Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis cerita pendek sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Oleh karena itu, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian ini digunakan sebagai acuan. Beberapa penelitian terdahulu yang cukup relevan digunakan sebagai kajian pustaka penelitian ini dilakukan oleh Ibnian 2010, Parede 2011, Ratmandani 2009, Miftahurrohim 2009, Anisa 2010, dan Nadiya 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Ibnian 2010 merupakan penelitian yang mengkaji tentang penggunaan teknik konsep cerita untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa EFL kelas sepuluh. Metode yang digunakan oleh Ibnian adalah dengan memilih secara acak empat kelas dari sekolah di Amman. Dua kelas sebagai kelas eksperimen, sedangkan dua lainnya sebagai kelas kontrol. Siswa dari kelas eksperimen diberi intruksi untuk menulis cerpen menggunakan teknik konsep cerita, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode tradisional. Tahap selanjutnya adalah dengan memberikan tes menulis cerpen pada masing-masing kelas. Waktu yang diberikan untuk menulis cerpen adalah enam puluh menit. Hasil yang dicapai setelah dilakukan tes adalah penggunaan teknik konsep cerita memberikan dampak positif pada keterampilan menulis cerpen siswa kelas sepuluh. Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari perbaikan organisasi penulisan, teknik penulisan, penggunaan bahasa pada menulis kreatif kelancaran, fleksibilitas, munculnya ide baru, dan perluasan ide. Pardede 2011 melakukan penelitian berkaitan dengan penggunaan cerita pendek untuk mengajarkan keterampilan berbahasa. Pardede menggunakan cerpen untuk mengajarkan empat keterampilan berbahasa. Metode yang digunakan adalah dengan memilih dua kelas untuk diberikan teks yang berbeda. Kelas yang pertama diberikan teks nonsastra, sedangkan kelas yang lain diberikan teks sastra yaitu cerpen. Selanjutnya dilakukan tes pada masing-masing kelas, tes tersebut meliputi keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Pada tes keterampilan membaca diberikan tiga macam soal yaitu mengisi tabel kelas kata berdasarkan teks yang sudah dibaca. Soal yang kedua adalah mengisi sinonim atau definisi dari kata yang terdapat pada teks, dan yang terakhir adalah melengkapi kalimat rumpang menggunakan sinonim kata pada soal sebelumnya. Pada tes keterampilan menulis, siswa diberikan soal untuk menulis sebuah dialog antara seorang anak dan ayahnya. Selanjutnya dialog tersebut dikembangkan menjadi sebuah cerpen yang berisi tokoh, setting, klimaks, dan resolusi. Untuk tes keterampilan berbicara, siswa diperintahkan untuk membaca teks yang diberikan secara bergiliran. Sedangkan untuk tes menyimak, guru membaca teks dan siswa menyimak teks yang dibacakan guru. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan berdasarkan teks yang dibacakan. Hasil yang dicapai dengan penggunaan cerpen adalah bertambahnya perbendaharaan kata pada keterampilan membaca, pada keterampilan menulis siswa menjadi lebih kreatif, cerpen dapat menjadi sumber belajar pada keterampilan menyimak dan berbicara. Ratmandani 2009 dengan penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Berdasarkan Teks Berita Melalui Model Pembelajaran Team-Assisted-Individualization TAI pada Siswa Kelas X 2 SMA N 1 Karanggede. Berdasarkan analisis dan Penelitian keterampilan menulis cerita pendek dengan model pembelajaran Team-Assisted-Individualization TAI pada siswa kelas X 2 SMA N 1 Karanggede mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 15,74 atau 24,49. Dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 64,25 dan siklus II sebesar 79,99. Penelitian yang dilakukan Ratmandani memiliki persamaan dan perbedaan dengan judul yang diangkat oleh peneliti, persamaannya adalah kedua penelitian ini mengangkat topik tentang keterampilan menulis cerpen. Perbedaannya terletak pada penggunaan model dan media, selain itu kurikulum yang diterapkan juga berbeda. Model yang digunakan Ratmandani adalah Team-Assisted- Individualization TAI dengan teks berita sebagai acuan dalam menulis cerpen. Peningkatan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X 2 SMA N 1 Karanggede diikuti perubahan perilaku belajar yang positif dari perilaku negatif. Pada siklus I siswa belum terlihat begitu aktif dalam pembelajaran, selain itu siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek. Namun, pada siklus II siswa sudah terlihat lebih aktif siswa tidak ragu lagi untuk menanyakan materi yang kurang dipahami siswa juga lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berkenaan dengan penggunaan strategi Think-Talk-Write TTW, Miftahurrohim 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Strategi Think-Talk-Write untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi pada siswa Kelas X-9 SMA Nasional Pati penggunaan strategi TTW mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi dan dapat mengubah perilaku siswa keals X-9 SMA Nasional Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi TTW, keterampilan siswa mengalami peningkatan sebesar 23,94 . Skor rata-rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 58,67 dan mengalami peningkatan sebesar 16,96 menjadi 75,63 pada siklus I. Kemudian pada siklus II, skor rata-rata kelas meningkat sebesar 6,98 menjadi 82,61. Pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi TTW dapat mengubah perilaku siswa, siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan kurang aktif dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran. Peneliti lain yang menggunakan Think-Talk-Write TTW adalah Anisa 2010 dengan judul penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Mengubah Teks Wawancara melalui Model Think-Talk-Write pada Siswa Kelas VII A SMP N 2 Cepiring. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keterampilan menulis karangan narasi dengan mengubah teks wawancara siswa pada tahap prasiklus sebesar 60,7 dengan kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan melalui model TTW pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai sebesar 66,3 dengan kategori cukup. Tindakan dan nilai rata-rata pada siklus I belum mencapai tujuan yang akan dicapai yaitu sebesar 70. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan siklus II. Pada siklus II ini rata-rata yang dicapai sebesar 77,8 dengan kategori baik. Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 17,1 atau 28,1 dari prasiklus ke siklus II. Selain itu perilaku-perilaku negatif maupun yang kurang sesuai dengan prinsip-prinsip TTW mengalami perubahan ke arah positif dari siklus I ke siklus II. Dari hasil pembehasan tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi siswa kelas VII A SMP N 2 Cepiring setelah dilakukan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi dengan model TTW. Selain itu, perubahan perilaku dalam penelitian ini adalah para siswa tampak senang, lebih semangat, aktif mengikuti pembelajaran, antusias dalam bertanya, serta sangat memperhatikkan penjelasan guru. Berkaitan dengan penelitian keterampilan menulis cerpen menggunakan strategi Think-Talk-Write TTW sudah dilakukan oleh Nadiya 2010 dengan judul Penggunaan Strategi Think-Talk-Write TTW untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X 4 SMA N 1 Welahan Kabupaten Jepara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, baik berupa data tes maupun data nontes. Dari data tes dapat diketahui peningkatan nilai menulis cerpen dengan strategi TTW. Nilai rata-rata pada siklus I mencapai 69,26. Setelah dilakukan siklus II meningkat menjadi 79,20 atau meningkat sebanyak 14,35 dari siklus I. Begitu juga dengan nilai per aspeknya yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan data nontes yang terdiri atas observasi, hasil jurnal siswa, hasil jurnal guru, wawancara dengan siswa, dan dokumentasi foto yang diambil saat kegiatan pembelajaran berlangsung terlihat adanya perubahan perilaku siswa yang terlihat lebih tertarik, lebih serius, dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan menulis cerpen. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Nadiya mempunyai beberapa kelemahan antara lain, 1 langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan tahap-tahap strategi TTW, 2 pada tahap think dalam strategi TTW kegiatan yang dilakukan siswa salah satunya adalah membuat catatan kecil tentang ide-ide dengan bahasanya sendiri, pada pembelajaran yang dilakukan Nadiya tahap think tidak ada kegitan tersebut, 3 Pada aspek peranan dan tugas guru dalam strategi TTW masih kurang lengkap, langkah pembelajaran yang dilakukan nadia tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan ide secara lisan sesuai dengan peranan guru dalam TTW. Keunggulan penelitian ini dari penelitian yang telah dilakukan terdahulu adalah pengembangan yang dilakukan pada strategi yang digunakan. Tahap think pada strategi TTW yang pertama adalah dengan memberikan soal pada siswa, namun pada penelitian ini pemberian soal dikembangkan menjadi penayangan video kemudian siswa mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita dalam video yang ditayangkan. Setelah itu siswa membuat catatan kecil tentang hasil identifikasi untuk dibawa ke forum diskusi kelompok. Penggunaan video adalah sebagai bahan rangsangan bagi peserta didik agar lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dengan teknik yang telah dikombinasikan dengan strategi TTW.

2.2 Landasan Teoretis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186