Desain CALL FOR PAPER 2010 MUNAS APTIKOM.

Seminar dan Call For Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom Bandung, 9 Oktober 2010 251 Dari ringkasan tujuan instruksional dalam mata kuliah rumpun spesialisasi tampak bahwa beban praktek pembuatan protofolio jurnalistik muncul pada mata kuliah jurnalistik, Video dan Radio. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, sesuai dengan medium yang digunakan cetak, audio, audio visual. Sementara dua mata kuliah spesialisasi yang lain tidak memiliki beban portofolio jurnalistik. Mata kuliah spesialisasi ini diambil mulai dari semester 5, dimana mahasiswa telah menempuh berbagai mata kuliah dasar dan pengantar dari semester 1 sampai 4, seperti mata kuliah dasar- dasar logika, komposisi, komunikasi massa, teori komunikasi, filsafat dan etika komunikasi dan lain sebagainya. Mahasiswa memilih 3 dari 5 mata kuliah spesialisasi yang ditawarkan, sehingga kemungkinan terdapat minimal satu mata kuliah dengan momot pengajaran jurnalistik yang diambil oleh mahasiswa. Sampai saat ini media pembelajaran yang digunakan adalah infrastruktur laboratorium konvensional selain dengan pertemuan tatap muka tutorial. Implementasi dan Evaluasi Tahapan implementasi adalam eksekusi CMS Open Publish™. Pada awalnya peneliti hendak menggunakan server uns sebagai server utama untuk pengembangan laboratorium ini. Namun oleh karena berbagai pertimbangan teknis, maka untuk sementara website diunggah pada salah satu penyedia jasa layanan hosting di Indonesia. Sampai saat ini tahap implentasi mulai masuk tahap uji coba, oleh karena mahasiswa yang yang masuk ke mata kuliah spesialisasi baru mengambil kuliah setelah lebaran Idul Fiftri 1431 H. Sehingga untuk tahap implentasi dan evaluasi sampai dengan paper ini disusun masih dalam proses yang sedang berjalan.

5. Kesimpulan

Dari berbagai paparan tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan beberapa hal yakni: a. Open Source dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran e-learning untuk beberapa kebutuhan khusus seperti pendidikan jurnalistik melalui pemilihan platform yang tepat. b. Penggunaan CMS sebagai salah satu sarana pembelajaran harus disertai dengan kajian- kajian yang komprehensif terkait dengan kebutuhan dari masing-masing lembaga, sehingga tidak memboroskan anggaran dan tepat guna untuk kepentingan laboratorium. Saran a. Bagi pengelola pendidikan jurnalistik, kendala terkait dengan masalah pendirian dan masalah keberlanjutan laboratorium konvensional kiranya dapat diatasi melalui pemikiran- pemikiran alternatif, salah satunya dengan pendirian laboratorium virtual. b. Bagi penyelenggara pendidikan Informatika dan Komputer terdapat tantangan untuk lebih banyak menyediakan berbagai sarana altenatif yang menunjang berbagai kebutuhan dari penyelenggara dari bidang kajian lain yang unik, spefisik dan “meng- Indonesia”, mulai dari software, aplikasi sampai dengan konsep-konsep pengembangan sarana pembelajaran berbasis ICT lainnya, sehingga memperkaya khazanah pengembangan teknologi dan memacu kreativitas dan inovasi dari generasi muda Indonesia. Daftar Pustaka [1] Boy. 2007, November 19. Menyoal Pendidikan Jurnalisme3. Dipetik Januari 12, 2009, dari www.masboi.com?p:33 Chun, W. H. 2006. Introduction: Did Somebody Say New Media? Dalam W. H. Chun, T. Keenan, New Media, Old media : a History and Theory Reader hal. 1-10. New York: Routledge. Dahlgreen, P. 1996. Media Logic in Cyberspace; Repositioning Journalism and its Publics. Janvost: The Public 33, 59-72. Deuze, M. 2001. Educating new journalist chalange to curriculum. Journalism Educator 561, 4-17. Fitzgerald, B. 2008. Drupal for Education and e-learning Teaching and learning in the classroom using the Drupal CMS. Birmingham, B27 6PA, UK.: Packt Publishing.