Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Pelagis
Tabel 24. Hasil Analisis bioekonomi dalam berbagai rezim pengelolaan sumberdaya ikan demersal dengan metode estimasi Schnute
Rezim Pengelolaan x ton
h ton E trip
π juta Rp Sole Owner MEY
52.374,74 21.005,47 57.690
118.364,59
Open Acces OAY 2.071,97
1.661,97 115.381
0,00 MSY
51.338,76 21.014,03 58.879
118.314,38
Aktual 20.847,60
115.175 112.580,27
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Pada kondisi MEY Sole Owner, jumlah stok ikan demersal di perairan
Jakarta adalah sebanyak 52.374,74 ton dengan hasil tangkapan sebesar 21.005,47 ton untuk jumlah upaya tangkap sebanyak 57.690 trip sehingga nilai rente yang
didapatkan adalah sebesar Rp118.364,59 juta. Rezim Open Access hanya menghasilkan biomassa optimal sebanyak
2.071,97 ton dengan tingkat produksi optimal yang bisa didapat adalah sebesar 1.661,97 ton dengan jumlah upaya tangkap sebanyak 115.381trip. Rente ekonomi
yang diperoleh jika menerapkan rezim open access adalah Rp 0,-. Pada kondisi MSY, stok ikan demersal adalah 51.338,76 ton dengan hasil
tangkapan optimal sebesar 21.014,03 ton dan jumlah upaya tangkap yang diperbolehkan sebanyak 58.879 trip dengan rente ekonomi optimal yang didapat
sebesar Rp118.314,38 juta. Dengan membandingkan kondisi aktual dan kondisi optimal maka dapat
disimpulkan bahwa aktivitas penangkapan ikan demersal di DKI Jakarta sudah mengalami biological overfishing. Tingkat effort aktual sudah melebihi tingkat
effort optimal tetapi kenaikan tingkat effort input tidak diimbangi dengan
kenaikan tingkat produksi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat produksi aktual yang lebih rendah dari tingkat produksi optimal sehingga keuntungan aktual lebih
rendah dari keuntungan optimal. Dengan demikian aktivitas penangkapan ikan demersal di perairan Jakarta dapat dikatakan sudah mengalami economic
overfishing Gambar 25.
Gambar 25. Rezim pengelolaan sumberdaya perikanan demersal di perairan
Jakarta menggunakan metode estimasi Schnure Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
6.2.7Laju Degradasi dan Laju Depresiasi Sumberdaya Perikanan Demersal
Sumberdaya perikanan demersal di Perairan Jakarta diperkirakan sudah mengalami degradasi dan depresiasi. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya
hasil tangkapan nelayan per upaya tangkap. Penurunan tersebut disebabkan input yang semakin meningkat over capacity juga karena semakin tingginya tingkat
pencemaran di Perairan Jakara yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan hasil tangkapan. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba menganalisis
laju degradasi dan depresiasi sumberdaya ikan demersal di Perairan Jakarta. Hasil analisis laju degradasi dan depresiasi untuk sumberdaya ikan
demersal dapat dilihat pada Lampiran 34. Pada sumberdaya ikan demersal, koefisien rata-rata laju degradasi dan laju depresiasi tiap tahun adalah 0,33. Nilai
dari laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya ikan demersal yang berada di bawah batas toleransinya menunjukkan bahwa sumberdaya ikan demersal di
Perairan Jakarta belum terdegradasi dan terdepresiasi. Hasil analisis ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa Teluk Jakarta
adalah perairan yang subur karena banyak menerima masukan bahan organik dari tiga belas sungai yang bermuara sehingga Teluk Jakarta merupakan habitat yang
sesuai untuk sumberdaya perikanan terutama sumberdaya ikan demersal. Laju
- 20.000,00
40.000,00 60.000,00
80.000,00 100.000,00
120.000,00 140.000,00
- 20.000,00
40.000,00 60.000,00
80.000,00 100.000,00
120.000,00 140.000,00
MEY OAY
MSY Aktual
Produksi Effort
Rente Ekonomi
ca tc
h to
n ,
e ffo
r t
tr ip
ren te
e ko
no m
i j
ut a
R p
degradasi dan depresiasi sumberdaya ikan demersal secara grafis ditunjukkan Gambar 26.
Gambar 26. Laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya perikanan demersal Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Pada Gambar 26 terlihat pola grafik laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya perikanan demersal yang hampir sama karena besaran nilai keduanya
yang tidak jauh berbeda. Menurun atau meningkatnya nilai koefisien laju degardasi akan diikuti oleh menurunnya atau meningkatnya nilai koefisien laju
depresiasi, ini artinya, kondisi biologi sumberdaya ikan demersal akan sangat berpengaruh pada tingkat ekonomi yang akan diperoleh oleh para nelayan.
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200
Laju Degradasi Laju Depresiasi
Bench Marking