Gambaran Umum Blok Stasiun Master Blok Kerja Stasiun Master

Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 51 Gambar 3.3 Blok Kerja di Stasiun Master

3.3.1 Clock Centre

Clock centre adalah bagian yang terpenting dari sistem ini. Clock centre merupakan sumber clock yang dihasilkan Development Board FPGA XC4VLX25 sebesar 100 MHz. Gambar 3.3 Perancangan Blok Penghasil Clock 10 MHz Untuk membangkitkan clock sebesar 10 MHz diperlukan adanya counter. Gunanya counter disini adalah mencacah setiap kali clock dalam kondisi transisi naik. Sehingga diketahui besarnya counter yang dibutuhkan untuk membangkitkan clock 10 MHz adalah sebesar 100 counter. Dengan begitu, pengimplementasian rangkaian menjadi lebih mudah dan cukup presisi untuk membangkitkan frekuensi sinyal carrier mengingat frekuensi kerja Loran C berada di sekitar 90 KHz sampai dengan 110 KHz.

3.3.2 Pulse Generator

Untuk menghasilkan deret-deret pulsa navigasi yang akan dikirim pada 1 satu GRI dibentuklah pulse generaotor. Pada blok ini, deret pulsa dibangkitkan sesuai ketentuan kode fasa yang telah ditetapkan sebelumnya pada Bab II. Gambar 3.4 Blok Penghasil Deret Pulsa Clock pada blok ini merupakan clock yang berasal dari keluaran blok clock centre yaitu sebesar 10 MHz. Alur kerja pada blok ini dirinci sebagai berikut, • Untuk mengaktifkan blok ini maka masukan pada pin rst diberi logika ‘0’. • Counter yang terdapat pada blok ini berfungsi sebagai pencacah waktu, sehingga deret-deret pulsa yang keluar sesuai dengan aturan yang ada yaitu, lebar tiap pulsa Loran C sebesar 300 us, lebar jarak antar pulsa berikutnya 700 us. • Deret yang merupakan keluaran dari blok ini mengeluarkan logika deret-deret pulsa selama satu GRI. Dan dibangkitkan setiap periodenya. GRI yang dibangkitkan pada blok ini disesuaikan dengan jarak coverage antenna pada sisi transmit. Sehingga perancangan pada sistem ini dapat diimplementasikan.

3.3.3 Envelope Generator

Pada envelope generator sinyal yang dibangkitkan adalah gelombang Loran C sesuai dengan persamaan 2.1. Gambar 3.4 Perancangan Blok Envelope Generator Alur kerja blok envelope generator adalah sebagai berikut: • Sinyal clock yang digunakan pada blok ini berasal dari keluaran blok clock centre yang mempunyai periode 100 ns. Dan keluaran pada blok envelope generator akan dimodulasikan dengan sinyal carrier periode sebesar 10 us. Sehingga banyaknya counter yang dibutuhkan untuk membangkitkan setiap sample adalah 100. • Satu pulsa yang akan ditransmisikan pada stasiun master merupakan dalam bentuk satu sinyal Loran C. Untuk pulsa positif + direpresentasikan dengan logika ‘01’, pulsa negatif - direpresentasikan dengan logika ‘11’ dan untuk delay direpreaentasikan dengan logika ‘00’. • Satu gelombang dari Loran C ini memiliki periode 300 us. Sehingga dibutuhkan 30 sinyal carrier untuk memodulasikan satu gelombang Loran C. Dengan begitu untuk membangkitkan satu gelombang Loran C untuk setiap periodenya diperlukan 30 sample dan 3000 counter clock. Dengan mengacu pada persamaan 2.1, maka didapat nilai tiap-tiap samplenya sebagai berikut, Tabel 3.1 Sample Gelombang Loran C untuk Pulsa Positif n t Et Et x 127 1 0 0 52 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 2 15 us 0.248 32 3 25 us 0.506 64 4 35 us 0.729 93 5 45 us 0.887 113 6 55 us 0.974 124 7 65 us 1 127 8 75 us 0.979 124 9 85 us 0.924 117 10 95 us 0.849 108 11 105 us 0.762 97 12 115 us 0.672 95 13 125 us 0.584 74 14 135 us 0.5 64 15 145 us 0.424 54 16 155 us 0.356 45 17 165 us 0.297 38 18 175 us 0.246 31 19 185 us 0.202 26 20 195 us 0.165 21 21 205 us 0.134 17 22 215 us 0.108 14 23 225 us 0.087 11 24 235 us 0.07 9 25 245 us 0.056 7 26 255 us 0.044 6 27 265 us 0.035 5 28 275 us 0.028 4 29 285 us 0.022 3 30 295 us 0.017 2 Gambar 3.5 Gelombang Loran C yang diharapkan Pada satu grup pulsa terdiri dari pulsa-pulsa positif dan negatif, sehingga gelombang ini memiliki nilai amplitude peak-to-peak. Bentuk Resolusi yang digunakan untuk realisasi ke sinyal analog adalah 8 bit. Oleh karena itu hasil dari perhitungan pada persamaan 2.1 dikalikan 127, sehingga besar amplitude peak-to-peak adalah senilai 256.

