Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik
Telkom Bandung, 9 Oktober 2010
197
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem QA sederhana berbasis ontologi
sebagai sebuah aplikasi SW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem QA
sederhana berbasis ontologi mampu memroses pertanyaan-pertanyaan faktual dan tunggal secara
signifikan dengan tingkat keberhasilan mencapai 96,7. Hasil ini menunjukkan bahwa perpaduan
teknologi QA dan teknologi SW dapat menjadi sebuah pilihan baru dalam membangun aplikasi
pencarian berbasis web pada domain yang terbatas.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]. August, S., 2006, Perancangan dan
Penerapan Question Answering System pada Alkitab Digital Berbahasa Indonesia
dengan Menggunakan Natural Language Processing,
Skripsi, Fakultas Teknik Industri, Universitas Kristen Petra,
Surabaya. [2].
Cooper, R.J., dan Ruger, S.M., 2000, A Simple Question Answering System.
Proceedings of the 9
th
Text REtrieval Conference.
[3]. Frank, A., Krieger, H., Xu, F., Uszkoreit,
H., Crysmann, B., Jorg, B., Schafer, U., 2005, Querying Structured Knowledge
Sources. Proceedings of AAAI-05 and Workshop on Question Answering in
Restricted Domains.
[4]. Gunawan dan Lovina, G., 2006, Question
Answering System dan Penerapannya pada Alkitab. Jurnal Informatika. No. 1, Vol 7,
hal 1-9.
[5]. Kangavari, M.R., Ghandchi, S., dan
Golpour, M., 2008, A New Model for Question Answering Systems. Proceedings
of World Academy of Science, Engineering and Technology, Vol 32. Agustus 2008
[6]. Katz, B., Lin, J., dan Quan, D., 2002,
Natural Language Annotations for the Semantic Web. Proceedings of the
International Conferences on Ontology, Databases, and Applications of Semantics
ODBASE 2002, Oktober 2002.
[7]. Larasati, S.D. dan Manurung, R., 2007,
Towards a Semantic Analysis of Bahasa Indonesia for Question Answering.
Proceedings of the 10th Conference of the Pacific Association for Computational
Linguistics PACLING 2007. [8].
Litkowski, K.C., 2003, Question Answering Using XML-Tagged Documents.
Proceedings of the 11
th
TREC. [9].
Lopez, V., Pasin, M., dan Motta, E., 2005, AquaLog: An Ontology-Portable Question
Answering for the Semantic Web. Proceedings of the 2
nd
European Semantic Web Conference.
[10]. Lopez, V., Motta, E., dan Uren,
V., 2006, PowerAqua: Fishing the Semantic Web. Proceedings ofEuropean Semantic
Web Conference 2006.
[11]. Mahendra, R., Larasati, S.D., dan
Manurung, R., 2008, Extending an Indonesian Semantic Analysis-based
Question Answering System with Based Linguistic and World Knowledge Axioms.
The 22
nd
Pacific Asia Conferences on Language Information and Computation
PACLIC22. [12].
McGuinness, D. L., 2004, Question Answering on the Semantic Web.
IEEE Inteligent Systems .No. 1, Vol 19, hal 82-85.
[13]. Moldovan, D. dan Surdeanu, M.,
2003, On The Role of Information Retrieval dan Information Extraction in Question
Answering Systems, Pazienza, M.T., Information Extraction in the Web Era.
LNAI 2700. Springer, Berlin.
[14]. Noy, N.F. dan McGuinness, D.L.,
2001, Ontology Development 101: A Guide to Creating Your First Ontology,
htpp:protégé.stanford.edu publicationsontology_developmentontolog
y101.pdf, diakses tanggal 12102008.
[15]. Perez-Coutino, M., Solorio, T.,
Montes-y-Gomez, M., Lopez-Lopez, A., Villasenor-Pineda, L., 2004, Toward A
Document Model for Question Answering Systems. Advances in Web Intelligence.
LNCS 3034. Springer, Berlin
198
Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom
Bandung, 9 Oktober 2010
Perancangan Perangkat Ajar Visualisasi Eksekusi Flowchart dan Konversinya ke Dalam Algoritma Ahmad Suryan
Politeknik Telkom
asa_suryanyahoo.co.id ABSTRAK
Pengajaran algoritma untuk pemula seringkali mengalami banyak hambatan, terutama ketika menjelaskan alur dari programnya. Untuk membantu mengatasi masalah di atas, biasanya digunakan
flowchart sebagai alat untuk menjelaskan bagaimana instruksi-instruksi pada algoritma dikerjakan, bagaimana caranya memilih atau mengulang perintah dan lain sebagainya. Bagaimana membuat
flowchart dan bagaimana instruksi-instruksi yang ada di dalamnya dikerjakan dan bagaimana melakukan konversi dari flowchart ke dalam notasi algoritma akan sangat membantu bagi pemula untuk
memahami urutan pengerjaan perintah-perintah dalam algoritma dan setelah memahami, tentunya akan membantu pemula untuk menulis algoritma yang diinginkan. Tulisan ini akan membahas bagaimana
merancang struktur data dan gambaran implementasinya dalam pembuatan perangkat ajar yang berisi fasilitas untuk membangun flowchart, memvisualisasikan pengeksekusian flowchart tersebut dan
bagaimana mengkonversi flowchart tersebut ke dalam algoritma.
