TI pada Vendor TI pada Perusahaan

272 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 menerapkan SCM, ditentukan oleh kedisiplinan mereka dalam menjaga SCM dengan senantiasa mentaati aturan-aturan yang ada dan tentunya memanfaatkan Teknologi Informasi seluas-luasnya. Konsep yang dibahas pada makalah ini masih harus dikembangkan lebih lanjut, terutama bila akan diaplikasikan secara nyata. Berikut ini SCM yang terjadi di setiap divisi yang ada di PT. X, Subang. Gambar 6. Proses Pemesanan Produk Pendukung Gambar 7. Alur Produk di PT. X Gambar 8. Alur Informasi di Divisi Sales Gambar 9. Proses Produksi Sari Buah di PT. X Gambar 10. Infrastruktur TI di PT. X

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diberikan kesimpulan berikut ini. 1. Kompleksitas Struktur Supply Chain Adanya kompleksitas yang melibatkan internal PT.X maupun eksternal perusahaan. Internal perusahaan, misalnya antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 273 kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak. Eksternal perusahaan, misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai. Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan baku yang dipesan. 2. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa. 3. Ketidakpastian Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock, safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi. Sumber ketidakpastian di antaranya : ketidakpastian pembeli; ketidakpastian dari supplier, terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas; dan ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi. 5. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam konteks Supply Chain Manajement, yaitu dalam e-Procurement dan e-Fulfilment. REFERENCES [1] Blanchard, B.S. 2003. Logistics Engineering and Mangement Sixth Edition hal 146-147, Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education. Inc. [2] Schmidt, R. 2007. Impact of Information Sharing and Order Agregation Strategies on Supply Chain Performance. Working Paper No. 199. Institute of Information Sharing University of Bern. [3] Simchi-Levi, D., Kaminsky, P., dan Simchi- Levi, E. 2000. Designing and Managing the Supply Chain hal.1. Amerika Serikat: McGraw-Hill Companies. [4] Arshinder, Kanda, A. dan Deshmukh S.G. 2008. Supply Chain Coordinati on: Perspectives, Empirical Studies and Research Directions. Hal 315--335. Diterbitkan dalam International Jurnal Production Economics. [5] Cooper, W.W., Seiford L.M., dan Tone. 2000. Data envelopment Analysis: A Comprehensive text with Models, Application, Reference and DEA solver software. Kluwer Academic Publisher. Boston [6] Baihaqi, I. dan Beaumnont, N. 2005. Information Sharing in Supply Chain: A Literature Review and Research Agenda. Working Paper 4505. Departement of Management Working Paper Series ISSN 1327 – 5216 Monash University [7] Karami, Mohamad Amin, The Impact of IT on Supply Chain Management, 2009 . 274 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 IDENTIFIKASI GEJALA PENDERITA KOLESTEROL MELALUI POLA IRIS MATA DENGAN METODE BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK Malakut Banu Hutomo 1 , Aris Sugiharto 2 , Eko Adi Sarwoko Abstrak Salah satu bidang dalam dunia kedokteran untuk mengidentifikasi adanya gangguan kolesterol dalam tubuh manusia adalah dengan menggunakan iridologi. Iridologi merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi dalam tubuh melalui pola iris mata, biasanya analisa iridologi dilakukan secara manual oleh pakar iridologi. Pada tugas akhir ini dibuat perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi gangguan kolesterol pada tubuh manusia, dengan menggunakan prinsip iridologi. Sistem kerja dari perangkat lunak ini yaitu mengambil gambar mata secara offline kemudian dikonversi citra dari RGB ke grayscale. Citra iris mata yang telah dikonversi ke grayscale, di thresholding dengan nilai tertentu dan dihitung nilai tiap pixel untuk dijumlahkan sehingga menghasilkan sejumlah data numerik. Data numerik ini dijadikan input untuk proses jaringan syaraf tiruan yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengidentifikasi iris mata normal, gejala kolesterol, kolesterol sub-akut, kolesterol akut. Dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode Back Propagation Neural Network BPNNperangkat lunak ini mampu mengidentifikasi citra iris mata yang diujikan. Kata Kunci : iris mata, iridologi, gejala kolesterol, back propagation neural networ 1. PENDAHULUAN Dalam bidang kesehatan terdapat suatu ilmu kedokteran yang digunakan untuk mengetahui gangguan dalam tubuh manusia melalui iris mata yaitu Iridologi. Iridologi dapat mengetahui beberapa penyakit seperti masalah pencernaan, tingkat stres seseorang dan adanya gangguan kolesterol. Iridologi merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi dalam tubuh melalui pola iris mata [7]. Iridologi pertama kali dipopulerkan oleh Theodore Kriege dalam bukunya Chiromatica Medica di Dresden Jerman pada tahun 1670. Selanjutnya Chart of Iridologi dikembangkan oleh Bernard Jensen yang dikenal sebagai Bapak Iridologi Modern. Diagnosa melalui iris mata dapat menunjukan keadaan organ tubuh. Adanya gangguan atau penurunan fungsi organ tubuh direfleksikan pada iris mata dalam bentuk perubahan struktur anyaman serabut syaraf iris mata. Mata memiliki kurang lebih 28 ribu syaraf otonom yang terhubung dengan syaraf-syaraf organ tubuh lainnya. Tanda-tanda lingkaran kolesterol pada iris mata dapat dikenali dengan menunjukan adanya lingkaran putih kelam pada bagian terluar iris yang berbatasan dengan sclera. Adanya lingkaran kolesterol pada iris mata dapat mengindikasikan gangguan kolesterol pada manusia[3]. Identifikasi kolesterol melalui pola iris mata merupakan salah satu manfaat yang dapat digunakan untuk mengetahui gejala penderita kolesterol berdasarkan prinsip Iridologi dengan algoritma Back PropagationNeural Network BPNN. BPNNpertama kali diperkenalkan oleh Rumelhart pada tahun 1986. Rumelhart telah berhasil menemukan algoritma BPNN yang terdiri atas beberapa layar setelah algoritma Perceptrondengan layar tunggalnya memiliki keterbatasan dalam proses pengenalan pola, pada penelitian ini dibuat aplikasi perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi gejala penderita kolesterol melalui iris mata berdasarkan prinsip Iridologi dengan metode pembelajaran Back PropagationNeural Network BPNN.

