Proporsi Jumlah Dosen Full Time Equivalent FTE Staf Akademik

Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 334 Tabel 1. Full Time Equivalent FTE Staf Akademik No Kegiatan 20032004 20042005 20052006 20062007 1 Pendidikan dan Pengajaran 8,2 9,6 8,9 8,9 2 Penelitian 0,6 0,7 0,75 0,7 3 P2M 0,45 0,2 0,45 0,3 Jumlah 1+2+3 9,25 10,5 10,1 9,9 Pengembangan staf akademik dilakukan dengan cara pembimbingan oleh dosen senior, studi lanjut, pelatihan, kursus dan magang bidang di industri boga. Semua kegiatan ini berlangsung dengan dana dari hibah Due-like dan PHK-A3. Setiap dosen yunior dibimbing oleh dosen senior yang sebidang. Pelatihan dan magang bidang studi dilakukan minimal setiap semester, dilakukan di industri terkait misalnya Hotel Sahid Jaya Jakarta, Hotel Hilton, Bogasari Baking School Jakarta, Holland Bakery dan Rossy Cake Bakery . Selain itu dosen juga mengikuti seminar internasional, seminar nasional atau seminar regional di lembaga riset dan perguruan tinggi lain. Pengembangan dosen juga dilakukan dengan mengirimkan dosen untuk meneruskan sekolah S2 atau S3 baik di dalam ataupun luar negeri. Sampai saat ini, ada satu staf dosen yang meneruskan studi ke luar negeri di Universiti Kebangsaan Malaysia, terdapat dua staf dosen yang sedang meneruskan studi di dalam negeri yaitu Institut Pertanian Bogor dan satu staf dosen akan meneruskan studi di Universitas Negeri Jakarta. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi staf dosen yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, maka diadakannya pelatihan bahasa Inggris yang diadakan oleh unit pusat bahasa UNJ. Dana untuk melanjutkan studi di dalam negeri berasal dari BPPS dan UNJ. Biaya pendidikan tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung semakin meningkat. Peningkatan biaya pendidikan ini tidak dapat diakomodasi oleh beasiswa BPPS. Hal ini mengakibatkan beberapa staf akademik enggan untuk meneruskan studi di dlaam negeri karena kekurangan dana pendidikan harus dicukupi dari dana UNJ, sehingga mampu mengakomodasi semua biaya yang diperlukan untuk Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 335 menyelesaikan pendidikan lanjut. Sponsor untuk studi di luar negeri diusahakan dari berbagai yayasan yang bekerjasama dengan pihak kedutaan besar luar negeri. Biaya studi ini berasal dari beasiswa yang masih harus diperebutkan oleh pelamar lain, baik dari kalangan staf akademik, peneliti maupun industri. Beasiswa ini berasal dari ADS, STUNED, Mombusho, ADB, IDB, World Bank, dan lain-lain. Upaya peningkatan kualitas staf akademik juga dilakukan dengan mengirimkan staf akademik untuk mengikuti magang. Kegiatan magangpelatihan yang diikuti oleh staf akademik dilaksanakan di dalam dan di luar negeri. Namun jumlah staf penbgajar yang melakukan magang di luar negeri belum terlalu banyak, sampai saat ini baru 2 orang dosen. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada program studi tetapi juga terjadi pada tingkat universitas. Untuk mengatasi masalah ini, pihak universitas selalu mengakomodasi dan memberikan dorongan kepada staf akademik untuk melakukan pelatihan di luar negeri. Dana kegiatan ini berasal dari berbagai beasiswa training dan short courses yang biasanya memerlukan waktu 1 -12 bulan. Training di luar negeri sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menjalin network yang kuat dengan staf akademik dan dunia industri di luar negeri. Beberapa staf akademik Indonesia dapat meneruskan studi di luar negeri dengan cara menjalin network yang kuat dengan staf akademik berbagai universitas di luar negeri.Beasiswa studi lanjut dengan cara ini biasanya berasal dari research studentship. Pada saat ini, terdapat dua orang staf akademik di Program Studi Tata Boga yang meneruskan studi ke luar negeri melalui jalur akademik. Diharapkan studi ini akan segera selesai pada tahun 2007. Dengan analisis SWOT diperoleh temuan bahwa: Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 336 Tabel 2. Analisis SWOT Staf Akademik dan Tenaga Pendukung INTERNAL EKSTERNAL KEKUATAN KELEMAHAN 1. Dosen yang bergelar doktor 20 dan bergelar master 45 2. 90 dosen berusi 50 tahun 3. Tingkat kehadiran dosen rata- rata 95 4. Semua dosen telah mengikuti kegiatan pelatihan dan kursus 5. Semua dosen telah menulis buku ajar 6. Sudah terbentuk kelompok bidang ilmu 1. FTE belum ideal 9,92 2. Produktivitas dosen dalam kegiatan penelitan dan P2M 3. Publikasi hasil penelitian belum banyak 4. Paket pelatihan belum diikuti semua karena kendala dana 5. Hanya sedikit dosen yang telah mengikuti kegiatan magang 6. Tenaga administrasi dan laboran belum banyak mengikuti kegiatan pelatihan atau magang K E S E M P A T A N 1. Banyak tawaran pelatihan, kursus dan magang 2. Banyak jurnal nasional dan internasional yang dapat dimanfaatkan Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan 1. Mengadakan pelatihan, kursus atau magang bersertifikasi bagi dosen, laboran, dan staf administrasi 2. Hibah penulisan buku dan publikasi dalam jurnal nasional maupun internasional 3. Hibah penelitian dan pengajaran A N C A M A N Tuntutan kompetensi dari stakeholder selalu berubah dan berkembang

