Tujuan Pendidikan IPS Pengembangan IPS Terpadu di SMP

Pengembangan strategi model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMPMTs; pengembangan nilai model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMPMTs; pengembangan contoh model pembelajaran pada tingkat SMPMTs untuk kelas VII,VIII, dan IX 39 . Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu social. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil topic dari suatu topic dari cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topiktema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi parawisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. Skema berikut memberikan gambaran keterkaitan suatu topictema dengan berbagai disiplin ilmu. Sejarah Geografi Kegiatan Ekonomi Penduduk Sosiologi Ekonomi 39 Trianto,Model Pembelajaran Terpadu, hal. 196 No KD: 5.1 5.2 5.3 No KD:6.1 No KD:2.3 2.4 No KD: 6.2 6.3 6.4 Gambar 1.2 Model Integrasi IPS berdasarkan TopikTema 40 Potensi objek wisata Memupuk aspirasi kesenian Perkembangan masyarakat setempat Asas manfaat terhadap kesejahteraan penduduk Gambar 1.3 Model Integrasi IPS Berdasarkan Potensi Utama Gambar 1.4 Model Integrasi IPS Berdasarkan Permasalahan 41 40 Ibid., hal. 197 41 Ibid., hal. 198 Geografi No KD: 1.1, 4.1, 4.2,4.3 Sosiologi No KD:2.1 BALI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA SejarahNo KD: 5.1 EkonomiNo KD:6.1,6.2,6.3,6.4 Faktor Geografi No KD: 1.1 Faktor Ekonomi No KD: 4.2 TKW Faktor Sosiologis No KD: 3.1,3.2 Faktor Historis No KD: 2.2 Mata pelajaran IPS di SMPMTS memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut: a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama. b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur Keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah social yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah social serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan 42 .

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya oleh Iyoh Maspiroh 106016100561 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Investigasi Kelompok Group Investigation terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi pada manusia Kuasi Eksperimen di kelas IX SMP Negeri 1 Menes dan oleh Sugiyanto 262010731 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2012 yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD NEGERI 3 Rejosari Penelitian Tindakan kelas. 42 Ibid., hal. 174

C. Kerangka Berpikir

Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu kewajiban dan wujud keprofesionalan guru. Untuk itu guru harus kreatif menampilkan model – model pembelajaran yang inovatif yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam sekolah maupun masyarakat sehingga siswa aktif. Model pembelajaran Kooperatif yaitu adanya suatu kerja sama kelompok yang saling menunjang untuk keberhasilan individu dan kelompoknya. Berdasarkan kerangka berfikir ini maka pembelajaran kooperatif dipandang mampu memecahkan permasalahan tentang rendahnya hasil belajar IPS khususnya siswa kelas VII SMP Islamiyah Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Langkah Pemecahannya adalah sebagai berikut : Gambar 1.5 Proses-Proses Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran IPS terpadu yang dilakukan dengan menggunakan cooperatif learning tipe Group Investigation akan lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII SMP Islamiyah Ciputat. KONDISI AWAL 1. Pembelajaran belum menggunakan tipe Group Investigation 2. Nilai Siswa rendah 3. Respon siswa rendah TINDAKAN Proses tindakan pembelajaran menggunakan tipe Group Investigation KONDISI AKHIR Dalam Pembelajaran tipe Group Investigation 1.Kemampuan siswa meningkat 2.Siswa antusias 3. Belajar menjadi menyenangkan 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Islamiyah Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 20122013 selama 1 bulan mulai minggu ketiga April 2013 sampai dengan minggu ketiga bulan Mei. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dengan masing masing siklus satu kali pertemuan 2 X 40 menit yang rencana dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan April 2013 sampai dengan minggu ke 3 bulan Mei 2013. Selama penelitian untuk mengamati proses pembelajaran dan membantu pengumpulan data peneliti dibantu oleh 1 observer teman guru di SMP Islamiyah Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 20122013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research. Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran semakin meningkat kualitasnya. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru dan dosen, kolaborasi yang sekaligus peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar- mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan 1 . Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan beberapa siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yatiu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Observasi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. a. Perencanaan Planning Pada tahap ini peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi, lembar wawancara untuk guru dan siswa, dan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. b. Tindakan Acting Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. c. Pengamatan Observing Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses 1 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Gaung Persada Press, Jakarta, 2009, hal. 21

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 5

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) SEBAGAI USAHA MENGEMBANGKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura).

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP.

0 0 1

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 181 PEKANBARU

0 0 15