Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan

4.1.1.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan

Video Siklus I Pada kegiatan inti, siswa menyimak tayangan media audiovisual berupa film animasi yang dipotong. Setelah menyimak tayangan tersebut, dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita pada video yang ditayangkan. Setelah itu, tiap kelompok menuliskan kembali cerita pada video yang telah ditayangkan dan meneruskannya menjadi sebuah cerita yang utuh. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, persentasenya mencapai 62,5 dan termasuk dalam kategori cukup. Meski separuh lebih dari jumlah siswa melaksanakan diskusi dengan baik, masih terdapat beberapa siswa yag kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Dari jurnal guru, pelaksanaan diskusi sudah cukup baik walaupun masih ada siswa yang kurang bisa bekerja dengan anggota kelompoknya dan terdapat perbedaan pendapat setelah menyimak tayangan video. Perbedaan pendapat tersebut mempengaruhi jalannya diskusi dan hasil diskusi kelompok. Dari jurnal siswa diperoleh kemudahan dan kesulitan yang dialami siswa dalam melaksanakan diskusi setelah menyimak tayangan video. Kesulitan yang dialami siswa antara lain video yang ditayangkan sedikit kurang jelas karena terganggu sinar matahari, perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menyatukan pandangan yang berbeda. Kemudahan yang didapat antara lain mencari ide untuk meneruskan cerita lebih cepat karena sudah mengetahi unsur pembangun cerita. Berikut adalah gambar yang menunjukkan keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video. a b c Gambar 3 Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi setelah Menyimak Tayangan Video Siklus I Gambar a menunjukkan siswa memperhatikan tayangan video, sinar matahari membuat video tidak jelas sehingga membuat siswa kesulitan. Gambar b menunjukkan siswa tertarik dengan media video yang digunakan dalam pembelajaran. Gambar c menunjukkan suasana diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video.

4.1.1.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 KUDUS

3 34 231

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERPEN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 2 JATIKALEN NGANJUK.

4 46 186