KESIMPULAN DAN SARAN Siklus II
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
206
2 orang; 4,88, B 12 orang, 29,27, B – 12 orang; 29,27, C+ 5 orang; 12,20,
C 5 orang; 12,20. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan kontekstual adalah efektif, maka disarankan agar dalam pelaksanaan perkuliahan mata kuliah teori lainnya dapat menerapkan model yang digunakan dalam
penelitian ini. Di samping itu, pembelajaran juga harus mengacu pada pencapaian kompetensi yang dituntut oleh mata kuliah yang sesuai dengan kompetensi yang telah
ditetapkan, mengingat mata kuliah Matematika merupakan mata kuliah dasar yang hasil belajarnya akan digunakan untuk mempelajari konsep-konsep keteknikelektroan
selanjutnya. Selain itu, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran
yang sama, yaitu model pembelajaran kontekstual untuk mata kuliah yang lain, baik berbeda karakteristik mata kuliahnya maupun karakteristik mahasiswanya, dan dalam
kondisi atau setting yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
--------------- 2002, Kurikulum 2002 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
: FT UNY. Ary Kristiyani, 2007. Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Laporan Siswa Kelas VIII SMP N 1 Juwana . Tesis PPS
UNY. Blanchard, Alan, 2001. Contextual Teaching and Learning. Surabaya: Postgraduate
Program of State University of Surabaya. Bloom, Benjamin S.. ―Major Categories in Taxonomy of Education Objective‖
http:faculty. washington. edukrummeguidesbloom.html , pp. 2-3.
Cecep Rustana, 2004. Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Dit. PLP Depdiknas. Djoko Santoso, dkk. 2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Rangkaian
Listrik Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY
. Yogyakarta: FT UNY. Edy Supriyadi, 2007. Pelatihan dan Pendampingan Pembelajaran Kontekstual bagi
Guru SMP di Kabupaten Bantul . Yogyakarta: Laporan PPM LPM UNY.
Good, Thomas L. and Jere E. Broophy. 1990. Educational Psychology: A Realistic Approach
. New York: Longman,
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
207
Hartoyo, dkk. 2008. Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Efektivitas pembelajaran Mata Kuliah teknik Pendingin dan Tata
Udara . Yogyakarta: Laporan Penelitian UNY.
Hergenhahn, B.R. and Matthew H. Olson. 1997. An Introduction to Theories of Learning.
New Jersey : Prentice-Hall, Herlambang Sigit Purnomo. 2005. Upaya Pencapaian Standar kompetensi Pada Mata
Kuliah Teknik Digital Melalui Metode Problem Based Learning Berbantuan Program Simulasi Rangkaian
. Yogyakarta: UNY. Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Dit. PLP Depdiknas.
Nur Kholis Hartoyo. 2009. Penerapan Model Contextual Teaching and Learning CTL untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Laporan Penelitian FT UNY. Ome‘ara, David. 2002. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdiknas.
Slamet PH., 2006. MBS, Life Skill, KBK, CTL dan Salingketerkaitannya. Jakarta: Depdiknas.
Slavin, Robert E. 1991. Educational Psychology. New Jersey: Prentice Hall, Sukamto, dkk. 1999. Kumpulan Materi Penelitian Tindakan Action Research.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Anderson, L.W. D. Krathwohl, eds.. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and
Assessing: A Revision of Blooms Taxonomy of Educational Objectives . New
York: Addison Wesley Longman. Krathwohl, D.R., Masia, B.B. with Bloom. B.S. 1990. Taxonomy of Objectives Book 2;
Affective Domain . New York: Addison Wesley Longman.
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
208
EFEK MINYAK NABATI PADA BIODEGRADASI POLIURETAN HASIL SINTESIS DARI POLIOKSIETILENGLIKOL400 DAN METILEN-
4,4’- DIFENILDIISOSIANAT
Eli Rohaeti dan Senam Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh minyak nabati terhadap kemudahan biodegradasi poliuretan. Minyak kedelai diperoleh melalui maserasi serbuk
kedelai dalam n-heksana. Minyak sawit kasar dari industri kilang CPO, dan minyak jarak diperoleh dari pasaran. Biodegradasi dilakukan dengan lumpur aktif dalam media
malka padat pada temperatur 37
o
C serta dilakukan penggantian media setiap 5 hari. Karakterisasi poliuretan dilakukan melalui penentuan gugus fungsi menggunakan
Fourier Transform Infra Red FTIR, ikatan silang dengan penggembungan, kehilangan
massa, serta kristalinitas menggunakan X-Ray Diffraction. Kehilangan massa tertinggi ditunjukkan oleh poliuretan dari asam lemak minyak sawit kasar-PEG400-MDI, diikuti
oleh poliuretan dari PEG400-MDI, dan poliuretan dari minyak sawit kasar-PEG400- MDI. Penambahan asam oleat dalam sintesis poliuretan dapat meningkatkan laju
kehilangan massa poliuretan.
Hampir semua poliuretan hasil sintesis berbasis minyak nabati dan asam lemak minyak nabati mengalami laju kehilangan massa dalam lumpur aktif semakin menurun
seiring meningkatnya waktu biodegradasi, kecuali poliuretan dari minyak jarak meningkat degradabilitasnya mulai biodegradasi hari ke 20, poliuretan dari asam lemak
minyak jarak tanpa dan dengan oksidasi, serta dari asam lemak CPO tanpa dan dengan oksidasi degradabilitasnya fluktuatif dengan meningkatnya waktu biodegradasi.
Keberhasilan biodegradasi ditandai dengan perubahan intensitas serta menghilangnya beberapa gugus fungsi poliuretan dan perubahan kristalinitas serta terjadi peningkatan
kehilangan massa seiring meningkatnya waktu biodegradasi. Kata Kunci:
biodegradasi, kehilangan massa, kristalinitas, poliuretan.