3.3.4 Sine Generator

Fungsi dari sine generator ini adalah sebagai pembangkit sinyal carrier yang nantinya akan digunakan sebagai multiplier pada modulator. Sinyal carrier yang dihasilkan harus sesuai dengan frekuensi kerja sinyal navigasi Loran C yaitu 100 KHz. Tabel 3.2 Sample Gelombang Sinusoidal n t sin 2 π.t x 127 1 0 2 0.01 0.0063 8 3 0.02 0.125 16 4 0.03 0.187 24 5 0.04 0.249 32 6 0.05 0.309 39 7 0.06 0.368 47 8 0.07 0.426 54 9 0.08 0.482 61 10 0.09 0.536 68 11 0.1 0.588 75 20 40 60 80 100 120 140 1 15 29 43 57 71 85 99 113 127 141 155 169 183 197 211 225 239 253 267 281 295 Periode Am p lit u d e Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 53 12 0.11 0.637 81 13 0.12 0.685 87 14 0.13 0.729 93 15 0.14 0.77 98 16 0.15 0.809 103 17 0.16 0.844 107 18 0.17 0.876 111 19 0.18 0.905 115 20 0.19 0.929 118 21 0.2 0.951 121 22 0.21 0.968 123 23 0.22 0.982 125 24 0.23 0.992 126 25 0.24 0.998 127 26 0.25 1 127 27 0.26 0.998 127 28 0.27 0.992 126 29 0.28 0.982 125 30 0.29 0.968 123 31 0.3 0.951 121 32 0.31 0.929 118 33 0.32 0.905 115 34 0.33 0.876 111 35 0.34 0.844 107 36 0.35 0.809 103 37 0.36 0.77 98 38 0.37 0.729 93 39 0.38 0.685 87 40 0.39 0.637 81 41 0.4 0.588 75 42 0.41 0.536 68 43 0.42 0.482 61 44 0.43 0.426 54 45 0.44 0.368 47 46 0.45 0.309 39 47 0.46 0.249 32 48 0.47 0.187 24 49 0.48 0.125 16 50 0.49 0.0063 8 untuk nilai-nilai pada 0.5t s.d 1t merupakan pengulangan negatif dari nilai- nilai tersebut diatas. Nilai-nilai yang sudah dikalikan merupakan hasil pembulatan terdekat. Sama halnya dengan blok envelope generator, hasil perhitungan dari persamaan sinusoidal dikalikan 127. Pada blok sine generator ini, sumber clock berasal dari blok clock centre yang besarnya 10 MHz. Untuk menghasilkan gelombang sinusoidal 100 KHz, maka gelombang tersebut mengalami penyamplingan sebanyak 100 kali untuk setiap periodenya. Adapun sampling yang diambil pada pembentukan gelombang sinusodal ini tertera pada tabel berikut. Gambar 3.6 kiriPerancangan Blok Pembangkit Sinyal Sinus 100 KHz kanan Gelombang Sinus yang Dihasilkan pada Fasa Positif Karena pulsa-pulsa grup pulsa yang dibangkitkan pada sistem Loran C dibedakan bedasarkan fasanya, dengan pola perubahan dimana tanda positif berarti pulsa tidak mengalami 54 perubahan mengalam ini dibutu fasa posi negatif in antar puls Gam Deng yang dig generator • Cloc sebes disam • Sinya terde atau • Jika yang

