CALL CALL FOR PAPER 2010 MUNAS APTIKOM.

306 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 actions, and learner information, and integrating them into a whole. The students proficiency in vocabulary has increased significantly, and also their interest and motivation in studying vocabulary comprehension. Bibliography [1]. Allen, V. F. 1983 Techniques in teaching vocabulary New York, Oxford University Press. [2]. Brown, Douglas. 1994. Principles of language learning and teaching 3rd Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. [3]. Carter, R. 1992 Vocabulary: Applied linguistic perspectives New York, Routledge. [4]. Channell, J. 1988 Psycholinguistic considerations, in: R. Carter M. McCarthy Eds Vocabulary and language teaching London, Longman, 83–97. [5]. Cushion, S., He´mard, D. 2003. Designing a CALL package for Arabic while learning the language ab initio. Computer Assisted Language Learning, 162 – 3, 259 – 266. [6]. He´mard, D., Cushion, S. 2000b. From access to acceptability: exploiting the web to design a new CALL environment. Computer Assisted Language Learning, 132, 1 – 16. [7]. He´mard, D., Cushion, S. 2001. Evaluation of a web-based language learning environment: the importance of a user-centred design approach for CALL. ReCALL, 131, 129 – 142. [8]. He´mard, D., Cushion, S. 2002. Sound authoring on the web: meeting the users’ needs. Computer Assisted Language Learning, 153, 281 – 295. [9]. He´mard, D., Cushion, S. 2003. Design and evaluation of an online test: assessment conceived as a complementary CALL tool. Computer Assisted Language Learning, 162 – 3, 119 – 139. Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 307 Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Asisten Manajer Nia Kumaladewi 1 , Zainuddin Bey Fananie 2 , Nur Aeni Hidayah 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta nia_april12yahoo.com 1 , nungkie04yahoo.com 3 Abstrak Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan teknologi ini tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode Sistem Pengambilan Keputusan SPK atau Decision Support System DSS. PT. Huda Express adalah sebuah perusahaan jasa yang sedang berkembang pesat. Dalam waktu tertentu perusahaaan ini melakukan promosi jabatan bagi karyawannya. Namun fokus pada penelitian ini adalah promosi jabatan untuk asisten manajer. Tidak adanya suatu sistem perhitungan khusus yang terkomputerisasi dalam proses pemilihan asisten manajer pada PT. Huda Express mengakibatkan lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan serta terjadinya subyektifitas pengambilan keputusan ketika proses evaluasi penilaian, terutama jika para kandidat asisten manajer yang ada memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan asisten manajer dengan menggunakan metodologi pengembangan model Analytical Hierarchy Process AHP. Metodologi pengembangan sistem terstruktur dengan model Waterfall. Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan PHP 5.2.4 sebagai bahasa pemrograman, Apache 2.2.6 sebagai web server, dan MySQL 5.0.45 sebagai database. Dengan adanya sistem ini diharapkan pengambil keputusan dapat dengan cepat melakukan penilaian terhadap para kandidat asisten manajer. Key Words : Decision Support System, DSS, Waterfall, assistant manager selection and AHP Analytical Hierarchy Process 1. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan teknologi ini tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode Sistem Pengambilan Keputusan SPK atau Decisions Support System DSS. Menurut McLeod Turban, 2005, SPK dimaksudkan sebagai alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. Informasi sebagai output dari SPK, dapat disajikan dalam bentuk laporan yang dihasilkan melalui perhitungan atau model matematika. Ada banyak contoh penerapan SPK, dalam penelitian ini SPK digunakan untuk menentukan seorang asisten manajer. Menentukan seseorang untuk menempati posisi asisten manajer di dalam sebuah perusahaan tidak dapat di lakukan dengan mudah begitu saja. Diperlukan seseorang yang benar-benar kompeten dan memenuhi kriteria yang diperlukan oleh perusahaan. Masalah tidak terstruktur pada penelitian ini timbul ketika ada promosi jabatan untuk asisten manajer pada perusahaan yang memiliki lebih dari satu orang yang berpotensi dan memenuhi kriteria, namun perusahaan tidak memiliki suatu sistem penilaian khusus dalam proses pemilihan tersebut. Pengambil keputusan memutuskan seseorang untuk menjadi asisten manajer hanya dengan menggunakan intuisi dan data terkait kandidat yang ada. Perusahaan memiliki kriteria yang telah ditetapkan untuk proses pemilihan, tetapi tidak adanya sistem penilaian khusus yang terkomputerisasi menyebabkan terjadinya subyektifitas pengambilan keputusan ketika proses evaluasi penilaian, terutama jika para kandidat asisten manajer yang ada memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Dengan adanya masalah tersebut, disinilah peran teknologi informasi berfungsi sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan Simon dalam Subekti, 2009. 308 Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria- kriteria untuk seluruh kandidat, sehingga diharapkan kandidat dengan kemampuan terbaik yang terpilih. Dari uraian singkat di atas sangat menarik untuk melakukan penelitian dan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web pada PT. Huda Express dengan PHP dan MySQL. Serta memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut dengan cara memberikan suatu usulan rancangan Sistem Pendukung Keputusan dengan tema “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Asisten Manajer.” 2. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data untuk pengembangan sistem ini dilakukan dengan cara : 1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka

2.2 Metode Pembuatan Sistem

Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini, dengan menggunakan metodologi waterfall development system Whitten, 2004 dan Metode Analytical Hierarchy Process AHP Kusrini, 2007 untuk pengembangan model pendukung keputusan. Tahap-tahap pengembangan sistem yang dilakukan, yaitu: 1. Permulaan sistem system initiation 2. Analisis sistem system analysis 3. Desain sistem system design 4. Implementasi sistem system implementation

2.3 Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat gambaran kerangka berpikir penelitian. Gambar 1. Kerangka Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Permulaan Sistem

1. Identifikasi Masalah

Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika perusahaan melakukan penilaian terhadap kandidat asisten manajer, direktur selaku pengambil keputusan mengadakan rapat dengan staff dan jajaran terkait untuk memutuskan siapa yang layak untuk menjadi asisten manajer. Dengan cara ini keputusan yang diambil akan bersifat subjektif karena proses evaluasi penilaian dilakukan hanya berdasarkan pandangan-pandangan perseorangan dan data-data seadanya. Hal ini akan menimbulkan masalah ketika para kandidat asisten manajer yang ada memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda, disinilah subjektifitas keputusan akan terasa. Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem pendukung keputusan dalam pemilihan asisten manajer yang terkomputerisasi sehingga subjektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat digantikan dengan pelaksanaan penilaian kriteria-kriteria untuk seluruh kandidat asisten manajer, sehingga hasil yang diharapkan adalah kandidat dengan kemampuan terbaik yang terpilih.

2. Identifikasi Lingkup Sistem

Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses pemilihan asisten manajer. Kriteria-kriterianya adalah : Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 309 a Tingkat Pendidikan Seorang koordinator yang dikandidatkan menjadi asisten manajer sebaiknya memiliki tingkat pendidikan akhir Strata 1 S1. b Keahlian Keahlian disini adalah kemampuan yang dimiliki seorang kandidat asisten manajer baik dalam segi berkomunikasi maupun kemampuan dalam menggunakan komputer. c Kedisiplinan Kedisiplinan dalam hal ini dilihat dari kehadiran, perilaku, dan penampilan kandidat asisten manajer. d Kualitas Kerja Kualitas kerja dilihat dari baik atau tidaknya prestasi si kandidat asisten manajer selama menjabat menjadi koordinator wilayah. e Tanggung Jawab Penilaian tanggung jawab seorang akandidat asisten manajer dilihat dari kemampuan dirinya dalam mengemban tugas yang diberikan oleh perusahaan.

B. Analisis Sistem

1. Analisis Persyaratan Sistem

Analisis persyaratan sistem yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Pesyaratan fungsional dan persyaratan non-fungsional Whitten, 2004. a. Persyaratan Fungsional Input dalam sistem ini adalah : 1 Data Kandidat Data ini diinput dengan tujuan untuk mengetahui secara jelas data-data yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan, seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor telepon dan lain sebagainya. 2 Data Kualitas Kandidat Tujuan input data ini adalah untuk mengetahui nilai kualitas dari seorang kandidat asisten manajer berdasarkan kriteria yang digunakan. 3 Perbandingan AHP Perbandingan AHP ini berfungsi untuk mengetahui konsistensi keputusan dari perhitungan yang terjadi dalam sistem. Data yang diinput berupa nilai antara 1 sampai dengan 9. output dari sistem ini adalah : 1 Biodata Kandidat Output ini diperlukan oleh pengambil keputusan untuk mengetahui berapa banyak kandidat yang terdaftar serta data-data pribadi kandidat tersebut. 2 Rasio Konsistensi Rasio konsistensi ini merupakan ukuran kekonsistenan suatu keputusan dari perbandingan AHP yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui seberapa konsisten keputusan yang dihasilkan sistem, jika rasio konsistensi kurang dari 10 maka keputusan bisa dikatakan konsisten atau dapat dipercaya, jika kebalikannya maka tidak konsisten atau kurang bisa dipercaya. 3 Hasil perhitungan nilai akhir Hasil perhitungan ini merupakan output yang dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam sistem pemilihan asisten manajer ini. Data yang dikeluarkan sistem berupa perhitungan dari seluruh nilai kriteria masing-masing kandidat dalam bentuk angka dan grafik. Proses yang terjadi di dalam sistem pendukung keputusan ini meliputi : 1 Verifikasi Data Kandidat Proses yang dilakukan pertama kali oleh sistem ketika nama kandidat asisten manajer diinput adalah melakukan verifikasi atau pengecekan terhadap kelengkapan pengisian data, jika lengkap maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu simpan di dalam database. Namun jika tidak lengkap, maka sistem akan memberikan notifikasi bahwa data yang dimasukan belum lengkap. 2 Menyimpan Data ke Dalam Database Setelah proses input nama kandidat dilakukan sukses, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database kandidat asisten manajer. 3 Edit Data Kandidat Setelah data disimpan dalam database, maka sistem juga dapat melakukan proses edit data apabila terjadi kesalahan-kesalahan. 4 Simpan perbandingan AHP Ketika pengambil keputusan melakukan input perbandingan AHP, maka sistem akan melakukan penyimpanan data tersebut untuk dijadikan sumber bagi perhitungan AHP selanjutnya. 5 Perhitungan AHP Setelah dilakukan penyimpanan perbandingan AHP, maka sistem akan menghitung AHP tersebut sesuai standar, seperti menghitung lamda, eigenvector, dan yang terakhir adalah rasio konsistensi. 6 Perhitungan Nilai Kriteria Kandidat Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan nilai keseluruhan dari seorang kandidat, dengan cara melakukan perkalian antara nilai kriteria dengan sub-kriteria berdasarkan hasil perhitungan AHP.