1. DASAR TEORI

1.1 Pengolahan Citra

Citra digital adalah citra yang didefinisikan sebagai fungsi fx,y dengan x menyatakan baris, y menyatakan kolom, dan f menyatakan nilai derajat keabuan pada citra. Dengan demikian x,y adalah posisi dari pixel dan f adalah nilai derajat keabuan pada titik x,y. Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 275 Pengolahan citra adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah gambar sehingga menghasilkan gambar lain yang kualitasnya lebih baik [4]. Operasi-operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra diantaranya adalah sebagai berikut[4] : 1. Grayscale digunakan untuk mengkonversi citra berwarna menjadi citra hitam putih untuk memudahkan proses pengolahan citra pada tahap selanjutnya yaitu pengambangan. Citra berwarna mempunyai tiga kombinasi warna yaitu red r, green g, dan blue b, untuk mendapat citra grayscale maka ke tiga kombinasi warna tersebut dirata-rata. 2. Thresholding atau Pengambangan, Citra yang diproses dengan menggunakan operasi pengambangan dikelompokkan berdasarkan nilai derajat keabuan setiap pixel ke dalam 2 kelas, yaitu hitam dan putih. Citra yang dihasilkan melalui operasi pengambangan inilah yang disebut sebagai citra biner, pengambangan bertujuan untuk menghasilkan sejumlah data numerik yang bernilai 0 dan 1 yang akan diproses oleh BPNN. 3. Cropping atau Pemotongan, Pemotongan merupakan operasi yang dilakukan dengan menghilangkan bagian-bagian citra yang tidak diperlukan, sehingga citra yang dihasilkan mempunyai jumlah pixel yang lebih kecil daripada citra sebelumnya. 4. Resize atau Perubahan ukuran, Sedangkan operasi perubahan ukuran menjadikan jumlah pixel pada citra berubah sesuai dengan nilai masukan yang diinginkan. Nilai masukan dapat berupa nilai penskalaan ataupun jumlah pixel sesuai yang diinginkan.

1.2 Iridologi

Iridologi adalah ilmu pengetahuan dan praktik yang dapat mengungkapkan adanya peradangan inflamsi, penimbunan toksin dalam jaringan, bendungan kelenjar congestion, letak lokasinya, dan tingkat keparahan kondisinya akut, sub-akut, kronis dan degeneratif. Dengan mengamati iris mata, melalui kondisi tubuh seseorang dapat diketahui, misalnya statusnya lemah atau kuat, tingkat kesehatan serta peralihan menuju keparahan atau proses penyembuhan[3]. Secara khusus, organ mata lebih tepatnya bagian iris lebih sering disebut selaput pelangi mata memiliki kelebihan spesifik, yaitu dapat merekam semua kondisi organ, serta kondisi psikologis. Jejak rekaman yang berkaitan dengan tingkat-tingkat intensitas perubahan atau penyimpangan organ-organ tubuh yang disebabkan gangguan penyakit terdata secara sistematis serta terpola pada iris mata dan sekitarnya. Hal ini dapat dijadikan pedoman praktis untuk melakukan deteksi terhadap berbagai penyakit, khususnya yang bersifat latentersembunyi, atau yang bersifat akumulatif, sehingga penyakit seperti ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang spesifik seperti adanya lingkaran putih, bahkan pada stadium- stadium awal tidak disertai gejala klinik yang dirasakan pasien secara nyata. Beberapa jenis iris mata seperti yang ditunjukan tabel referensi iris mata pada Tabel 1: Tabel 1. Tabel iris mata dalam iridology Iris Mata Jenis Mata Normal tidak terdapat lingkaran putih Gejala Kolesterol terdapat lingkaran putih tipis Kolesterol Sub-akut terdapat lingkaran putih yang mulai menebal Kolesterol Akut terdapat lingkaran putih yang sudah menebal

1.3 Back Propagation Neural Network BPNN

BPNN adalah salah satu metode dalam jaringan syaraf tiruan JST. JST merupakan sebuah sistem pembelajaran terhadap penerimaan informasi yang