5. Kesimpulan CALL FOR PAPER 2010 MUNAS APTIKOM.

64 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 [5] Dugad R, Desai UB. 1996. A Tutorial on Hidden Markov Models. Technical Report, Department of Electrical Engineering, Indian Institute of Technology – Bombay, India. [6] Do MN. 1994. Digital Signal Processing Mini-Project: An Automatic Speaker Recognition System. Audio Visual Communications Laboratory, Swiss Federal Institute of Technology, Lausanne, Switzerland. http:lcavwww.epfl.ch. ~minhdoasr_projectasr_project.pdf [27 September 2005] . Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 65 SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ASTAGATRA DALAM UPAYA MENUJU E-GOVERNMENT PADA PROVINSI LAMPUNG Muhammad Said Hasibuan 1 , Andi Desfiandi 2 ,Ary Maizary 3 ,Arif 4 1,2,3,4 Program Magister Teknologi Informasi Pascasarjana IBI Darmajaya,Bandung 1 saidmkomgmail.com, 2 desfiandihotmail.com Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi provinsi lampung yakni berkenaan dengan data astagatra. Selama ini data informasi astagatra hanya dapat dilihat oleh kalangan terbatas belum sampai pada masyarakat umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan watelfall untuk membangun system informasi yang terintegrasi untuk setiap data di astagatra. Pembangunan system dimulai dengan membangun database yang terkoneksi dengan bahasa program php. Seluruh satuan kerja pemerintah daerah dapat melakukan update secara online dengan menggunakan internet. Diharapkan system ini akan mampu membantu pemerintah daerah untuk lebih memberikan informasi public yang dapat diakses oleh masyarakat umum demi kemajuan provinsi lampung. Kata kunci: internet, system informasi terintegrasi , informasi public Kata Kunci: Internet,System informasi terintegrasi,informasi public __________________________________________________________________________________________ Latar Belakang Semakin maju suatu negara daerah, semakin tinggi tuntutan terhadap penyediaan data dan informasi yang akurat. Berdasarkan asumsi tersebut, urgensi penyediaan data menjadi sejalan dengan pembangunan yang dilaksanakan suatu daerah. Disamping untuk keperluan perencanaan, data diperlukan untuk bahan dalam proses pembuatan keputusan yang efektif. Penyediaan data dan informasi oleh pemerintahgovernment, merupakan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab. Manajemen data dan informasi dalam suatu pengelolaan basis data yang terintegrasi akan memudahkan berbagai pihak mengetahui potensi dan permasalahan di suatu daerah. Disamping itu, untuk menginventarisasikan aspek pembangunan berdasarkan konsepsi dasar Ketahanan Nasional, dibutuhkan data-data yang akurat, cepat dan lengkap yang akan digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan pembangunan di masa mendatang. Saat ini seluruh kabupatenkota di Indonesia diwajibkan untuk menyusun Program Perencanaan Pembangunan Daerah Properda. Dalam properda tersebut, data mengenai kondisi obyektif daerah sangat dibutuhkan untuk menyusun program pembangunan di masa mendatang. Dengan alasan tersebut dibutuhkan suatu website yang dapat menampilkan data dan informasi perkembangan pembangunan serta sebagai acuan perencanaan pembangunan daerah secara online di Propinsi Lampung, Oleh karena itu penelitian ini akan merancang merancang suatu : “WEBSITE PROFIL PROVINSILAMPUNG DENGAN MODEL ASTA GATRA SEBAGAI ACUANPEMBANGUNAN DAERAH “.

