Testimoni Siswai Terhadap CBTCBA

236 membaha akan teta baru sam CBT-Nau yang diin Di menunjuk dan muda selanjutny database antara gu ujian. Seorang seorang pelajaran dapat dii mata pela dikelola melaksan didaftarka CBT web dan merupaka PHP, da dikemban PHP deng Gamb Di ditujukan as properti “ api di masa d mbil meningka ulinux untuk nginkan. sisi peranc kkan rancang ah dipelajari ya dikemba tersebut dap uru, siswa, s guru dapat te guru dapat dalam satu s ikuti oleh se ajaran dapat m oleh gur nakan ujian an baginya ole T-Naulinux di diintegrasikan an integrasi w an Perl. Apli ngkan berbasi gan database M bar 1. Design sisi pemaka n untuk dua k S P B “ilities” dari depan dapat m atkan kapasit mencapai sta cangan data an database oleh pengemb angkan. Da pat dilihat en ekolah, mata erdaftar di be mengampu ekolah, setiap ekumpulan si memiliki bebe ru. Siswai yang di eh seorang gu sisi server dib n di dalam XA web server A ikasi di sisi is open sourc MySql. database CB ai, aplikasi kategoti pem eminar dan Politeknik Tel Bandung, 9 O CBT-Naulinu menjadi bahas tas dan kuali andar ISO 91 a, Gambar yang sederha bang lain unt ari rancang ntity-relationsh a pelajaran, d eberapa sekola beberapa ma p mata pelajar swa dan seti erapa ujian ya hanya b itentukan at uru. bangun berba AMPP [r4] ya Apache, MyS server send ce menggunak BT-Naulinux CBT-Naulin makai yaitu gu Call For Pape lkom Oktober 2010 ux, san tas 126 1 ana tuk gan hip dan ah, ata ran iap ang isa tau asis ang Sql, diri kan nux uru da m m pe m un di di pe ak so m ku so so M se da N de A se se kh ha pe pe soa Tina as it as it it is B soa Eve ther it w ther ther C er Munas Ap an siswa. G mengelola data mendaftar mata elajaran, men mengelola ujian ntuk suatu uji ilakukan deng Model p itunjukkan p embuatan soa kan mudah m oal yang bany master soal, s unci “soal”, oal akan dite oal ini hanya Master soal kem eorang guru u atabase. Gamb Dari sisi aulinux dira engan menek rtinya, aplik ehingga pema emudah mun husus. Untuk alaman, dise engguna aga engguna sesua al a rarely tidies up her bedroo s s al eryone was at the meeting, a re were nowhere was nowhere re was nowhere re was nowhere ptikom Guru dapat a siswa pese a pelajaran, m gelola data s n, seorang gu ian yang dim gan cara menu pembuatan ada Gambar al sangat sed membuat soal yak sekalipun etiap butir s soal MCQ entukan kunc bisa dilakuk mudian dapat untuk selanjutn bar 2. Model penguasaan ancang untu kankan mod kasi diranca akai dapat m ngkin tanpa tujuan kemud ertakan pand ar interaksi ai dengan yang om, She just doesnt see ... im and by the time I go to the h mengelola u erta ujian. G mengelola ujian siswa per ujia uru harus mem maksud. Pembu ulis master soa master soa r 2 di man derhana sehin bahkan dala n. Di dalam oal dibatasi di bagian ba i jawaban. P kan oleh seor diunggah up nya disimpan Struktur Soa n penggunaa uk mudah d el self-learn ang sedemik menggunakan bantuan ata dahan tersebu duan sederh antar aplik g diharapkan. mportant. hall ... to sit. ujian dan uru dapat n per mata an. Dalam mbuat soal uatan soal al. al dapat na proses ngga guru am jumlah dokumen oleh kata awah butir Pembuatan rang guru. load oleh n ke dalam al an, CBT- digunakan ing user. kian rupa n aplikasi au latihan ut, disetiap ana bagi kasi dan Gamb Selai diharapka aplikasi pemakaia sudah f menunjuk secara sek Pada peran seb CBT-Nau sistem o aplikasi t yang dib disaat aw Sesuai de pada dasa pada rol pada rol sebelumn bar 3. Tampi in itu, sifat an akan me dengan pe an browser d friendly. Gam kkan tampila kilas. a Gambar 3 bagai guru at ulinux yang di operasi Nau tidak dibedaka edakan yang wal aplikasi dij engan Gamba arnya lebih ba e guru karen le guru sepe nya. Semin ilan awal CB aplikasi yang empermudah makai karen dari sisi user mbar 3 da an aplikasi terlihat bahw tau siswa. In ipaketkan pre ulinux menga an, hanya per merupakan p alankan. ar 4, aplikasi anyak fitur da na pengelolaa erti yang sud nar dan Call T-Naulinux g berbasis w cara interak na kemudah interface ya an Gambar CBT-Naulin wa ada pilih ni terjadi kare e-installed dala akibatkan pak ranan role s pilihan pemak i CBT-Naulin an fungsionaln an aplikasi a dah dipapark For Paper M Polit Bandung, 9 web ksi han ang 4 nux han ena am ket aja kai nux nya ada kan G m se su di be G ap G Munas Aptiko teknik Telko Oktober 201 Gambar 4. Ta Di sisi s menggunakan ehingga siswa uasana multim idukung masih erganda MCQ ambar 5 dan plikasi untuk s Gambar 5. Ta m m 10 ampilan awal Guru siswa, aplika animasi den a akan melak media interak h menggunak Q. n Gambar 6 sisi siswa. ampilan awal Siswa CBT-Naulin u asi dirancang ngan teknolo ksanakan ujia ktif. Model s kan pertanyan menunjukkan CBT-Naulin a 237 nux untuk g