3.3.5 M

Untu adalah s transmisi akan dib Akhir ini Gam Masu dibangkit ,yang di selubung, generator n fasa dan mi perubahan uhkan dua bi itif input der nput deret be sa diberi logik mbar 3.7 atas bawah Be gan mengikut gambarkan pa r bekerja deng k yang digun sar 10 MHz. A mpling sebany al sinus in eteksi ada inp ‘11’ selama 3 input bernilai g dihasilkan ak Modulator B uk memancar salah satu b . Oleh karen entuk dalam . mbar 3.8 Kelua dih ukan dari bl tkan dari blo ibangkitkan , yang dib r. Setelah siny S P B tanda negati fasa 180 , m it input berup ret berupa lo erupa logika ka ‘00’. s Grup Pulsa 1 GRI esar Jarak An ti ketentuan-k ada gambar gan cara beriku nakan pada b Artinya sinyal yak 100 kali. ni akan dib put pulsa den 300 us i ‘00’, maka n kan bernilai ‘0 Block rkan suatu si agian yang na itu, blok tahap transm aran Blok Mod harapkan lok ini adala ok Pulse Ge pada sine bangkitkan p yal Loran C d eminar dan Politeknik Tel Bandung, 9 O if berarti pu maka dalam bl pa deret. Unt ogika ‘01’, fa ‘11’ dan del Loran C dala tar Pulsa ketentuan sepe 3.5 maka si ut, blok ini adal l sinus 100 KH bangkitkan ji ngan logika ‘0 nilai sinyal sin 0’ nol. inyal, modul penting dala modulator ju misi pada Tug dulasi yang ah pulsa, ya enerator, carr generator, d pada envelo an sinyal carr Call For Pape lkom Oktober 2010 ulsa lok tuk asa lay am erti ine lah Hz ika 01’ nus asi am uga gas ang rier dan ope rier di di • • • • • • 3. m sin te ha m di di di er Munas Ap ibangkitkan, imodulasikan Gambar 3 Alur kerja Pulsa yang akan mem dengan ket ‘01’, pulsa delay deng Nilai puls gelombang Yang digu DSB SC. perkalian dengan sin Setelah te maka seti dikalikan dibangkitk Hasil d menghasilk Karena pa digunakan perkalian t hasilnya se dihasilkan yang akan

3.6 Multip

Sinyal yan master tidak h nyal timing d rsedia untuk anya ada satu multipleksing p Gambar 3 Blok mul ivision kare ipancarkan t igital. ptikom maka sinya dengan sinyal 3.9 Perancang pada blok ini g dibangkitka mberi nilai pa tentuan pulsa a negatif - gan logika ‘00 sa tersebut m g Loran C yan unakan adalah . Sehingga magnitude nyal Loran C. erbentuknya iap sampling dengan siny an pada blok ari perkali kan panjang ada implemen adalah 8 tersebut dibag ekarang panja adalah 8 bit ditransmitkan plexer Block ng dikirimka hanya sinyal dan paging. ditransmisik u. Oleh karena pada blok stasi 3.10 Perancan tiplekser ini ena sinyal- tersebut me al Loran C l carriernya. gan Blok Mod adalah sebaga an dari pulse ada masukan positif + dib diberi logika ’. menentukan ng akan dibang h jenis mod yang terjad antara sinya gelombang g gelombang yal carrier y sine generator ian tersebu bit sebesar ntasinya reso bit maka h gi dengan 256 ang bit maksim t. Hasil terak n ke blok mult an pada blo navigasi, te Sedangkan k kan melalui R a itu dibutuhk iun master. ngan Blok Mu bekerja sec -sinyal yan erupakan sin tersebut dulasi ai berikut, generator n blok ini beri logika a ‘11’ dan nilai dari gkitkan. ulasi AM di adalah al carrier Loran C, g tersebut yang telah r. ut akan r 16 bit. olusi yang hasil dari 6 sehingga mum yang khir inilah tiplexer. ok stasiun etapi juga anal yang RF design kan proses ultiplexer cara time ng akan nyal-sinyal Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 55

