Prosedur Uji Aktivitas anti plasmodial in-vitro
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi
2 Uji aktivitas antiplasmodium secara in vitro
Uji aktivitas antiplasmodium in vitro dilakukan dengan 2 metode yaitu metode mikroskopis menurut Ljungström et al. 2004. Ke dalam mikrokultur 96 sumuran yang
mengandung kultur Plasmodium pada fase tropozoit dengan parasitemia 2 hematokrit 3, ditambahkan senyawa uji pada berbagai peringkat konsentrasi. Kultur yang
mengandung senyawa uji selanjutnya diinkubasikan selama 72 jam. Nilai parasitemia dihitung dari sediaan apus yang diwarnai dengan Giemsa. Nilai parasitemia ini selanjutnya
digunakan untuk menghitung persentase penghambatan pertumbuhan Plasmodium. Sebagai kontrol digunakan kultur Plasmodium tanpa senyawa uji dan dianggap mempunyai
pertumbuhan 100. Aktivitas antiplasmodium dinyatakan sebagai IC
50
Inhibitury Concentration 50
yaitu konsentrasi yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan parasit hingga 50 yang dihitung dengan analisis probit.
Cara 2. Plasmodium falciparum strain FCR-3 dan D10 dibiakkan dengan metoda candle jar Trager dan Jensen,1976. Sel darah merah yang terinfeksi parasit dibiakkan dalam cultur
flask yang mengandung 10 mL medium komplit mengandung 10 serum, dengan
hematokrit akhir 1,5. Kultur parasit tesebut dilaksanakan di dalam laminary flow cabinet dalam kondisi steril, kemudian diinkubasi di dalam inkubator CO
2
pada temperatur 37 C.
Medium diganti dengan yang baru setiap 24 jam masa inkubasi. Apabila parasitemia terlalu tinggi lebih dari 10, maka dibuat subkultur dengan menambahkan sel darah merah
normal sehingga parasitemia menjadi rendah kurang dari 1. 2. Uji toksisitas
in vitro
Uji sitotoksik fraksi aktif dilakukan pada kultur sel fibroblas dengan cara yang prinsipnya sama dengan uji antiplasmodial in vitro. Sel dibiakkan dengan kondisi yang sama
dengan kondisi biakan P. falciparum, dengan mengganti serum manusia dengan serum fetal bovin
. Untuk keperluan uji sitotoksik kultur sel sebanyak 100 l didistribusikan dalam mikrokultur 96 sumuran 2 x 10
3
untuk setiap sumuran. Selanjutnya ditambahkan 100 l senyawa uji pada berbagai konsentrasi 0; 1; 5; 10; 50; 100 dan 500 gml secara triplikat.
Kultur sel yang mengandung senyawa uji selanjutnya diinkubasikan selama 24 dan 72 jam. Pertumbuhan sel diperkirakan berdasarkan pengambilan [
3
H] senyawa uji oleh sel. Sebagai
Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Teknologi, MIPA dan Pendidikan Vokasi kontrol digunakan kultur sel tanpa senyawa uji dan dianggap memiliki pertumbuhan 100.
Efek sitotoksik dinyatakan sebagai IC
50
kadar untuk menghambat pertumbuhan sel hingga 50. Tingkat sitotoksisitas fraksi uji dinyatakan sebagai Indeks Sitotoksik IS yang
merupakan rasio aktivitas antiplasmodial in vitro IC
50
pada parasit dan efek sitotoksik IC
50
pada sel normal. Sebagai kontrol tingkat sitotoksisitas digunakan IS dari klorokuin.