dengan ogi Flash an dengan soal yang nan pilihan n tampilan nux untuk 238 Fitur yang me soal yang memungk akan me berbeda. Seorang s dengan w Nilai ujia kepada si ujian sele Pemil deployme lingkunga kabel atau masih m sampai terkoneks lingkunga bagian ba pemanfaa rich-cont pengemb Gamb Di si dengan N Linux ya dikemban shuffle questi ngikuti satu g berbeda dan kinkan setiap emiliki urut siswa hanya b waktu dan dura an dapat dikon iswa atau tida esai dilakukan ihan model ent aplikasi di an jaringan u nirkabel seh memadai untu dengan sek si ke satu an jaringan agian “ujicoba atan flash ak tent dan multi angan di masa bar 6. Tampil unt isi deploymen Naulinux. Na ang dengan as ngkan oleh ti S P B ion dibuat ag ujian akan m n fitur shuffle siswa untuk an pilihan bisa mengerja asi yang ditent nfigurasi apak ak ditunjukka n. l interaktif irekomendasik LAN ad-hoc hingga kecepa uk komunik kitar 100 N Naulinux selanjutnya a” pada tulisan kan menduku imedia sesuai a yang akan d lan Ujian CB tuk Siswa nt, CBT-Nauli aulinux adalah sal kata “Nau im di Penday eminar dan Politeknik Tel Bandung, 9 O gar setiap sisw memiliki urut within questi soal yang sam jawaban ya akan ujian sesu tukan oleh gu kah ditunjukk an sesaat setel flash kare kan hanya pa c baik jaring atan transfer d asi multimed Naulinux sisw guru. Mod dibahas pa n ini. Ke depa ung pengguna i dengan usul datang. BT-Naulinux inux dipaketk h sebuah dis uli” dan “Linu yagunaan Op Call For Pape lkom Oktober 2010 wa tan ion ma ang uai uru. kan lah ena ada gan ata dia wa del ada an, aan lan kan tro ux” pen So PI U pe En In di N A K bu [6 V da m in be in uj te 4. di ko W ho m m N de da Pa CB Ja ad N de of er Munas Ap ource Softwar I-Del. Naulin buntu 10.04 [ Naulinux endidikan yan nvironment ndonesia y ikembangkan aulinux versi Naulinux gustus 2010 Koleksi Buku uku dari mula 6], ii Pendid irtual Lab Bio an CBT-Nauli Untuk me memiliki deploy ni dilakukan u eberapa seko nstallasi Naulin i pengelolaan ster dari siswa Ujicoba Untuk ujic isarankan ada omputer jinjin Wireless Ad-Ho oc, konfiguras maupun sisw membutuhkan u Konfiguras aulinux adal engan IP 10. ari IP 10.42.4 ada Gambar BT-Naulinux aringan Wirele d-hoc dapat m aulinux-Guru engan jarak 50 f sight. ptikom re Politeknik I nux sendiri r5]. ditujukan u ng visinya me VLE denga ang kental semenjak tahu 1.0 [5]. versi 2.0 ya telah dileng Sekolah Ele ai jenjang SD ikan Budaya ologi, Fisika, inux. embuktikan yment yang m ujicoba di rua olah. Uji d nux, setup ko n ujian, serta ai sekolah. coba, lingkung alah Naulinu ng laptop den oc. Dengan k si IP baik pad wa akan o usaha dari gur si default a lah 10.42.43 42.43.1 dan 43.10 sampai 7 diilustrasik dengan men ess Ad-hoc. D mendukung k u dengan N 0 meter tanpa Informatika D diturunkan d untuk menja enjadi Virtual an nuansa lo l. Naulinux un 2009 deng ang dikeluar gkapi dengan ektronik seba D sampai deng lokal suku b Astronomi, K bahwa CBT mudah, dalam angan-ruangan deployment onektivitas jari pelaksanaan gan implemen ux yang dija ngan model ko konfigurasi wi da Naulinux d otomatis da ru atau siswa. alamat jaring 3.024. Nauli Naulinux-Sis i dengan 10.4 kan model o nggunakan la Dalam ujicoba komunikasi d Naulinux-Siswa a penghalang Del POSS dari Linux adi distro l Learning okal atau x telah gan produk rkan pada n fitur i anyak 234 gan SLTA atak, iii Kimia iv T-Naulinux penelitian n kelas di mencakup ingan, dan ujian oleh ntasi yang lankan di omunikasi ireless ad- disisi guru an tidak gan pada inux-Guru swa mulai 42.43.254. perasional aptop dan a, wireless ata antara a sampai LoS - line Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 239 Gambar 7. Ujicoba Aplikasi CBT-Naulinux Dari hasil ujicoba, diidentifikasi respon dari siswai terhadap aplikasi CBT-Naulinux. Tabel 4a menunjukkan bahwa respon siswai menyatakan bahwa aplikasi CBT-Naulinux sudah memenuhi kriteria yang diharapkan. Tabel 4b menunjukkan tingkat penguasaan siswai yang relatif cukup memuaskan walaupun baru pertama sekali menggunakan CBT-Naulinux tanpa dilatih secara khusus. Tabel 4a Respon siswa terhadap Keuntungan menggunakan Aplikasi CBT-Naulinux Tabel 4b Respon siswa terhadap tingkat kesulitan menggunakan Aplikasi Ujian Online CBT-Naulinux Ujicoba yang dilakukan dikategorikan sebaga beta-test sehingga masukan-masukan dari tester dikumpulkan untuk menjadi bahan pertimbangan pengembangan di masa depan. Pada tabel 4c menunjukkan bahwa pada umumnya tester mengharapkan perbaikan dan pengembangan. Butir-butir perbaikan dan pengembangan dari tester sendiri tidak dibahas dalam tulisan ini dan tersimpan sebagai arsip yang akan menjadi rujukan di masa yang akan datang. Tabel 4c Respon siswa terhadap CBT- Naulinux perlu dikembangkan lebih lanjut

