Pengertian Menyusun Teks Cerita Pendek

1. Organisasi Gagasan yang disampaikan melalui cerita pendek harus komunikatif, jelas, padat, tertata dengan baik, dan memiliki urutan cerita yang logis, serta kohesif. 2. Kosakata Cerita pendek yang baik adalah cerita pendek yang kaya akan penggunaan kosa kata, menggunakan pilihan kata dan ungkapan yang efektif, dan menguasai pembentukan kata. 3. Penggunaan Bahasa Cerita pendek yang baik memiliki konstruksi yang kompleks dan efektif, serta memiliki sedikit kesalahan dalam penggunaan bahasa baik urutan maupun fungsi kata. 4. Aturan Penulisan atau Mekanik Aturan penulisan atau mekanik mengupas mengenai ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

2.2.3 Hakikat Menyusun Teks Cerita Pendek

2.2.3.1 Pengertian Menyusun Teks Cerita Pendek

Keterampilan menyusun teks cerita pendek merupakan salah satu kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP khususnya kelas VII. Kompetensi dasar yang dimaksud adalah “menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan”. Kompetensi dasar menyusun teks cerita pendek berasarkan konsepnya, sama dengan kompetensi dasar yang diterapkan pada kurikulum sebelumnya yaitu menulis cerita pendek. Tentunya sebelum menyusun teks cerita pendek, siswa terlebih dahulu harus memahami hakikat cerita pendek, mengidentifikasi unsur- unsur pembangunnya, membedakan teks cerita pendek dengan jenis teks yang lain, menangkap makna cerita pendek, kemudian baru menyusun teks cerita pendek. Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa, selain tiga keterampilan lain yaitu menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa menulis ilmiah dan menulis kreatif. Menulis kreatif adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami Gie 2002:3. Sedangkan Sukirno 2010:3 menyatakan bahwa menulis kreatif adalah aktivitas menuangkan gagasan secara tertulis atau melahirkan daya cipta berdasarkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau karangan dalam bentuk teks. Salah satu kegiatan menulis yang termasuk menulis kreatif adalah menulis cerita pendek. Menulis cerpen merujuk pada kegiatan mengarang yang penulisannya berdasarkan pada imajinasi pengarang. Pada dasarnya cerpen merupakan pengalaman yang pernah dialami, diamati, atau didengar oleh pengarangnya. Menulis cerpen merupakan kegiatan yang memerlukan banyak waktu, karena dalam menulis cerpen pengarang dituntut untuk banyak berimajinasi. Pengarang juga harus memikirkan unsur-unsur pembangun cerpen agar cerpen yang ditulis menjadi sebuah cerita yang utuh. Menulis cerpen pada hakikatnya merujuk pada kegiatan mengarang, dan mengarang termasuk tulisan kreatif yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil rekaan atau imajinasi pengarang. Pada dasarnya cerpen merupakan cerita pengalaman yang pernah dialami, diamati, atau didengar oleh pengarangnya. Namun pada kenyatannya menulis cerita pengalaman pun tidak semudah yang dibayangkan, banyak hambatan yang sering dialami. Menulis cerpen merupakan kegiatan yang memerlukan banyak waktu, karena dalam menulis cerpen pengarang dituntut untuk banyak berimajinasi. Pengarang harus memikirkan unsur-unsur pembangun agar cerpen yang ditulis menjadi sebuah cerita yang utuh. Unsur-unsur pembangun cerpen yang harus diciptakan pengarang antara lain tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan amanat. Cerpen akan menarik untuk dibaca jika pengarang mampu menciptakan tokoh yang berkarakter kuat, karakter tokoh yang kuat harus didukung dengan latar yang sesuai. Selain tokoh dan latar, hal lain yang dapat membuat cerpen menjadi lebih menarik adalah konflik yang ada di dalamnya. Pengarang harus mampu membuat dan mengakhiri konflik yang dapat memuaskan pembaca.

2.2.4 Strategi Think-Talk-Write TTW

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186