Kriteria tingkat kesukaran : 0,00 - 0,30 = Sukar
0,30 – 0,70 = Sedang
0,70 – 1,00 = Mudah
4. Daya Pembeda
Menentukan daya pembeda DP digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana: J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan interprestasi DP sebagaimana terdapat dalam Tabel berikut.
Daya Pembeda DP Interprestasi atau penafsiran DP
DP ≥ 0,70 Baik sekali digunakan
0,40 ≤ DP 0,70 Baik digunakan
0,20 ≤ DP 0,40 Cukup
DP 0,20 Jelek
Setelah data skor hasil uji coba diperoleh, diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil. Kemudian dari mulai urutan teratas diambil 27 sebagai kelompok
atas dan dari urutan paling bawah diambil 27 sebagai kelompok bawah. Sehingga banyak siswa kelompok atas = banyaknya siswa kelompok bawah
yaitu na = nb = 5 siswa.
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan
suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang
ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses
pembelajaran , catatan lapangan, dan respon siswa terhadap metode pembelajaran Group Investigation.
Pengujian teknik análisis data menggunakan analisis deskriptif dari tiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pretest
dan posttest pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus. Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest, gain menunjukan
peningkatan atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru.
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain: N-Gain = Skor PostTest - Skor Pretest
Skor Maksimal - Skor Pretest
Dengan kategorisasi perolehan: g-tinggi : nilai g 0,70
g-sedang : nilai 0,70 g 0,30 g-rendah : nilai g 0,30
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan
Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama
dalam siklus I. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada
siklus I, jika hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang
ditentukan, maka akan ditindak lanjuti dalam siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya. Jika hasil penelitian telah
mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil.
71
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data 1. Sejarah Berdirinya SMP Islamiyah Ciputat
Berdirinya Yayasan Islamiyah Ciputat diawali dengan berdirinya PGA Islamiyah yang diprakarsai oleh para pemuda wilayah Ciputat dan
sekitarnya dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan di wilayah Ciputat dan sekitarnya, selain itu lembaga pendidikan menengah
pada saat itu masih jarang, sehingga masyarakat yang mampu saja yang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah yang
terdapat di wilayah Jakarta. Tanggal 25 Mei 1764 lembaga pendidikan PGA Islamiyah didirikan dan mendapat sambutan yang cukup apresiatif
dari tokoh-tokoh ahlu al sunnah wa al jamaah wilayah Ciputat dan sekitarnya. PGA Islamiyah terdiri atas Pendidikan Guru Agama Pertama
PGAP dengan masa belajar empat tahun dan Pendidikan Guru Agama Atas PGAA, dengan masa belajar dua tahun. Pada tahun 1966 didirikan
Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama SKKP oleh masyarakat Ciputat dan sekitarnya dengan Surat Keputusan Lembaga Pendidikan Maarif.
Karena itulah, sekolah ini disebut SKKPNU.
Pada tahun 1968 sekolah ini diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama SMP yang pada saat sekarang ini menjadi SMP Islamiyah.
Pendirian SMP ini didasari atas pemikiran bahwa Sekolah Menengah Pertama masih sangat jarang, baik negeri maupun swasta. Berdasarkan
Surat Keputusan nomor 326I.02.4R.1983 tentang Pengukuhan Pendirian SMP Islamiyah Ciputat, sekolah ini dikukuhkan pada 10 Maret 1983,
setelah memenuhi persyaratan untuk mendirikan sekolah.
B. Visi dan Misi Sekolah
Visi
Terdepan dalam Imtaq dan Iptek
Misi
1 Mewujudkan manusia yang memiliki IPTEK. 2 Mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa.
3 Mewujudkan manusia yang bermoral dan berdisiplin tinggi. 4 Mewujudkan manusia yang berkompetitif.
2. Sarana dan Fasilitas SMP Islamiyah Ciputat
Tabel 4.1 Sarana dan Fasilitas SMP Islamiyah Ciputat
No Nama
Jenis Prasarana Kondisi
1 Kelas IX.1
Ruang Kelas Baik
2 Kelas IX.2
Ruang Kelas Baik
3 Kelas IX.3
Ruang Kelas Baik
4 Kelas IX.4
Ruang Kelas Baik
5 Kelas IX.5
Ruang Kelas Baik
6 Kelas VII.1 dan VIII.1
Ruang Kelas Baik
7 Kelas VII.2 dan VIII.2
Ruang Kelas Baik
8 Kelas VII.3 dan VIII.3
Ruang Kelas Baik