Load Balancing dengan Connection Mark

148 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 • Chain: prerouting • In. interface : lokal • Connection Mark : konekA Action: • Action : mark routing • New Routing Mark : routeA • Passtrough : No ƒ Rule B General: • Chain: prerouting • In. interface : lokal • Connection Mark : konekB Action: • Action : mark routing • New Routing Mark : routeB • Passtrough : No 2 Proses NAT Network Address Translation IP Firewall NAT Konfigurasinya adalah sebagai berikut: ƒ Rule A General: • Chain: srcnat • Connection Mark : konekA Action: • Action : src-nat • To address : 10.10.10.2 ƒ Rule B General: • Chain: srcnat • Connection Mark : konekB Action: • Action : src-nat • To address : 118.98.176.35 3 Proses Route IP Routes Tujuan konfigurasi ini untuk mengatur jalur keluar dari setiap group dengan menentukan gateway setiap jalur. Membuat tiga route dengan konfigurasi sebagai berikut: ƒ Gateway : 10.10.10.1 Mark : routeA ƒ Gateway : 118.98.176.33 Mark : routeB ƒ Gateway : 118.98.176.33 default gateway

7.4 Load Balancing tanpa Connection Mark

Cara kerja dalam sistem ini yaitu membagi IP address kedalam group-group kemudian ditentukan jalur yang akan dilalui pada masing-masing group. Konfigurasi ini tidak perlu menggunakan Connection Mark tetapi cukup membuat Routing Mark pada Mangle dan menentukan gateway untuk masing-masing route mark pada Route list. Pengaturan IP LAN diasumsikan sebagai berikut: • subnet 192.168.3.025 ip address : 192.168.3.0 - 192.168.3.127 diberi nama GroupA yang akan dilewatkan gateway ISP A 10.10.10.1 • subnet 192.168.3.12825 ip address : 192.168.3.128 - 192.168.3.253 diberi nama GroupB yang akan dilewatkan gateway ISP B 118.98.176.33 Konfigurasinya adalah sebagai berikut: 1 Proses Pemisahan Mangle IP Firewall Mangle ƒ Rule A General: • Chain: prerouting • Src. Address : 192.168.3.025 Action: • Action : mark routing • New Routing Mark : groupA ƒ Rule B General: • Chain: prerouting • Src. Address : 192.168.3.12825 Action: • Action : mark routing • New Routing Mark : groupB • 2 Proses Route IP Routes konfigurasi sebagai berikut: ƒ Gateway : 10.10.10.1 Mark : GroupA ƒ Gateway : 118.98.176.33 Mark : GroupB 3 Proses NAT Network Address Translation IP Firewall NAT Konfigurasi adalah sebagai berikut: ƒ Chain : srcnat ƒ Src. Address : 192.168.3.024 ƒ Action : masquerade

7.5 Hasil Pengujian

Pada tahap ini dilakukan uji coba konfigurasi untuk menetukan apakah Mikrotik mampu memberi layanan dalam mengatur jalur internet dengan dua gateway. Setelah dilakukan konfigurasi baik hardware maupun software serta jaringan lokal sudah terhubung dengan internet penulis melakukan uji coba dengan melihat hasil yang di dapat selama dua minggu penggunaan internet di lingkungan institusi. Pengujian dilakukan dalam kondisi user penuh dari masing-masing LAN sehingga bandwith yang terpakai bisa maksimal. Dalam pengujian dibagi dua sesi yaitu minggu pertama untuk konfigurasi I dan minggu kedua untuk konfigurasi II. Konfigurasi I adalah konfigurasi Load Balancing dengan Connection Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 149 Mark sedangkan Konfigurasi II adalah konfigurasi Load Balancing tanpa Connection Mark. Hasilnya