
---------------- 2005. ‗‖Karya untuk Kawanku II‖, Solidaritas untuk Anti Kekerasan
terhadap Perempuan‘. www.jurnalperempuan.com, 16 Maret 2005.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
554
IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN GIZI HEALTHY SAFETY FOOD
PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DAN GIZI DI KABUPATEN BANDUNG
Isma Widiaty dan Ana
Abstrak
Kegiatan IbM ini dilakukan dengan latar belakang adanya fakta di lapangan bahwa masih banyak daerah-daerah di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung
yang masih masuk kategori rawan pangan dan gizi. Peningkatan ketahanan pangan memerlukan program yang lebih mendasar dan praktis untuk menyelesaikan persoalan
tersebut. Upaya tersebut dapat dilakukan pada skala masyarakat yang paling kecil yaitu keluarga .
Pengelolaan pangan yang berorientasi pada prinsip sehat dan aman diharapkan menjadi salah satu solusi guna meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yang
pada akhirnya akan berdampak pada ketahanan pangan dan nasional. Secara umum kegiatan IbM ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah
tangga dengan menerapkan suatu program Healthy Safety dengan sasaran utama pada keluarga miskin yang masuk kategori rawan pangan di Desa Banjarsari Kabupaten
Bandung. Program ini dilakukan secara berkelanjutan sustainability food security dengan cara yaitu melakukan penyuluhan gizi yang terintegrasi. Metode yang digunakan
dalam kegiatan IbM ini adalah metode kaji tindak partisipatif. Bentuk kegiatan antara lain penyuluhan dan pelatihan kepada kader desa sebanyak 20 kader .
Hasil yang diperoleh dari kegiatan IbM ini adalah adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku gizi yang terjadi pada warga belajar serta adanya
peningkatan konsep penaekaragam pangan terutama dalam memanfaatkan potensi alam di desa Banjarsari . Kebermanfaatan program ini terlihat sangat baik bagi warga secara
langsung maupun dalam menunjang program desa Banjarsari .
Kata Kunci : Model Pendidikan Gizi, Healthy Safety, Keluarga Rawan Pangan dan
Gizi A.
Pendahuluan
Ketahanan pangan akhir-akhir ini menjadi isu nasional yang cukup menyita perhatian semua pihak. Masalah gizi buruk yang melanda anak
–anak balita di berbagai daerah dan kelangkaan pangan atau tingginya harga pangan merupakan sebagian kecil
dari contoh masih rendahnya ketahanan pangan di Indonesia. Akan tetapi ternyata isu ketahanan pangan tidak hanya menjadi masalah yang bersifat nasional, akan tetapi juga
masalah yang terjadi dalam skala internasional
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
555
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim pengusul dengan judul penelitian ‖ PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN GIZI HEALTHY SAFETY
FOOD PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DAN GIZI DI KABUPATEN
BANDUNG‖ mengindikasikan bahwa salah satu desa di Kabupaten Bandung yaitu Desa Banjarsari merupakan salah satu desa yang masuk kategori desa rawan pangan dan
gizi. Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu diadakan suatu treatment untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pendidikan gizi yang refresentatif.
Salah satu model pendidikan gizi yang akan diterapkan oleh tim pengusul adalah model pendidikan gizi dengan nama Healthy and Safety Food.
Khalayak sasaran dalam kegiatan penerapan IbM ini adalah keluarga rawan pangan dan gizi di Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Ketahanan pangan diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, merata dan terjangkau. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim pengusul, dilihat dari sebaran tingkat pengetahuan gizi responden, maka kategori yang
paling banyak 60,9 adalah kategori sedang. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden belum mengetahui cara memilih sumber pangan, cara mengolah pangan
dan kegunaan zat gizi yang terdapat dalam makanan untuk tubuh. Hasil uji korelasi Spearman
memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan ibu berhubungan positif dengan tingkat pengetahuan gizi r = 0,438 : P 0,05. Kondisi ini bermakna bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan ibu, maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan ibu. Untuk rata-rata tingkat kecukupan energi baru mencapai 83. Angka kecukupan
protein 78,39, Vitamin A 61,27 dan vitamin C 30,24. Praktek sanitasi higiene pada responden masih banyak yang belum menerapkan. Seperti praktek mencuci
sayuran, 27,6 responden masih tidak membiasakan untuk mencuci sayuran sebelum dimasak atau dikonsumsi. 10,3 responden masih mempunai kebasan tidak merebus air
sampai mendidih. Kategori sanitasi rumah responden terbagi menjadi tiga yaitu, kategori baik sebanyak 16,1, cukup baik 59,8 dan kurang baik sebanyak 24,1 .
Dengan demikian responden ini termasuk dalam keluarga kecil, rawan pangan, dan memiliki asupan energi, vitamin yang belum cukup memenuhi. Dengan demikian
diperlukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan responden baik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan adanya model pendidikan gizi Healthy dan
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
556
Safety food ini diharapkan pengetahuan dan keterampilan responden meningkat
sehingga tercipta keluarga tahan pangan baik secara kualitas maupun kuantitas.