Pada SCR dalam hubungan jembatan berkendali setengah
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
458
a b Gambar 16. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 0
o
a,oleh modul sistem hasil penelitian, b oleh modul TCA 785
a b Gambar 17. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 45
o
a,oleh modul sistem hasil penelitian, b oleh modul TCA 785
a b Gambar 18. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 90
o
a,oleh modul sistem hasil penelitian, b oleh modul TCA 785
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
459
a b Gambar 19. Tegangan beban hasil pengendalian daya pada sudut picu 135
o
a,oleh modul sistem hasil penelitian, b oleh modul TCA 785
Gambar 20. Tegangan beban hasil pengendalian daya Pada SCR dalam hubungan jembatan berkendali setengah oleh modul sistem hasil penelitian,
Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh fakta konsekuensi penggunaan diac optokopler, pada pemicuan sudut 0
o
untuk ketiga gambar Gambar 6a, dan 11a diperoleh tundaan sebesar 9
o
yang bisa dihitung dari:
9 180
2 1
, x
divisi divisi
Divisi yang dimaksud di sini adalah garis-garis skala pada layar osiloskop, yang tampak bahwa setengah siklus gelombang tegangan bolak-balik setengah periode = 180
o
terskala selebar dua divisi. Mekanisme terjadinya penundaan sudut picu pada 0
o
akibat penggunaan kopling optis karena energi picu bagi SCRTriac-nya menggunakan jaringan PLN main
voltage . Karena SCRTriac merupakan diode empat lapisPNPN dan menurut Savant,
Roden, dan Carpenter 1987:149 maupun Boylestad, Nashelsky 1992:831 strukturnya setara dengan dua buah transistor dwikutub bipolar, sedangkan transistor
merupakan peranti elektronk yang dikendalikan dengan arus listrik, maka jelas bahwa saat tegangan jaringan listrik PLN berada berada di titik nol, tidak akan ada arus listrik.
Logika ini dapat dimengerti, arus listrik tercipta karena adanya perbedaan tegangan. Air mengalir karena adanya perbedaan tinggi tempat, di samping itu, optokopler- diac juga
membutuhkan tegangan kerja untuk bisa menghantar breakdown .
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
460
Dari argumentasi di atas, dalam pemicuan SCRTriac pada sudut nol, terpotongnya titik nol beberapa derajat tidak memengaruhi kinerja sistem secara
sinifikan, hal ini dikemukakan oleh tim ahli dari Littelfuse.Inc. 2004 bahwa dalam untai gelombang penuh, sudut picu 150
o
akan memberikan daya listrik sebesar 97 dari energi penuhnya ke beban, sedangkan sudut picu sebesar 30
o
hanya memberikan 3 dari energi penuhnya, dari sini tidaklah bermanfaat untuk memberikan pengaturan sudut
picu kurang dari 30
o
atau lebih besar dari 150
o
. Dibandingkan dengan hasil penelitian Herlambang Sigit, hasil pemicuan sudut sudut 0
o
dari penelitian ini bisa lebih kecil. Tabel 1 Perbandingan tundaan sudut picu pada pemicuan 0
o
hasil penelitian Herlambang Sigit dan S u n o m o.