5. Kesimpulan dan Saran

Sesuai dengan respon siswai yang diidentifikasi saat ujicoba, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis TIK dan secara khusus bahwa pemanfaatan CBTCBA dalam pembelajaran sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi. Selain itu, tingkat kepuasan siswai memberikan motivasi positif agar pendayagunaan Naulinux sebagai distro berbasis pendidikan dapat terus dilaksanakan. Untuk fungsional aplikasi, pilihan pengembangan lanjutan lebih cenderung mengadopsi TCExam meliputi tipe pertanyaan seperti a MCSA – Multiple Choice Single Answer, b MCMA – Multiple Choice Multiple Answer, c ORDER – jawaban dalam bentuk urutan, d SUBSET – jawaban dalam bentuk pilihan subset dari sekumpulan pilihan, dan e TEXT – jawaban tertulis essay. Properti soalpun penting untuk diperkaya seperti contoh rich content multimedia: gambar, suara, video dan formula matematika, tingkat kesulitan, bobot, dan batas waktu per soal. Di sisi reporting, perlu ada statistik hasil per ujian, per soal, dan per peserta, konversi dokumen soal dan laporan ke dalam bentuk dokumen PDF. Pada saat ini, CBT-Naulinux masih memiliki dua operational role, yaitu role Guru dan Siswa. Untuk lebih memperluas cakupan fungsionalnya, CBT-Naulinux dirancang untuk memiliki role sebagai Sekolah. Role sekolah akan berperan sebagai database central dan mengelola satu atau lebih Guru dan menyimpan semua reporting dari Guru. Role sekolah ini mengadopsi fitur LMS learning management system seperti Moodle dimana dalam satu Moodle sekolah dapat terdiri atas banyak guru dan banyak mata ajar dan banyak tahun ajaran. Jawaban Jumlah Praktis, Mudah, Simpel 56 56.00 Banyak Manfaat 33 33.00 Tidak Menjawab 11 11.00 Jawaban Jumlah Mudah Digunakan 48 48.00 Sulit Digunakan 39 39.00 Tidak Menjawab 13 13.00 Jawaban Jumlah Perlu dikembangkan 84 84.00 Tidak perlu dikembangkan 4 4.00 Tidak Menjawab 12 12.00 240 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010

