Pengertian Hasil Belajar Teori Belajar

dalam kehidupan sehari-hari. Menguasai disini yaitu harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu dan hafal tentang konsep-konsep IPS, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami konsep-konsep tersebut. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menjalani proses pembelajaran.. Standar penilaian pendidikan terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar tingkat nasional dilakukan oleh pemerintah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian Nasional UN merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan untuk menentukan standar mutu pendidikan. Penilaian hasil belajar tingkat sekolah atau satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar satuan pendidikan dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-bahan yang diujikan meliputi seluruh materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang telah diberikan. Hasil penilaian ini terutama digunakan untuk menentukan kelulusan bagi setiap peserta didik, dan layak tidaknya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat di atasnya. Penilaian hasil belajar tingkat kelas menurut Mulyasa adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau pendidik secara langsung 15 . Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi ukuran hasil belajar siswa adalah ranah kognitif, afektif dan ranah 15 http:tamanrumputilalang.blogspot.com201312upaya-meningkatkan-hasil-belajar- siswa.html psikomotor. Semakin tinggi taraf tingkat yang dicapai maka akan menjadi baik pula kualitas hasil belajar yang didapatkan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu faktor penentu penguasaan siswa terhadap apa-apa yang disampaikan kepadanya dalam kegiatan belajar, dimana penguasaan itu dapat berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

2. Metode Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

a. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah 16 . Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya: 1. Metode ceramah Metode ceramah adalah metode belajar mengajar secara tradisional, sebab metode pembelajaran ini telah gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif sejak dari dahulu. 2. Metode eksperimen Metode eksperimen ini memberikan kesempatan kepada para anak didik secara individu atau pun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu proses atau percobaan-percobaan. Metode ini bertujuan agar para anak didik tersebut berpikir kreatif, mandiri dan inovatif. 16 http:seputarpendidikan003.blogspot.com201306pengertian-metode-pembelajaran.html. Artikel ini diakses pada tanggal 17 Februari 2015. 3. Metode pemberian tugas Metode pemberian tugas di maksudkan para pendidik memberikan penjelasan dalam suatu bahasan lalu para pendidik tersebut memberikan tugas kepada para siswa untuk mengembangkan pembahasan yang telah di bahas, hal tersebut bertujuan agar para siswa berpikir dan memiliki wawasan yang luas. 4. Metode diskusi Metode ini adalah suatu alternatif dalam mengamati dan mencari jalan keluar dari suatu masalah melalui gagasan-gagasan yang di berikan para siswa, metode ini bertujuan untuk melatih para siswa agar berani dalam menyampaikan pendapat atau pun saran dan untuk mengembangkan pemikiran mereka. 5. Metode latihan Metode latihan atau metode training yaitu metode yang menanamkan tentang kebiasaan-kesbiasaan tertentu dan untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan baik terhadap anak. Metode latihan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan. 6. Metode proyek Metode ini menggunakan cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan hal-hal yang ada di kehidupan sehari-hari sebagai bahan pendidikan. Metode ini bertujuan agar anak didik tertarik untuk terus belajar dan juga untuk membentuk pola pikir anak menjadi luas.

b. Pembelajaran Kooperatif cooperative learning

Banyak guru telah melaksanakan metode belajar berkelompok, dengan membagi para siswa dan memberikan tugas kelompok. Namun hasil kegiatannya tidak seperti yang diharapkan. Siswa tidak memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik dan kreatif untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka. Para siswa tidak dapat bekerja sama secara efektif dalam kelompok, memboroskan waktu dengan bermain, bergurau, duduk diam, bahkan ada kalanya siswa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengerjakan tugas mata pelajaran yang lainnya. Pada waktu yang sama ada beberapa siswa mendominasi kelompoknya. Keinginan para guru untuk mengaktifkan siswa sangat baik, untuk itu guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning yang tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prosedur cooperative learning dengan benar akan meningkatkan guru mengelola kelas dengan efektif. Inti dari pembelajaran kooperatif yaitu adanya suatu kerja sama kelompok yang saling menunjang untuk keberhasilan individu dan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja sama pada tugas dan mereka mengkoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam penerapan setiap siswa saling tergantung satu sama lain untuk mencapai penghargaan bersama. Metode kooperatif didefinisikan sebagai suatu proses belajar mengajar di mana murid bekerja sama satu sama lain dalam kumpulan belajar yang kecil untuk memenuhi kehendak tugasnya individu atau kumpulan yang diberikan oleh guru. Metode kooperatif adalah sangat sesuai di dalam sebuah kelas yang mengandung murid-murid yang mempunyai tahap kecerdasan yang berbeda- beda. Metode kooperatif memerlukan berbagai kemahiran sosial dalam penggunaan dan arahan yang penting untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut Slavina “metode kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya ” 17 . Menurut Vigot sky “ metode kooperatif ialah bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara 17 Syarif, Tujuan pembelajaran kooperatif, artikel di akses pada Senin 29 April 2013 dari: http:www.syafir.comtujuan-pembelajaran-kooperatif individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut” 18 . Metode pembelajaran kooperatif menyediakan alternatif untuk pertanyaan dan menawarkan berbagai cara untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum 19 . Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif adalah peranan guru di kelas haruslah jelas tampak. Misalnya, dalam menjalin terlaksananya metode kooperatif seyogyanya guru harus bisa membantu siswa memahami dinamika dalam bekerjasama dalam kelompok, membantu siswa agar dapat memahami bahwa mereka menghadapi kepentingan serta tujuan yang sama, terampil untuk berpartisipasiberbagi tugas, bertanggung jawab dan saling menghargai dalam metode kooperatif. Dalam metode kooperatif, kehadiran dan partisipasi tiap anggota harus di berdayakan atau dimanfaatkan, di mana pada setiap siswa ada tanggung jawab, ada pembagian tugas, harus ada interaksi dan komunikasi antar siswa, ada hubungan yang saling menguntungkan di antara anggota kelompok. Komunikasi dan interaksi memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang membantu meningkatkan pemikiran serta memberikan gagasan-gagasan baru dalam diri siswa. Hal ini memang dapat terjadi karena dalam kelompok kecil yang dibentuk itu terdiri dari siswa-siswa yang latar belakang kemampuan berbeda-beda. Dalam hal ini agar proses metode kooperatif dapat berlangsung dari siswa diperlukan adanya will dan skill, yaitu kemauan dan keterampilan untuk bekerja sama. Beberapa metode pembelajaran kooperatif memerlukan pengarahan guru yang lebih baik dibandingkan dengan metode lainnya, tetapi semua itu memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan mengungkap apa yang mereka 18 Muhammad Faiq Dzaki, pembelajaran kooperatif, artikel di akses pada Senin 29 April 2013 dari: http:penelitiantindakankelas.blogspot.compembelajaran-kooperatif-cooperative.html 19 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani, Yohyakarta, 2008, hal. xiv

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 5

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) SEBAGAI USAHA MENGEMBANGKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura).

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP.

0 0 1

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 181 PEKANBARU

0 0 15