Struktur Organisasi Sekolah Visi dan Misi Sekolah

indikator keberhasilan. Tahap refleksi tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang diberikan di siklus berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul saat proses pembelajaran didiskusikan untuk mencari solusi yang dapat memperbaiki mutu pembelajaran IPS Terpadu. Kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran di antaranya adalah beberapa siswa belum berperan aktif dalam kerja kelompok, sebagian kelompok tidak fokus dalam melakukan tugas sehingga tanggung jawab setiap kelompok kurang. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian di siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan ke siklus II karena dirasakan belum berhasil menerapkan pembelajaran kooperatif metode Group Investigation pada pelajaran IPS Terpadu, selain itu hasil belajar siswa pun masih perlu ditingkatkan. Meski demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan semangat ketika belajar IPS Terpadu dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode Group Investigation. Pada siklus kedua, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I. Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran IPS Terpadu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, membuat handout terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa. Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 15 menit, tujuannya seperti tertulis pada siklus I adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Kemudian guru menjelaskan mengenai materi pokok yang akan dipelajari disertai dengan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan. Selanjutnya siswa membahas permasalahan yang diajukan guru melalui diskusi kelompok. Permasalahan yang dibahas dalam kelompok tidak menyimpang dari materi yang diajarkan. Proses pembelajaran ini berlangsung 40 menit. Kemudian siswa mempersentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Diakhiri oleh pos-test untuk pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran metode group investigation. Tahap terakhir adalah analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru pendamping menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada sisklus II, tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran kooperatif dengan memakai metode Group Investigation sudah berjalan dengan baik meskipun belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah berhasil. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar IPS siswa. Peneliti merasa tindakannya sudah mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian dihentikan di siklus II.

C. Instrumen Data

Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar IPS siswa pada masing-masing siklus yaitu siklus I berjumlah 14 soal, yang berasal dari 20 soal dan siklus II berjumlah 16 soal yang berasal dari 20 soal, yang diujikan terlebih dahulu melalui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Proses pengambilan data hasil belajar IPS pada masing-masing instrumen melalui pretes dan postes yang diambil setelah dua kali pertemuan dalam tiap siklus. Peneliti menguji cobakan soal yang telah dibuat pada kelas yang telah mempelajari materi yang akan diajarkan oleh peneliti pada saat penelitian, yaitu dengan menggunakan rumus validitas ―Point Biserial”. Pada siklus I didapatkan 14 soal yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, dan 20. Sedangkan pada siklus II didapatkan 16 soal yang valid yakni nomor 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 39 dan 40. Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan rumus Kuder-Richardson K-R 20. Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,67 kriteria tinggi, sedangkan soal pada siklus II reliabilitasnya adalah 0,67

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP

0 18 262

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 5

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) SEBAGAI USAHA MENGEMBANGKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Kartasura).

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMP.

0 0 1

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 181 PEKANBARU

0 0 15