6. Tentang Penulis dan Acknowledgement

Ramot Lubis adalah dosen di Politeknik Informatika Del di desa Sitoluama Laguboti Sumatera Utara. Menyelesaikan studi S1 pada Jurusan Teknik Informatika ITB Bandung tahun 2002. Menyelesaikan S2 program studi Network System di Swinburne University of Technology, Melbourne Australia pada tahun 2006. Penulis adalah Koordinator Pendayagunaan Open Source Software POSS Politeknik Informatika Del merupakan salah satu perguruan tinggi dalam Jaringan POSS yang terdiri atas 18 perguruan tinggi se Indonesia. Penelitian ini terlaksana berkat kerja keras tim POSS Politeknik Informatika Del atas dukungan dan petunjuk dari Dr Inggriani Direktur Politeknik Informatika Del untuk melaksanakan penelitian selama bulan Juli – September 2010. Ucapan terima kasih untuk adik-adik mahasiswa OSS-club, Pangidoan, Dewi Sartika, Julia, Gunawan, dan Roy Inganta yang telah terlibat dalam pengembangan perangkat lunak CBT-Naulinux.

7. Daftar Pustaka

[1] Prometric., 2007, A SUCCESSFUL CONVERSION: THE BENEFITS AND BEST PRACTICES OF COMPUTER- BASED TESTING., Baltimore, Md. [2] Drasgow, F., Olson-Buchanan, J. B. Eds.., 1999, Innovations in computerized assessment. Hillsdale, NJ: Erlbaum. dibaca melalui Google Book [3] Scheuermann, F., Pereira, A., 2008, What software do we need? Identifying quality criteria for assessing language skills at a comparative level., TOWARDS A RESEARCH AGENDA ON COMPUTER- BASED ASSESSMENT. European Commission - Joint Research Centre IPSC. [4] Annika Milbradt., 2008, Quality criteria in Open Source software for computer-based assessment,. RWTH Aachen University, Department of Industrial and Organizational Psychology. European Commission - Joint Research Centre IPSC. [5] Lubis, Ramot., Sinambela, Eka., 2010., “Pengembangan Distro Linux “Naulinux” Sebagai Strategi Pemberdayaan TIK berbasis Pendidikan dan Budaya di Dataran Tinggi Toba”., Seminar Nasional Politeknik Batam. Batam. [6] Lubis, Ramot., 2010., “Strategi Pemaketan e- book pada Distro “Naulinux” Sebagai Media Pendidikan berbasis TIK di Dataran Tinggi Toba”., Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi Provinsi Sumatera Utara.

8. Daftar Website Referensi

[r1] Website Resmi LMS Moodle. http:www.moodle.org . Diakses September 2010. [r2] Website Resmi CBTCBA TCExam. http:www.tcexam.com. Diakses September 2010. [r3] Website resmi Buku Sekolah Elektronik BSE Departemen Pendidikan Nasional. http:bse.depdiknas.go.id. Diakses September 2010. [r4] Website resmi XAMPP. http:www.apachefriends.orgenxampp.html. Diakses September 2010. [r5] Website resmi Linux Ubuntu. http:www.ubuntu.com. Diakses September 2010. Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 241 Introduksi Laboratorium Virtual menggunakan Open Source untuk Pengajaran Jurnalistik Studi Kasus Pendirian Laboratorium Virtual Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS Mahfud Anshori Abstract: The development of a virtual laboratory for journalism education is important to the department of communication sciences besides a conventional laboratory. It is not only to meets the needs online journalism classes, but it can also be used to support the lectures in other relevant courses such as public relations and advertising. Using AIDEE analysis and Backward Design, researchers intend to introduce a model of designing and developing a virtual laboratory using the Drupal open source called the Open Publish™. As researcher’s conclusion that there are special needs in the development and improvement in higher education---especially related to the use of ICT as a learning tool--- which leads to wide opportunities for the development of various computer-based technology devices in Indonesia. Keyword: Journalism Education, Open Source, CMS, Risearch and Development _________________________________________________________________________________

