strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual membantu meningkatkan sikap santun siswa. Hasil perbandingan tersebut
menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap santun siswa selama mengikuti pembelajaran sudah baik.
4.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan
Siklus II
Hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen berupa nilai rata-rata masing-masing aspek penilaian pada tes keterampilan siklus I dan siklus II.
Perubahan perolehan nilai rata-rata siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.
Diagram 2 Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II
3.03 2.35
3 2.45
2.48 2.12
2,93 3.28
2.81 3.28
2.66 3.13
2.59 3.37
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Aspek 1 Aspek 2
Aspek 3 Aspek 4
Aspek 5 Aspek 6
Aspek 7 Siklus I
Siklus II
Secara detail hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 40 Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II
Aspek Rata-rata
Peningkatan Ketuntasan
S I S II
S II-S I S I
S II 1
3,03 3,28 0,25
13 siswa
atau sebesar 41,935
dari jumlah keseluruhan
siswa 32
siswa atau seesar
100 dari jumlah
keseluruhan siswa
2 2,35 2,81
0,46 3
3 3,28
0,28 4
2,45 2,66 0,21
5 2,48 3,13
0,65 6
2,12 2,59 0,47
7 2,93 3,37
0,44 Rata-
rata 2,63 3,02
0,46
Keterangan :
1. Tema
2. Alur
3. Latar
4. Sudut Pandang
5. Tokoh dan Penokohan
6. Gaya Bahasa
7. Kepaduan Unsur Pembangun Cerpen
Dari tabel di atas, diketahui hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 0,46 dari nilai rata-rata kelas 2,63 pada
siklus I menjadi 3,02 pada siklus II. Aspek pertama yaitu tema diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat
sebesar 0,25 . Nilai rata-rata sebesar 3,03 pada siklus I meningkat menjadi 3,28 pada siklus II. Aspek kedua yaitu alur diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat
sebesar 0,46. Nilai rata-rata sebesar 2,35 pada siklus I meningkat menjadi 2,81
pada siklus II. Aspek ketiga yaitu latar diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat 0,28. Nilai rata-rata sebesar 3 pada siklus I meningkat menjadi 3,28 pada siklus II.
Aspek keempat yaitu sudut pandang nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 0,21. Nilai rata-rata sebesar 2,45 pada siklus I meningkat menjadi 2,66 pada siklus II.
Aspek kelima yaitu tokoh dan penokohan diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 0,65. Nilai rata-rata sebesar 2,48 pada siklus I meningkat
meningkat menjadi 3,13 pada siklus II. Aspek keenam yaitu gaya bahasa diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 0,47. Nilai rata-rata sebesar 2,12
pada siklus I meningkat menjadi 2,59 pada siklus II. Aspek ketujuh yaitu kepaduan unsur pembangun cerpen diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat
sebesar 0,44. Pada siklus I nilai rata-rata 2,93 meningkat menjadi 3,37 pada siklus II.
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui
media audiovisual pada siklus I, hasil keterampilan menyusun teks cerpen siswa mencapai nilai rata-rata 2,63 dan berkategori baik. Perolehan nilai tersebut sudah
cukup baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerpen yang disusun siswa. Kekurangan tersebut terdapat pada aspek alur, sudut pandang,
tokoh dan penokohan, serta gaya bahasa. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran keterampilan
menyusun teks cerpen pada siklus I digunakan sebagai refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II. Dari perbaikan tersebut, nilai rata-rata siswa
meningkat menjadi 3,02. Pada siklus II nilai rata-rata tiap aspek penilaian
keterampilan menyusun teks cerpen mengalami peningkatan, semua siswa sudah mencapai ketuntasan.
Berdasarkan hasil perbandingan antara siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi think-talk-write, teknik meneruskan
cerita, dan media audiovisual dalam pembelajaran menyusun teks cerpen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun teks cerpen. Hasil tes
keterampilan menyusun teks cerpen pada siklus II menunjukkan terjadi peningkatan, hasil penelitian pada siklus II telah memenuhi target yang
diharapkan.
4.2.5 Keterkaitan Hasil Penelitian Keterampilan Menyusun Teks Cerpen