2. Landasan Teori Penelitian yang dilakukan ini menggunakan model

Waterfall dan SDLC Sumber : Alam Dennis, Berbara H Wixom. 2003 Gambar 1. Metode Pengembangan Model Waterfall dan SDLC Keterangan : 1. Perencanaan Planning Plan Anal i Des i I mplem Syste 66 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 Tahap perencanaan merupakan proses penting untuk mengetahui mengapa system informasi harus dibuat dan menentukan bagaimana cara membangun system tersebut, Langkah pertama dari proses tersebut adalah dengan mengidentifikasi. 2. Analisis Analysis Analisis system dilakukan untuk memberikan jawaban pertanyaan siapa yang akan menggunakan system. Pada tahapan ini pembuat system melakukan observasi dan pengamatan kemudian mengidentifikasi dan mengembangkan konsep untuk sebuah system baru. 1. Perancangan Design Tahap perancangan dilakukan untuk menetapkan bagaimana system akan dioperasikan, hal ini berkaitan dengan menentukan program yang akan dibuat. 2. Implementasi Implementation Merupakan tahapan untuk menerjemahkan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman komputer yang telah ditentukan. Semua tahapan ini desain perangkat lunak sebagai sebuah program lengkap. 3. Sistem System Pada tahapan ini system telah digunakan, termasuk didalamnya proses pemeliharaan dan perbaikan kesalahan. Perangkat lunak yang telah selesai yang dibuat dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user atau perubahan system. Alan Dennis, Barbara H Wixom : 2003 3.Metodologi Penelitian Perencanaan Pada tahapan ini dikumpulkan semua kebutuhan elemen sistem dan mengalokasikanya pada sistem yang ada, berkaitan dengan penentuan kebutuhan pengguna, Perencanaan yang harus dipersiapkan meliputi : a. Tujuan dari website yang akan dicapai adalah perancangan berbasis website bagi pemerintahan propinsi lampung untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen pemerintah daerah akan pentingnya data dan informasi. Website ini berfungsi sebagai media untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan akan data dan informasi guna meningkatkan kapasitas daerah, khususnya sebagai bahan untuk penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat Daerah sampai Pusat. Analisis Analisis sistem dilakukan untuk memberikan jawaban pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem. Apa yang akan dilakukan oleh sistem, dimana dan kapan sistem tersebut digunakan. Pada tahap ini pembuat sistem akan melakukan interview terhadap pihak yang terkait, kemudian mengidentifikasi, memanfaatkan dan mengembangkan peluang, dan membangun konsep untuk sebuah sistem baru di Propinsi Lampung. Penjelasan sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan konteks diagram dan Data Flow Diagram DFD.

a. Data Flow Diagram Konteks

Gambar 2. Data Flow Diagram Level Konteks Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 67

b. Data Flow Diagram Level 1

Gambar 3 DFD Level 1

4. Impelementasi

Tampilan Halaman Wilayah Dibawah ini merupakan halaman Wilayah yang akan menampilkan daftar wilayah kabupatenkota yang ada di Provinsi di Lampung yang telah diinputkan oleh admin utama. Tampilan program pada Gambar 4. dibawah ini. Tampilan Halaman Input Data Astagatra Dibawah ini merupakan halaman Input Data Astagatra untuk menginputkan jenis data yang akan di tampilkan oleh program pada menu aplikasi di halaman utama. Tampilan program pada Gambar 5 dibawah ini. Gambar 5 Halaman Input Data Astagatra

5.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terwujudnya sebuah aplikasi profil Provinsi Lampung yang berguna sebagai acuan perencanaan pembangunan Provinsi Lampung dengan sebuah website. 2. Website Profil Provinsi Lampung ini memiliki keamanan data berupa user dan administrator. 3. Sistem ini dapat mempermudah untuk mengintegrasikan data antara kecamatan dan kabupatenkota dalam pengiriman data ke pusat. 4. Terbangunnya database Profil di Provinsi Lampung. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan acuan, masukan perbandingan sebagai berikut : 1. Diharapkan Pemerintahan Provinsi Lampung dapat lebih memaksimalkan lagi penggunaan sistem baru ini karena akan sangat membantu dalam hal perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas. 2. Untuk menjaga suatu keamanan database yang ada maka disarankan agar membuat database tersendiri untuk username dan password.