1. Pendahuluan

Pendidikan jurnalistik baik cetak, siar maupun online di Indonesia sedang menghadapi ancaman yang sangat serius. Menurut Eric Sasono Boy, 2007 pendidikan jurnalistik di Indonesia tidak hanya lemah di praktek tetapiJugaetika. Perguruan tinggi jurnalisme cenderung mengajarkan teori, sedikit sekali muatan praktis dan etis.Hal ini ditengarai sebagai akibat dari muatan kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, minimnya sumber daya praktisi yang mengajar di berbagai jurusan Ilmu Komunikasi di Indonesia serta terbatasnya—dan dibeberapa kasus hampir tidak ada—sebuah laboratorium yang memadai untuk mahasiswa melakukan praktek. Selain itu terbatasnya referensi buku-buku jurnalistik juga menjadi hambatan bagi perkembangan kajian jurnalistik di perguruan tinggi itu sendiri. Sebagai akibatnya, para alumnus jurusan Ilmu Komunikasi yang terjun di dunia kewartawanan seringkali gagap untuk membuat sebuah tulisan berita yang komprehensif dan mendalam, tidak mengalami pengayaan diri dan semangat untuk menekuni bidang pekerjaan sebagai wartawan profesional terbilang sangat rendah. Terdapat kecenderungan bahwa bekerja di media massa merupakan suatu pekerjaan yang “hanya” memiliki konsepsi rutinitas, asal setor berita dan memenuhi target dan selera pemilik modal dan pengiklan. Wartawan tidak dianggap sebagai suatu pekerjaan intelektual, dimana pekerjaan tersebut memiliki pertanggungjawaban publik yang sangat besar dan sangat mulia. Temuan yang paling komprehensif tentang pendidikan jurnalisme di Indonesia di paparkan oleh Thomas Hanitzsch dalam artikelnya yang berjudul Rethinking Journalism Education in Indonesia: Nine Theses Thomas, 2001 menyatakan bahwa dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi di Indonesia yang mengajarkan tentang jurnalistik terdapat berbagi fakta sebagai berikut : Pertama, pendidikan jurnalisme di Indonesia masih dihambat dengan sesuatu yang disebut sebagai “kurikulum nasional.” Kedua, tidak ada hubungan yang kuat antara lembaga media massa dengan sekolahlembaga pendidikan jurnalistik. Ketiga, semua sekolah ini tidak dilengkapi dengan teknologi yang memadai. Banyak yang tak punya fasilitas internet maupun disain grafis. Keempat, di Indonesia, ada 69 sekolah jurnalisme dari D-1 hingga S-3 tapi 80 persen ada di Pulau Jawa dan Medan. Daerah timur, dari Makassar hingga Jayapura, dari Maluku hingga Kupang, adalah daerah-daerah yang tak punya sekolah jurnalisme. Terdapat ketimpangan besar antara jurnalisme di Jawa dan Medan serta di kota- kota timur. Tentu tidak semua temuan dari Thomas Hanitzsch tersebut masih relevan sampai sekarang. Seperti misalnya masalah kurikulum. Sampai saat ini kajian-kajian terkait dengan kurikulum dan segala perihal yang terkait dengan kajian jurnalistik sudah sangat intens dilakukan oleh Aspikom Asosiasi Penyelengga Pendidikan Ilmu Komunikasi. Asosiasi ini merupakan panel dari 242 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 berbagai perwakilan jurusan Ilmu Komunikasi diseluruh Indonesia. Selain mempunyai agenda pertemuan rutin, Aspikom juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dikti untuk mencari formulasi yang tepat dalam kurikulum penyelenggaraan pendidikan jurnalistik di perguruan tinggi. Salah satu yang merupakan hasil dari Aspikom adalah penyamaan gelar bagi lulusan jurusan ilmu komunikasi dari Sarjana SosialS.Sos atau S.kom Sarjana Komunikasi menjadi S.Ikom Sarjana Ilmu Komunikasi. Selain menunjukan