Sikap Gotong Royong Perubahan Perilaku Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap toleransi siswa selama mengikuti pembelajaran sudah baik.

4.2.3.3 Sikap Gotong Royong

Hasil penilaian observasi sikap gotong royong dan jurnal guru pada siklus I dan Siklus II siswa sudah menunjukkan sikap gotong royong sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yaitu, a kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, b aktif dalam kerja kelompok, c mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok. Berikut hasil perbandingan sikap gotong royong siswa siklus I dan siklus II. Tabel 38 Sikap Gotong Royong Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II No Indikator Sikap Kategori F Siklus I F Siklus II 1 kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan Sangat Baik 4 4 19 Baik 3 17 9 Cukup Baik 2 12 5 Kurang Baik 1 Jumlah 32 32 2 aktif dalam kerja kelompok Sangat Baik 4 Baik 3 20 21 Cukup Baik 2 12 11 Kurang Baik 1 Jumlah 32 32 3 mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok Sangat Baik 4 Baik 3 8 Cukup Baik 2 32 24 Kurang Baik 1 Jumlah 32 32 Dari data di atas, diketahui peningkatan sikap gotong royong siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual. Berdasarkan data tersebut indikator pertama mengalami peningkatan pada kategori sangat baik sebanyak 15 siswa yaitu dari 4 siswa menjadi 19 siswa, kategori baik sebanyak 9 siswa, dan kategori kurang baik 5 siswa. Indikator kedua hanya mengalami peningkatan sebanyak 1 siswa pada kategori sangat baik. Pada indikator ketiga kategori baik meningkat menjadi 8 siswa, kategori cukup baik sebanyak 24 siswa. Berdasarkan jurnal guru, sikap gotong royong siswa secara keseluruhan cukup baik. Siswa sudah cukup baik dalam berdiskusi atau bekerja sama dalam kelompok. Pembentukan kelompok baru pada siklus II membuat siswa lebih antusias untuk memberikan pendapat dalam diskusi kelompok. Berdasarkan hasil perbandingan sikap gotong royong siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual membantu meningkatkan sikap gotong royong siswa. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap gotong royong siswa selama mengikuti pembelajaran sudah baik.

4.2.3.4 Sikap Santun

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186