Jenis Ekstrakurikuler Tabel 4.2 Visi dan Misi Sekolah
untuk aktif dan berani mengemukakan jawaban hasil diskusi dari pembahasan yang diajukan oleh guru.
Oleh sebab itu, objek penelitian tindakan ini adalah pembelajaran kooperatif metode Group Investigation, hasil belajar, materi IPS,serta aktivitas
dan sikap siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau
pengamatan, dan refleksi. dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti selaku guru IPS
mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran secara kritis, tujuannya adalah untuk mem-
perbaiki proses pembelajaran IPS Terpadu dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata
pelajaran IPS Terpadu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media
pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen tes hasil belajar , lembar observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, lembar
wawancara dan lembar angket, dan melakukan uji instrumen. Pada siklus pertama diawali pertemuan, proses pembelajaran diawali
dengan melaksanakan pre-test selama 15 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal
yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi IPS Terpadu tentang Ekonomi, lalu guru membagi siswa dalam 8 kelompok, proses
pembuatan kelompok ini dilakukan dengan cara menyenangkan, setelah terbentuk sebuah kelompok-kelompok belajar kemudian setiap kelompok
mendiskusikan bersama-sama,
kemudian setiap
kelompok membuat
kesimpulan, selanjutnya setiap kelompok harus mengirim 1 orang untuk menjelaskan hasil diskusinya di depan kepada seluruh siswa di kelas. Terakhir
adalah tahap analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru IPS Terpadu yang bertugas sebagai observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses
pembelajaran pada siklus I, tindakan yang diberikan sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan
indikator keberhasilan. Tahap refleksi tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang diberikan di siklus berikutnya. Melalui
refleksi, berbagai kendala yang muncul saat proses pembelajaran didiskusikan untuk mencari solusi yang dapat memperbaiki mutu pembelajaran IPS Terpadu.
Kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran di antaranya adalah beberapa siswa belum berperan aktif dalam kerja kelompok, sebagian
kelompok tidak fokus dalam melakukan tugas sehingga tanggung jawab setiap kelompok kurang.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian di siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan ke siklus II karena dirasakan
belum berhasil menerapkan pembelajaran kooperatif metode Group Investigation pada pelajaran IPS Terpadu, selain itu hasil belajar siswa pun
masih perlu ditingkatkan. Meski demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan semangat ketika belajar IPS Terpadu dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif metode Group Investigation.
Pada siklus kedua, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan
perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I. Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata pelajaran
yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada
tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran IPS Terpadu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, membuat handout terkait dengan materi
yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa. Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 15 menit, tujuannya seperti
tertulis pada siklus I adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Kemudian guru
menjelaskan mengenai materi pokok yang akan dipelajari disertai dengan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan. Selanjutnya siswa
membahas permasalahan yang diajukan guru melalui diskusi kelompok. Permasalahan yang dibahas dalam kelompok tidak menyimpang dari materi