spesifikasi, perubahan ini juga menyangkut berbagai elemen penting dalam pengajaran ilmu jurnalistik, termasuk didalamnya kurikulum. Salah satu tantangan yang belum diselesaikan barangkali pada sisi kualitas pengajaran dan sarana dan prasarana. Membuat laboratorium untuk praktek jurnalistik bukanlah suatu perkara yang mudah apalagi murah. Sebagai suatu gambaran, hampir seluruh program studi jurusan Ilmu Komunikasi, apalagi dari universitas negeri kesulitan untuk meningkatkanupgrade suatu laboratorium dengan berbagai perangkat teknologi yang menyamai dengan industri media massa. Selain karena berbiaya mahal, banyak dari kalangan pengajar di perguruan tinggi merasa nyaman dengan berbagai perangkat yang sudah ada, sehingga perkembangan laboratorium jurnalistik di perguruan tinggi tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Selama ini, laboratorium praktek jurnalistik banyak yang berdiri sendiri, tidak terintegrasi satu dengan yang lain sehingga beban operasional laboratorium dari listrik sampai pengelola menjadi sangat tinggi. Bagi perguruan tinggi swasta permasalahan laboratorium ini semakin krusial. Jika perguruan tinggi tersebut mempunyai dana yang memadai, maka persoalannya akan terkait dengan pengembangan laboratorium tersebut, namun bagi perguruan tinggi atau lembaga yang tidak cukup dana, persoalan laboratorium ini akan menjadi persoalan yang pelik atau bahkan bisa jadi diabaikan dengan alasan pendanaan dan biaya operasional. Ditengah berbagai hambatan tersebut, sebenarnya terdapat satu peluang yang sangat menjanjikan untuk mengatasi berbagai kendala teknis terkait dengan praktek mahasiswa dalam mata kuliah jurnalistik baik cetak, radio maupun televisi. Bahkan peluang tersebut juga dapat membawa kepada suatu bentuk kajian jurnalistik yang masih belum banyak disentuh oleh jurusan ilmu komunikasi yakni pada jurnalistik online. Peluang yang dimaksud adalah dengan penggunaan Open Source untuk virtual laboratorium. Pembangunan Laboratorium Virtualuntuk praktek jurnalistik ini dapat dianggap sebagai suatu solusi awal bagi penyelengga pendidikan jurnalistik yang belum mempunyai suatu laboratorium konvensional yang lengkap, atau juga bagi jurusan ilmu komunikasi yang menghendaki adanya laboratorium khusus untuk praktek jurnalistik online. Khusus untuk jurusan ilmu komunikasi FISIP UNS, Pengajaran jurnalistik tercermin dari tiga mata kuliah yakni radio, televisi dan jurnalistik cetak. Masing-masing berdiri sendiri, dengan model pendidikan dan hasil akhir yang berbeda-beda. Untuk jurnalistik cetak, meskipun pengiriman berita menggunakan metode online namun hal itu tidak menyiratkan suatu kondisi praktek jurnalistik online sendiri. Penggunaan Open Source untuk Pengajaran Jurnalistik di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS ini dimaksudkan untuk mengitegrasikan tiga produk jurnalistik yang dihasilkan oleh tiga mata kuliah yang berbeda, diedit dan disajikan secara profesional. Menggunakan Drupal, salah satu CMS Content Managements System yang Open Source diharapkan hal ini memberikan efek yang positif bagi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS, terutama para pengajar jurnalistik radio, video ataupun cetak, yakni memberikan proyeksi atas bentuk konvergensi media dalam konteks jurnalistik online yang dipraktekan bersama dengan para mahasiswa. Sementara dalam konteks yang lebih luas, penggunaan open source ini diharapkan mendukung program IGOS Indonesia Go Open Source.

