tipikal dan tidak mudah ditebak. Pilihlah sebuah latar yang tiba-tiba bisa memunculkan konflik bagi pelakunya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa latar atau setting adalah tempat dan waktu tejadinya peristiwa dalam sebuah cerita. Latar juga dapat berarti lingkungan
terjadinya cerita.
d. Alur Plot
Alur adalah jalinan peristiwa secara beruntun dalam sebuah prosa fiksi yang memperhatikan hubungan sebab akibat sehingga cerita itu merupakan
keseluruhan yang padu, bulat, dan utuh Suharianto 2005:18. Menurut Baribin 1985:61 alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang
disusun secara logis, dalam pengertian ini alur merupakan suatu jalur tempat lewatnya rentetan peristiwa yang tidak terputus-putus.
Stanton dalam Nurgiyantoro 2009:113 mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadiannya itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain. Menurut Forster dalam Nurgiyantoro
2009:113 plot adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kausalitas. Sedangkan menurut Kenny dalam Nurgiyantoro
2009:113 mengemukakan plot sebgaai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa
itu berdasarkan kaitan sebab akibat. Pendapat lain dikemukakan oleh Abrams dalam Nurgiyantoro 2009:113
ia mengemukakan bahwa plot sebuah karya fiksi merupakan struktur peristiwa-
peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik
tertentu. Aminuddin 2009:83 alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku dalam suatu cerita. Suharianto 2005:19 berdasarkan susunannya alur dibedakan menjadi tiga
yaitu alur lurus, alur sorot balik, dan alur gabungan. Alur lurus yaitu plot yang mengisahkan peristiwa-peristiwa dalam cerita bersifat kronologis. Peristiwa yang
pertama diikuti atau menyebabkan terjadinya peristiwa selanjutnya. Secara runtut cerita dimulai dari tahap awal, tengah, dan akhir. Jenis plot yang kedua yaitu Plot
Sorot Balik flash-back, urutan kejadian yang dikidahkan tidak bersifat kronologis. Cerita tidak dimulai dari tahap awal, melainkan mungkin dari tahap
tengah atau akhir baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Yang ketiga adalah alur gabungan yaitu gabungan dari alur lurus dan sorot balik.
Dalam penulisan cerpen paragraf pertama yang menarik akan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Paragraf
pertama juga bisa menentukan jenis alur apa yang digunakan oleh pengarang. Pastikanlah bahwa alur dalam cerpen yang ditulis lengkap, yakni harus ada
pembukaan, pertengahan cerita, dan penutup. Penutup alur yang tidak terduga akan membuat pembaca lebih penasaran, pembaca akan menebak-nebak akhir
cerita yang dibacanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa alur adalah rangkain peristiwa yang atau keseluruhan peristiwa yang membentuk keseluruhan cerita. Menurut susunannya
alur dibedakan menjadi tiga yaitu alur lurus, alur sorot balik, dan alur gabungan.
e. Sudut Pandang Point of View