Skenario 2 CALL FOR PAPER 2010 MUNAS APTIKOM.

Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 113 dari skenario 1 dan 2 namun tanpa membedakan bobot dari setiap parameternya. Rumus perhitungan peringkat untuk setiap websitenya adalah sebagai berikut: Indeks Pemda i =R i + P i + S i + V i + D i + T i Ri adalah peringkat relevansi pemda ke-i, Pi adalah peringkat untuk parameter produktivitas pemda ke-i, Si adalah peringkat untuk parameter size pemda ke-i; Vi adalah peringkat untuk parameter produktivitas pemda ke-i, Di adalah peringkat untuk parameter kekayaan dokumen pemda ke-i; dan Ti adalah peringkat untuk parameter popularitas traffic pemda ke-i. Untuk skenario 3 dan 4 hanya mencakup 151 website pemda yang menunjukkan data yang lengkap untuk pemeringkatannya. Hasilnya menunjukkan bahwa pemda yang masuk peringkat sepuluh besar sangat mengandalkan visibility yang diukur dengan yahoo inbound link. Parameter ini sebenarnya belum mencerminkan popularitas sebuah web karena tautan ke sebuah situs tersebut tidak mencerminkan tautan yang berkualitas dari situs eksternal. Bahkan hasil pengamatan terhadap situs pemda yang jumlah tautannya tinggi, tautan-tautan tersebut lebih banyak dari spam atau praktek-praktek Search Engine Optimization yang tidak etis. Praktek-praktek tersebut dilakukan dengan spam generator terhadap situs-situs pemda yang masih mengandung kelemahan vulnerabilities dalam content management systemnya. Kelemahan tersebut diukur oleh HTML validator seperti sudah dijelaskan sebelumnya.

d. Skenario 4

Hasil pemeringkatan dengan menggunakan skenario ini memberikan bobot besar pada parameter relevansi dan produktivitas yaitu 50 persen dibandingkan 50 persen sisanya untuk bobot empat parameter lainnya yaitu size, visibility, document, dan popularitas. Pertimbangannya adalah mutu konten dan intensitas pemutakhirannya merupakan dua parameter yang sangat penting dalam meningkatkan mutu layanan dan informasi publik dari pemerintahan daerah di Indonesia. Kecepatan dan keakuratan informasi menjadi kriteria yang sangat penting di era informasi dan globalisasi ini. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka bobot relevansi dan produktifitas ditetapkan 2 kali dari masing-masing bobot parameter size, visibility, document, dan popularitas. Rumus perhitungan indeks komposit untuk 6 parameter pada masing- masing pemda untuk tiga skenario dengan pembobotan adalah sebagai berikut: a. Indeks Pemda i =0,25R i +0,25P i +0,125S i +0,125V i +0,125D i +0,1 25T i b. Indeks Pemda i =0,3R i +0,3P i +0,2S i +0,1V i +0,1D i +0,1T i c. Indeks Pemda i =0,3R i +0,2P i +0,1S i +0,1V i +0,1D i +0,2T i Hasil untuk skenario 4 ini secara umum tidak banyak berubah nama-nama pemda untuk sepuluh besar, kecuali perubahan urutannya saja. Perubahan kecil hanya terjadi untuk skenario 4b dan 4c yaitu Provinsi Riau yang tadinya masuk sepuluh besar pada skenario 4b digantikan Kota Bantul pada skenario 4c. DKI Jakarta selalu menempati urutan pertama untuk peringkat dengan menggunakan enam parameter- baik yang tanpa bobot maupun dengan pembobotan. Namun sekali lagi catatan khusus untuk website provinsi DKI Jakarta ini adalah lima kota yang berada di wilayahnya merupakan sub domain dari www.jakarta.go.id.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil pengukuran relevansi konten diukur dengan algoritma TFxIDF yang sudah dikembangkan lebih lanjut dalam penelitian ini, sedangkan relevansi tautan internal diukur dengan TFxIDF inbound. Hasil pengukuran untuk relevansi konten menunjukkan bahwa nilai TFxIDF lokal berkisar antara 4,199 sampai 36,16 dengan rata-rata sebesar 25,05, Jumlah website yang tergolong menunjukkan bobot relevansi yang tinggi dengan nilai TFxIDF di atas rata-rata adalah sebanyak 109 pemda atau sebanyak 60 persen. Nilai TFxIDF inbound berkisar antara 2,391 sampai 30,417 dengan rata-rata sebesar 18,0. Jumlah website yang tergolong menunjukkan bobot relevansi yang tinggi dengan nilai TFxIDF di atas rata-rata adalah sebanyak 86 pemda atau sebanyak 47,5 persen. Algoritma pemeringkatan yang dipilih adalah pemeringkatan dengan enam parameter dengan memberikan bobot terbesar pada parameter