KESIMPULAN Dukungan Pemerintah terhadap Kebijakan Perluasan SMK

Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 104 3. Jenis keahlian favorit Teknik Otomotif dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bisnis dan Manajemen, Desain Komunikasi Visual. Program studi keahlian ini masih diminati oleh industry pasangan dan mudah untuk melakukan kerjasasma. 4. Perluasan SMK mendapat dukungan moril dari beberapa pihak: masyarakat, pemerintah daerah maupun pusat akan tetapi perlu diberikan tekanan penguatan agar posisi program, sekolah bersifat futuristic dan keterpakaiannya tinggi. DAFTAR PUSTAKA Curtish, R Fish, 1979, Curriculum Development in Vocational Technical Development, Allyn and Bacon, Inc. London. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003, Pendekatan Kontekstual. Dewey, John 1964, Democracy and Education: an introduction to the Philosophy of Education, The Macmillan Company, New York. Hajar Pamadhi, 2007, Kurikulum Keterampilan di Masa Datang Makalah Seminar Nasional, hotel Puncak Raya - Bogor Microsoft Encarta® Reference Library 2004. © 1993-2003. Neuman, W. L. 2003. Social Research Methods, Quantitative and qualitative approaches, 4 th . Boston: Allyn and Bacon Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 105 PENGARUH KEMIRINGAN PEMECAH GELOMBANG DAN KEDALAMAN AIR TERHADAP RUN UP DAN RUN DOWN GELOMBANG Abdul Haris Setiawan Prodi Pendidikan Teknik SipilBangunan Jurusan PTK FKIP UNS ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya 1 Pengaruh kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap run up, 2 pengaruh kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap run down, 3 Pengaruh kedalaman air terhadap run up , 4 Pengaruh kedalaman air terhadap run down, 5 Pengaruh kemiringan dinding pemecah gelombang dan kedalaman air terhadap run up, 6 Pengaruh kemiringan dinding pemecah gelombang dan kedalaman air terhadap run down. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium hidrolika Fakultas Teknik jurusan sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil eksperimen variasi kemiringan dinding pemecah gelombang 30 , 45 , 60 , dan 90 . Tiap variasi kemiringan diteliti dengan 5 jenis gelombang yang berbeda dengan 4 kedalaman yang berbeda pula, seluruhnya berjumlah 80 buah. Sedangkan sampel yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi. Berdasarkan hasil penelitian uji persyaratan analisis dan uji hipotesis dapat disimpulkan 1 Terdapat pengaruh negatif antara kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap run up, hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar –0,352, dengan taraf signifikansi koefisien korelasi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05 taraf signifikansi 5, 2 Terdapat pengaruh negatif antara kemiringan dinding pemecah gelombang terhadap run down, hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar –0,372, dengan taraf signifikansi koefisien korelasi sebesar 0,001, 3 Terdapat pengaruh positif antara kedalaman air terhadap run up , hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,300, dengan taraf signifikansi koefisien korelasi sebesar 0,007, 4 Terdapat pengaruh positif antara kedalaman air terhadap run down, hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,255, dengan taraf signifikansi koefisien korelasi sebesar 0,022, 5 Terdapat pengaruh bersama antara kemiringan dinding pemecah gelombang dan kedalaman air terhadap run up, hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,462 dan sumbangan efektif sebesar 21,4, 6 Terdapat pengaruh bersama antara kemiringan dinding pemecah gelombang dan kedalaman air terhadap run down, hal ini terbukti dengan diperolehnya koefisien korelasi sebesar 0,451 dan sumbangan efektif sebesar 20,3.

A. PENDAHULUAN

Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan daerah Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 106 perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar dari laut. Menurut Per Bruun 1989:376 pemecah gelombang adalah bangunan pelindung pelabuhan, dari gelombang yang mempengaruhi aktifitas bongkar muat barang di pelabuhan. Karena pemecah gelombang merupakan bangunan yang berhubungan dengan gelombang air maka diperlukan data tentang karakteristik gelombang yang memadai. Karakteristik gelombang yang terjadi tersebut digunakan untuk merencanakan bangunan pemecah gelombang. Karakteristik gelombang dilihat berdasarkan variabel gelombang yang meliputi tinggi gelombang, panjang gelombang, cepat rambat gelombang serta periode gelombang. Variabel-variabel tersebut merupakan karakter yang menggambarkan gelombang yang terjadi wave properties. Di luar variabel gelombang tersebut terdapat variable luar yang berpengaruh pada gelombang yang terjadi yaitu kedalaman air, karakter dinding, serta karakter gaya luar yang bekerja, misalnya besar gaya angin dan gempa yang terjadi. Dalam hal penurunan rumus secara matematis yang menghubungkan antar variabel gelombang seringkali menghasilkan rumusan yang rumit, sehingga untuk menggunakan rumusan tersebut dalam perencanaan masih membutuhkan tabel-tabel dan grafik bantu yang belum tentu tersedia. Penelitian di laboratorium mengenai model gelombang akan sangat berguna dalam perencanaan. William L. Wood dan Guy A Meadows 1995:75, menyatakan bahwa gelombang adalah deformasi permukaan air yang terjadi akibat gangguan terhadap stabilitas permukaan air oleh gaya luar. Gaya luar yang bekerja pada permukaan air menyebabkan permukaan air yang tidak stabil dan terjadi deformasi yang bergetar menjauhi asal gaya tersebut. Gelombang air yang berjalan dan menghantam suatu permukaan tertentu akan mengalami proses pemantulan refleksi. Refleksi yang terjadi akan berpengaruh pada karakteristik gelombang pantulan. Apabila dinding atau permukaan yang dihantam memiliki sudut tertentu maka akan terjadi proses run up dan run down . Run up dan run down adalah jarak permukaan air tertinggi dan terendah