Effort Expectancy Internet Self-Efficacy Internet Anxiety

98 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 Gambar 7. InternetAnxiety dan tingkat adopsi

e. Social Influence

Pengaruh sosial relatif berbeda dilihat dari kepemilikan sertifikasi guru dan tingkat adopsi internet. Responden yang sudah memperoleh sertifikasi guru menunjukkan tingkat pengaruh sosial yang lebih rendah dibandingkan dengan responden yang belum memperoleh sertifikasi guru. Dengan perbedaan yang sangat signifikan, hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh sosial merupakan faktor yang sangat dominan yang mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan internet. Pengaruh teman profesi, lingkungan sekolah, asosiasi profesi, atau individu lain yang tergolong dekat dengan reponden merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses adopsi teknologi internet di kalangan ibu guru. Gambaran umum selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 8. Social Influence dan tingkat adopsi

4.3. Model Prediksi Adopsi Internet

Skala adopsi internet yang digunakan dalam model prediksi ini adalah dengan tiga skala yaitu internet adopter, internet potential adopter, dan internet non-adopter. Potential adopter adalah responden yang saat ini belum menggunakan internet, namun mempunyai rencana untuk menggunakannya pada kurun waktu enam bulan yang akan datang. Variabel prediktor yang digunakan adalah Performance Expectancy, Effort Exectancy, Internet Self-Efficacy, Internet Anxiety, dan Social Influence. Lima variabel prediktor tersebut dapat memprediksi pengelompokkan tingkat adopsi dengan akurasi sebesar 76,7. Hasil prediksi selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 3. Tingkat Adopsi Adopsi Internet Predicted Group Membership Total Adopter Potential Adopteri Non Adopter Adopter 15 1 3 19 Potential 1 3 1 5 Non Adopter 1 5 6 Adopter 78.9 5.3 15.8 100.0 Potential 20.0 60.0 20.0 100.0 Non Adopter 16.7 .0 83.3 100.0 Variabel yang menunjukkan daya pembeda discriminating power tertinggi adalah pengaruh sosial Social Influence, yang selanjutnya diikuti oleh variabel Effort Expectancy, Internet Self- Efficacy, Performance Expectancy dan Internet Anxiety. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan internet oleh responden lebih banyak dipengaruhi oleh rekan, teman, dan relasi sosial lainnya dibandingkan alasan manfaat, kemudahan penggunaan, ketrampilan, dan kecemasan terhadap internet. Tingkat prediksi dengan dua skala adopsi ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan model prediksi dengan tiga tingkat adopsi, yaitu naik dari 76,7 persen menjadi 80 persen. Variabel dengan tingkat pembeda yang tertinggi masih sama dengan model prediksi dengan tiga tingkat adopsi yaitu variabel pengaruh sosial social influence. Namun urutan variabel berikutnya berbeda yaitu berturut- Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 99 turut performa expectancy, effort expectancy, internet self-efficacy dan internet anxiety.

5. Kesimpulan dan Saran

Pengembangan kuisener secara umum mengacu kepada model-model adopsi internet yang meliputi 1 profil individu dari responden, 2 profil pemanfaataan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah maupun oleh responden yang bersangkutan, 3 persepsi responden terhadap internet yang mengandung variabel penelitian yang diadopsi dari model Unified Theory of Acceptance and Use if Technology atau model UTAUT, serta 4 prilaku penggunaan internet serta faktor penghambat dan faktor pendorong menggunakan internet. Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa secara umum instrumen penelitian mempunyai reliabilitas dan validitas yang tinggi berdasarkan statistic Uji cronbach alpha, kecuali untuk variabel Supporting Condition. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dan validitas tersebut maka pengolahan lebih lanjut menghilangkan variabel Supporting Condition karena mempunyai tingkat reliabilitas dan validitas yang rendah. Analisis selanjutnya hanya menggunakan lima varibel yaitu Performance Expectancy, Effort Exectancy, Internet Self-Efficacy, Internet Anxiety, dan Social Influence. Penggunaan lima variabel tersebut tidak merubah tujuan penelitian yang hanya