Tema Tokoh dan Penokohan

a. Tema

Tema adalah pokok permasalah sebuah cerita, makna cerita, gagasan pokok, atau dasar cerita. Tema adalah gagasan sentral yakni sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam dan melalui karya fiksi, tema suatu karya sastra dapat tersurat dan dapat pula tersirat. Disebut tersurat apabila tema tersebut dengan jelas dinyatakan oleh pengarangnya, disebut tersirat apabila tidak secara tegas dinyatakan tetapi terasa dalam keseluruhan cerita yang dibuat pengarang Baribin 1985:59. Suharianto 2005:17 tema adalah permasalahan yang merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut, sekaligus merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan pengarang dengan karyanya itu. Tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, gagasan pokok, atau dasar cerita Kusmayadi 2010:19. Dalam sebuah cerpen tema yang menarik sangatlah penting, dengan tema yang menarik akan membuat pembaca penasaran untuk membacanya. Sebuah tema merupakan hal yang menghubungkan cerita dari awal sampai akhir. Tokoh, alur, latar, dan unsur lainnya sangat bergantung pada tema saat penulisan sebuah cerpen. Pemilihan kata juga sangat berhubungan dengan tema, penggunaan kata- kata yang berlebihan bisa jadi akan mengaburkan inti cerita tersebut. Penceritaan yang fokus pada sebuah inti cerita, tidak melebar tanpa suatu kejelasan akan mempertegas tema yang telah ditentukan. Dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan pokok atau sentral dari keseluruhan cerita yang disampikan pengarang. Pengarang dapat menyampaikan cerita secara tersirat maupun tersurat.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh menunjuk pada pelaku cerita, tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam cerita. Tokoh pada umunya berwujud manusia meskipun dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan Haryati 2011:25. Sedangkan menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 1994:165 tokoh cerita character adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Dapat disimpulkan bahwa tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita atau bisa disebut juga bahwa tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita. Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita Nurgiyantoro 2009:165. Sedangkan menurut Suharianto 2005:20 penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-sitiadatnya, dan sebagainya. Pendapat lain dari Stanton dalam Baribin 1985:54 yang dimaksud perwatakan atau penokohan dalam suatu fiksi dapat dipandang dari dua segi. Pertama mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita, yang kedua adalah mengacu kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita. Cerpen akan menarik dibaca jika pengarang bisa menciptakan tokoh yang berkarakter kuat. Penciptaan karakter dapat digali dari nama pelaku, umur, pekerjaan, tempat tinggal, penampilan, perilaku, status, status sosial, teman- temannya, obsesinya, dan hal yang dibencinya. Untuk menjaaga efektevitas cerita, sebuah cerpen sebaiknya tidak memiliki terlalu banyak tokoh. Jika terlalu banyak tokoh justu bisa mengaburkan jalan cerita. Penggambaran watak tokoh akan lebih menarik jika tidak dituliskan terlalu detail. Penggambaran watak tokoh yang sedikit diberikan oleh pengarang akan menarik pembaca untuk lebih meresapi lagi cerpen yang dibacanya. Pembaca akan lebih memperhatikan hal-hal kecil yang dilakukan oleh seorang tokoh misalnya kebiasaan yang dilakukannya, dialog dengan tokoh lain, dan pendapat tokoh lain untuk mengetahui watak dan karakter tokoh tersebut. Dari definisi yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah individu yang terlibat dalam sebuah cerpen. Tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam cerpen, dalam menggambarkan watak tokoh terdapat dua metode yaitu metode langsung dan tidak langsung.

c. Latar Setting

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186