1.1 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ; Bagaimanaperancangan labolatorium virtual untuk praktek jurnalistik di jurusan ilmu komunikasi FISIP UNS?

1.2 Rasionalisasi

Program Open Source yang digunakan untuk pendidikan jurnalistik belum banyak digunakan di berbagai pendidikan jurnalistik di Indonesia. Diharapkan dengan pembuatan model ini dapat dijadikan acuan untuk pembuatan model pendidikan jurnalistik yang terintergrasi termasuk pula untuk jurnalistik online di Indoneisa. Bagi internal jurusan, model ini dapat menginisisasi untuk membentuk satu mata kuliah spesialisasi sendiri yakni mata kuliah jurnalistik online. Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 243

1.3 Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah penelitian ini pada pembuatan model laboratorium virtual untuk pengajaran jurnalistik. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk memberikan panduan lengkap tentang materi jurnalistik, sehingga masing-masing lembaga yang menggunakan Laboratorium Virtual ini dapat mengembangkan isi materi pengajaran sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

1.4 Tujuan Penelitian

Pembuatan model laboratorium virtual untuk praktek jurnalistik radio, video dan cetak yang terintegrasi Pemodelan bentuk jurnalistik online yang dapat dijadikan rujukan perkuliahan untuk masing-masing spesialisasi atau untuk kepentingan rintisan mata kuliah jurnalistik online

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk langkah pemodelan ulang remodelling pengajaran jurnalistik bagi perguruan tinggi yang terintegrasi. b. Memberikan peluang untuk mengkaji isu konvergensi media dan jurnalistik online di Indonesia c. Diharapkan dengan pembuatan model laboratorium virtual ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak yang berkepentingan dengan pendidikan jurnalistik di Indonesia dan meningkatkan penggunaan open source untuk pengajaran jurnalistik di Indonesia d. Bagi jurusan ilmu komunikasi dapat memiliki laboratorium virtual yang terintegrasi yang mudah, murah dan sederhana. e. Bagi mahasiswa jurusan ilmu Komunikasi atau JurnalistikPublisistik, dapat melakukan praktek jurnalistik baik cetak, tv, radio maupun online secara langsung, dengan perangkat yang mudah dan sederhana.

2. Tinjauan Pustaka

Teori Media Baru dan Jurnalistik Konteksual Media baru new media merupakan simplifikasi terhadap bentuk media diluar lima media massa besar konvensional, televisi, radio, majalah, koran dan film. Diperkenalkan mulai tahun 1990-an, istilah media baru new media pada awalnya mengandung arti negletik penolakan; media baru new media bukan media massa, terutama televisi. Sifat media baru new media adalah cair fluids, konektivitas individual dan menjadi sarana untuk membagi peran kontrol dan kebebasan. Chun, 2006, hal. 1. Sebagai antitesa, konsepsi new media tersebut vis a vis dengan konsepsi media massa seperti; pesan bersifat massif, dibuat oleh komunikator profesional, konektivitas bersifat massal pada audienskhalayak yang anynomous. Media baru new media merujuk pada perkembangan teknologi digital namun media baru new media sendiri tidak serta merta berarti media digital. Video, teks, gambar, grafik yang diubah menjadi data-data digital berbentuk byte, hanya merujuk pada sisi teknologi mutlimedia, salah satu dari tiga unsur dalam media baru new media, selain ciri interaktif dan intertekstual. Terkait dengan media baru new media dan konvergensi, Jenkins Convergence? I Diverge, 2001, hal. 2, membagi konvergensi dalam empat jenis yakni: konvergensi teknologi, konvergensi ekonomi, konvergensi sosial organik serta konvergensi budaya dan global. a. Konvergensi teknologi ; merupakan proses pengabungan secara digital berbagai bentuk isi media. Jika teks, image citra dan suara telah diubah menjadi bentuk bit, maka kita dapat mengkompilasi menjadi satu dan mengirimkannya dengan berbagai platform. b. Konvergensi ekonomi berhubungan dengan intergrasi industri hiburan. Konvergensi ekonomi merupakan bentuk baru konglomerasi media, dimana satu perusahaan dapat bergerak dibidang film, televisi, news online provider, buku dan lain sebagainya. c. Konvergensi sosial adalah perilaku dan strategi dari konsumenkhalayak yang dapat menjalankan aktivitasmenyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus. Bekerja pararel, dimana pada saat bersamaan seseorang dapat menulis essay ilmiah, browsing internet seraya mendengarkan musik dan menerima panggilan telepon. d. Konvergensi budaya merupakan persilangan dari berbagai teknologi media, industri dan konsumen. Konvergensi media telah mendorong partisipasi dan perkembangan budaya populer, menghubungkan antara konsumen dengan industri media serta memunculkan berbagai bentuk informasi berbiaya rendah. Konvergensi budaya juga mendorong terjadinya penggunaan multimedia dalam produksi kreatif dan jurnalistik. John Vernon Pavlik, salah satu avantar “jurnalistik masa depan” menulis dalam buku Journalism and New Media 2001, hal. xiii bahwa