Refleksi Siklus II Hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 12 siswa atau sebesar 37,5 masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 20 siswa atau sebesar 62,5 masuk dalam kategori baik. Hal itu menunjukkan bahwa cerpen yang disusun siswa antarunsur pembangunnya memiliki kepaduan.

4.1.2.5 Refleksi Siklus II

Refleksi siklus II dilakukan berdasarkan hasil tes dan hasil nontes pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual yang telah terlaksana pada siklus II. Berdasarkan tindakan pada siklus II, kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I sudah dapat diatasi dan mengalami peningkatan pada siklus II. Proses pembelajaran siklus I aspek pertama mencapai 78,125 , siklus II mencapai 84,375 . Dari hasil tersebut diketahui bahwa aspek pertama proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 6,25 , sebagian besar siswa cukup antusias dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen. Aspek kedua proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 12,5 , yaitu dari 68,75 menjadi 81,25 . Siswa sudah baik dalam melakukan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen. Aspek ketiga mengalami peningkatan sebesar 16,625 yaitu dari 62,5 menjadi 78,125 . Siswa sudah baik dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video. Aspek keempat mengalami peningkatan sebesar 3,13 , yaitu dari 96,87 menjadi 100 . Aspek kelima mengalami peningkatan sebesar 6,25 , yaitu dari 93,75 menjadi 100 . Berdasarkan data tersebut hasil proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dapat diidentifikasi terlaksana dengan baik, siswa mengikuti pembelajaran dengan kondusif dan intensif sesuai dengan instruksi yang diberikan. Pada aspek sikap religius siswa siklus I terdapat kekurangan pada indikator yang ketiga, yaitu sebanyak 14 siswa masuk kategori kurang baik. Pada siklus II terjadi peningkatan, tinggal 12 siswa yang masuk dalam kategori cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap religius siswa dalam pembelajaran menyusun teks cerpen sudah baik. Pada aspek sikap sosial kekurangan yang ditemukan pada siklus I mengalami peningkatan. Pembentukan kelompok baru untuk mengatasi kekurangan aspek toleransi dan gotong royong yang ditemukan pada siklus I membantu siswa untuk bisa lebih bekerja sama dalam diskusi kelompok dengan anggota kelompoknya. Sikap percaya diri siswa juga mengalami peningkatan, siswa yang berani berpendapat, bertanya, menjawab, atau presentasi lebih banyak daripada siklus I. Kesantunan bahasa yang digunakan selama diskusi kelompok juga menunjukkan hasil yang baik. Pada tahap menyusun teks cerpen siklus I diketahui nilai rata-rata siswa mencapai 2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 . Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa atau sebesar 58,065 . Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 3,02 yang termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan menyusun teks cerpen siswa sudah baik, terjadi peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dari siklus I. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai yang sangat baik, mencapai persentase sebesar 21,875 . Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,125 . Hasil refleksi yang telah dipaparkan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual pada siklus II berjalan dengan baik dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Peningkatan yang terjadi meliputi, 1 proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen, 2 perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis, 3 perubahan perilaku menghargai dan menghayati sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya sebagai wujud sikap sosial, 4 keterampilan siswa menyusun teks cerpen. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen secara signifikan, baik hasil data kualitatif maupun data kuantitatif. Hal ini menunjukkan hasil penelitian yang ditargetkan telah tercapai.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think

Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual Proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual tidak jauh berbeda antara siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siklus I dan siklus II yaitu, 1 Keantusiasan dan minat siswa, 2 kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek, 3 keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, 4 keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, dan 5 refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangankesulitan dan cara mengatasinya. Perubahan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut. Diagram 1 Perbandingan Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus 78.125 68.75 62.5 96.87 93.75 84.375 81.25 78.125 100 100 20 40 60 80 100 120 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Siklus I Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186