Kata kunci:Perangkat Ajar Algoritma, visualisasi eksekusi flowchart, konversi flowchart ke algoritma. PENDAHULUAN
Menjelaskan alur program atau algoritma kepada orang yang baru belajar memprogram
merupakan suatu kesulitan sendiri. Penjelasan yang kurang tepat dapat membuat peserta didik menjadi
tambah bingung dan bisa menyebabkan patah semangat.
Tulisan ini mencoba menyajikan sebuah rancangan untuk aplikasi yang dapat membantu
pengguna untuk menggambar flowchart, kemudian dapat mencoba mengeksekusi flowchart yang
dibuatnya dalam bentuk visual dimana secara bertahap dapat dilihat alur pelaksanaan instruksi
pada flowchart, Selain itu pengguna dapat men- generate teks algoritma secara otomatis dan dapat
pula melihat alur eksekusi baris demi barisnya secara jelas.
Rancangan program aplikasi ini apabila diimplementasi akan sangat bermanfaat pada proses
belajar atau mengajarkan algoritma kepada para pemula atau kepada mereka yang memiliki tingkat
kesulitan lebih dalam mempelajari algoritma. •
MODEL, ANALISA, DESAIN, DAN IMPLEMENTASI
Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana merealisasikan program yang akan dibuat, akan
dijelaskan mulai dari rancangan antarmuka, struktur data internal, struktur file untuk menyimpan,
mekanisme eksekusi flowchart dan konversinya ke dalam bentuk teks algoritma.
Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik
Telkom Bandung, 9 Oktober 2010
199
2.1. Rancangan Antarmuka
Gambar 1. Rancangan Antarmuka Seperti terlihat dalam gambar-1, antarmuka
berbentuk MDI Form Form utama ysng di dalamnya dapat dibuat form anak untuk
penyuntingan gambar flowchart, form anak untuk melihat struktur file xml dan form anak untuk
melihat hasil konversi ke algoritma.
2.2. Struktur Data Internal
Struktur data berikut digunakan untuk penanganan flowchart dan penanganan teks hasil
konversi flowchart ke algoritma. a Flowchart
Digunakan list berkait dengan doublepointer dimana tiap elemen memiliki bagian-bagian yang
dapat ditulis sebagai berikut:
type PGambar = pointer to Gambar type Gambar = record
id : integer nama : string
jenis : char posisi : TPoint
lebar,tinggi : integer Prev,Next,Next1,Next2 : PGambar
end record b Teks Algoritma dan file xml
Digunakan list berkait dengan doublepointer dimana tiap elemen memiliki bagian-bagian yang
dapat ditulis sebagai berikut:
type PBaris = pointer to Baris type Baris = record
teks : string Prev,Next: PBaris
Next1,Next2: PBaris end record
Digunakannya list berkait ganda double pointer ini untuk kemudahan dalam penyisipan di
tengah sebelum suatu gambar tertentu.
2.3. Struktur Data Eksternal File
File teks yang digunakan sebagai penyimpan flowchart dapat dibuat menggunakan format xml,
sebagai contoh, flowchart pada gambar-2 berikut :
Gambar 2. Contoh flowchart dapat disimpan dalam file xml sebagai berikut :
200
Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom
Bandung, 9 Oktober 2010 START
INPUT msg=”Masukkan Nilai n : “ VAR n VAR
INPUT PROCjml = 0PROC
PROCi = 1PROC WHILE
CONDi=nCOND IF
CONDi3COND THEN
PROCjml=jml+1PROC THEN
ELSE PROCjml=jml+2PROC
ELSE IF
PROCi=i+1PROC WHILE
OUTPUT OUTPUT
START 2.4.
Penanganan Editor Flowchart
Editor ini harus memandu user untuk menggambar flowchart dengan benar. Untuk itu
dibuat bentuk-bentuk gambar dasar dan bantuk- bentuk paket sesuai dengan pola-pola penulisan
algoritma. Bentuk paket yang dimaksud antara lain : bentuk if, bentuk while dan bentuk repeat. Selain
itu editor harus mampu menyimpan apa yang telah digambar ke dalam bentuk file eksternal xml dan
mampu pula untuk membaca file eksternal dan mengkonversinya menjadi struktur internal yang
sesuai.
Untuk dapat menyajikan flowchart ke layar grafik, maka setiap gambar harus dapat ditentukan
secara otomatis pola perhitungan koordinatnya sehingga dapat digambar dengan benar.
2.5. Eksekusi Flowchart
Flowchart dieksekusi dengan menggambarkan posisi perintah yang sedang dijalankan dari satu
gambar ke gambar yang lain. Proses perpindahan eksekusi ini dapat mudah dilakukan dengan
menelusuri gambar sesuai dengan strukturnya.
2.6. Konversi ke algoritma
Proses konversi ini sama dengan konversi ke struktur file xml sebelum disimpan secara
permanen, Untuk mengkonversi dari struktur internal ke algoritma dilakukan dengan menelusuri
gambar, dimana bila menemukan gambar input, output atau proses maka dikonversi menjadi sebuah
perintah algoritma. Namun bila yang ditemukan adalah gambar struktur IF, maka langsung dibuat 3
buah baris :
if kondisi then else
end if dan sesuai dengan alur YES dan NO, perintah-
perintah tersebut akan disisipkan diantara 3 baris tersebut. Bila digunakan contoh gambar flowchart
pada gambar-1, maka tahapan pembentukan teks algoritma adalah sebagai berikut:
tiga perintah pertama akan menghasilkan : input“Masukkan Nilai n =”,n
jml=0 i=1
selanjutnya :