3. Peralatan Laboratorium

Program Studi Tata Boga memiliki 9 ruang laboratorium yang terdiri dari Lab. Kimia, Lab. Pengolahan Makanan, Lab. Pastry Bakery, Lab. Pengelolaan Usaha Boga PUB, Lab. Tata Hidang, Chocolate Room, Lab. Komputer, Lab. Terpadu Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi 337 Roti, serta Lab. Pangan dan Gizi. Total luas laboratorium tersebut adalah 788 m2. Agar tidak terjadi penumpukan atau kekosongan mahasiswa di laboratorium, maka dilakukan sistem regulasi penggunaan laboratorium dengan menetapkan jadwal tetap untuk mata kuliah pengguna dan mahasiswa serta dosen yang sedang melakukan penelitian. Satu orang dosen ditunjuk sebagai penanggung jawab laboratorium. Namun, manajemen pengelolaan laboratorium ini dirasakan masih belum optimal, karena belum ada inventarisasi jumlah dan jenis penelitian yang dilakukan di laboratorium, belum ada teknisi untuk setiap laboratorium, belum ada pengecekan rutin alat laboratorium untuk periode waktu tertentu, dan belum terdapat rencana pengembangan laboratorium secara terpadu untuk masa datang. Sebagian besar laboratorium yang dimiliki PS Tata Boga digunakan sendiri oleh mahasiswa PS Tata Boga. Hanya 1 laboratorium yang digunakan bersama oleh mahasiswa program studi lain yang ada di Jurusan IKK, yaitu Laboratorium Kimia. Karena itu, perencanaan penggunaan ruang laboratorium, khususnya Laboratorium Kimia, dilakukan bersama oleh 3 program studi Tata Boga, Tata Busana dan Tata Rias yang mengasuh mata kuliah terkait dengan Laboratorium Kimia, seperti Kimia Makanan, Kimia Tekstil, Kimia Kosmetika dan Kimia Dasar. Selama pelaksanaan hibah Due-like, PHK-A3 dan hibah pengembangan laboratorium, telah banyak alat laboratorium yang diperoleh melalui alokasi dana yang berasal dari hibah tersebut. Selain dari dana hibah, pengadaan peralatan laboratorium juga diperoleh dari alokasi DPPS, dan usaha komersial yang dilakukan Lab, seperti Lab. PUB. Hal yang sama juga dilakukan terhadap proses pemeliharaan dan perbaikan laboratorium. Perbaikan skala kecil dilaksanakan sebulan sekali, sedangkan perbaikan skala besar dilaksanakan setiap semester. Peralatan yang tersedia di laboratorium belum mencukupi untuk keperluan praktikum, terutama untuk peralatan penunjang praktikum di kelompok bidang ilmu pendidikan Boga dan kelompok bidang ilmu pangan dan gizi . Penambahan peralatan juga perlu dilakukan untuk menunjang kegiatan di Lab. Kimia dan Lab. Komputer. Beberapa alat sudah diperbaharui, tetapi sebagian besar alat telah berumur di atas 10 tahun.