3.3.7 Converter Block

Proses pengubahan sinyal dari sinyal digital ke sinyal analog dibutuhkan blok konversi. Pada blok konversi ini komponen DAC yang digunakan adalah DAC 0832 dari National. Mengenai karakteristik DAC 0832 terlampir pada lampiran buku ini. Gambar 3.11 Perancangan Blok Konversi Bit-bit pulsa yang keluar dari FPGA memiliki beda potensial 1 Volt sampai dengan 1.2 Volt. Supaya bit-bit tersebut dapat diproses pada blok konversi, yang memiliki karateristik masukan 5 Volt sampai dengan 15 Volt, maka data tersebut harus melewati interface optocoupler. Hal ini dilakukan untuk menghindari lonjakan arus yang terlalu besar dari blok konversi. Interface yang digunakan pada Tugas Akhir ini ada delapan optocoupler. Masing-masing pin masukan terhubung dengan pin-pin keluaran data pada FPGA. Keluaran dari blok optocoupler inilah yang akan diolah blok DAC hingga menghasilkan sinyal-sinyal analog yang kemudian akan siap diolah pada RF design.

3.4 Pengujian Subsistem Loran C

Pengujian subsistem penerima Loran pada tahap implementasi dilakukan dengan cara menanamkan program dari blok subsistem pemancar Loran yang akan diuji pada FPGA. Hasil keluaran dari blok subsistem yang diuji dapat dilihat pada PC dengan menggunakan interface antara FPGA dan PC berupa Logic Analyzer 2124 A. Gambar 3.13 Konfigurasi Pengujian Subsistem pemancar Loran C

3.5 Pengujian Sistem Pemancar Loran C

Pengujian sistem penerima Loran pada tahap implementasi dilakukan dengan cara menanamkan program dari blok sistem pemancar Loran dalam satu FPGA. Hasil keluaran dari blok sistem yang diuji dapat dilihat pada PC dengan menggunakan interface antara FPGA dan PC berupa Logic Analyzer 2124 A. Gambar 3.13 Konfigurasi Pengujian Sistem Pemancar Loran-C

3.6 Pengujian Sistem Loran C

Pengujian sistem Loran-C dilakukan dengan cara me-load program ke blok sistem penerima dan pemancar Loran dengan FPGA yang sama. Hasil keluaran dari sistem Loran-C dapat dilihat pada sisi penerima pada LCD yang terdapat pada Development Board FPGA Xilinx Virtex4 XC4VLX25 FPGA Sistem Pemancar Loran Subistem Penerima Loran Masukan dari Pin FPGA Keluaran pada LCD Gambar 3.14 Konfigurasi Pengujian Sistem Loran- C

3.7 Interkoneksi dengan Blok RF Design

Agar bisa diuji dengan kondisi sebenarnya, atau test lapangan. Maka dibutuhkan blok tambahan yaitu blok RF, yang terdiri dari DAC, power amplifier dan antena. Spesifikasi teknik yang bisa di gunakan untuk blok RF adalah : Tabel 3.3 Spesifikasi Blok RF 1 DAC Spesifikasi Resulosibit 8 DAC update rate 1 MSPS