Penelitian Herlambang Sigit Penelitian S u n o m o
Pemicuan TRIAC 27
o
Pemicuan TRIAC
9
o
Pemicuan SCR dalam antiparalel
18
o
Pemicuan SCR dalam
antiparalel 9
o
Pemicuan SCR pada penyearah
jembatan 9
o
Pemicuan SCR pada penyearah
jembatan
o
Kesimpulan
Dari temuan penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: Kendali fasa thyristor SCR dan TRIAC tanpa tegangan eksternal mampu:
1. melakukan kendali fasa gelombang tegangan satu fasa dengan sudut picu 0
o
- 180
o
dan 180
o
-360
o
pada TRIAC, dengan hasil picu 9
o
untuk pemicuan sudut 0
o
akibat penggunaan kopling optik. 2. melakukan kendali fasa gelombang tegangan satu fasa dengan sudut picu
o
- 180
o
dan 180
o
-360
o
pada SCR dalam hubungan antiparalel, dengan hasil picu 9
o
untuk pemicuan sudut 0
o
akibat penggunaan kopling optik. 3. melakukan kendali fasa gelombang tegangan satu fasa dengan sudut picu 0
o
- 180
o
pada SCR dalam hubungan jembatan berkendali setengah, dengan hasil picu 0
o
untuk pemicuan sudut 0
o
ketertinggalan tidak terbaca.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
461
Untuk memperkecil selisih sudut picu nyata dengan titik nol lintasan jaringan listrik pada pemicuan sudut 0
o
, kopling optik dapat diganti dengan kopling trafo , tetapi dengan resiko, jika keluaran trafo pemicu sampai terhubung dengan anoda karena
kekurangcermatan perakit, maka sistem pemicu akan rusak terkena tegangan bolak- balik yang seharusnya hanya dihubungkan ke ujung anoda, katoda dan bebannya.
DAFTAR PUSTAKA Boylestad Robert, Louis Nashelsky, 1992, Electronic Devices and
Circuits Theory 5
ed
. Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, NJ.
Haryanto, Sunomo. 2005, ―Modifikasi Sistem Pemicu pada kendali Daya Tiga Fasa Buatan VEDC Malang‖,penelitian dosen muda 2004-2005,
Ditjen Dikti; Jakarta. Herlambang Sigit, 2007, ―Perbaikan Kinerja Sistem Optis IC 555-
MOC 3021 Sebagai Pengendali Daya Listrik.‖ Penelitian Dosen
Muda 2006-2007, Ditjen Dikti; Jakarta. Philips Semiconductors, tth, Chapter 6: Power Control with Tyiristors andTriacs,
http:www.st.comstonlineproductliteraturean3575.pdf ,
[16 Maret 2008]. Siemens Semiconductor Group, tth, TCA 785, Phase Control IC
http:www.ti.ac.th~maoleeTCA785.pdf , [16 Maret 2008].
VEDC Malang, 2000, ―Sistem kendali Daya 3 Fasa Gelombang Penuh‖ Modul.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
462
SISTEM PENSINYALAN TRANSPORTASI KERETA API DENGAN VISUALISASI POSISI
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPS GLOBAL POSITIONING SYSTEM
Sunomo, Herlambang Sigit Pramono, Didik Haryanto
Dosen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Kereta api merupakan alat transportasi utama karena kemampuannya mengangkut penumpang dalam jumlah besar. Di Indonesia, kecelakaan kereta api
masih sering terjadi, gangguan alat persinyalan merupakan salah satu penyebabnya. Penelitian ini bermaksud membuat sistem pensinyalan untuk transportasi kereta api
dengan memvisualisasikan posisi kereta api di layar komputer dengan Global Positioning system
GPS melalui SMS. Penelitian diujicobakan pada jalur kereta api Solo
– Yogyakarta pada kereta api NewPrameks
. Dengan membawa GPS di kereta api yang sedang berjalan, pada koordinat geografi setiap stasiun yang dilewati, sistem berhasil mengirimkan informasi
melalui sms ke sistem yang ada di stasiun, dan sistem di stasiun berhasil memvisualisasikan posisi kereta api. Koordinat stasiun sepanjang Solo
– Yogyakarta teridentifikasi antara 0733.7271 sampai 0747.3756 lintang selatan dan antara
11050.3561 – 11021.8182 bujur barat.
Dengan kondisi ini, posisi kereta api dapat divisualisasikan di layar komputer, dan mengaktifkan sistem pensinyalan dengan menyalakan lampu sinyal kereta api
sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada. Hasil penelitian ini dapat diintegrasikan dengan sistem pensinyalan relay yang sekarang dipergunakan.
Kata kunci
: pensinyalan kereta api, gps system