Gambar 21. Laju Degradasi dan Laju Depresiasi Sumberdaya Ikan Pelagis Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Pada Gambar 21 terlihat pola grafik laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya ikan pelagis yang hampir sama karena besaran nilai keduanya yang
tidak jauh berbeda. Menurun atau meningkatnya nilai koefisien laju degardasi akan diikuti oleh menurunnya atau meningkatnya nilai koefisien laju depresiasi,
ini artinya, kondisi biologi sumberdaya ikan pelagis akan sangat berpengaruh pada tingkat ekonomi yang akan diperoleh oleh para nelayan.
6.2 Sumberdaya Ikan Demersal
Sumberdaya ikan demersal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua ikan yang termasuk dalam kelompok ikan demersal dan kelompok udang,
cumi dan rajungan menurut Naamin 1987. Untuk sumberdaya ikan demersal maka jumlah produksi ikan yang akan dianalisis adalah jumlah produksi ikan
yang ditangkap oleh muroami termasuk bagan dan sero, bubu, rampus dan dogol. Pemilihan alat tangkap ini didasarkan pada pertimbangan bahwa alat
tangkap ini masih dominan digunakan oleh nelayan Jakarta dan sebagian besar hasil tangkapannya bersumber dari perairan Jakarta. Muroami dimasukkan dalam
perhitungan bioekonomi dengan pertimbangan bahwa 1 muroami masih banyak digunakan oleh nelayan Jakarta walaupun jumlah dan produksinya pada Tahun
2012 tidak dicantumkan dalam buku statistik perikanan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012, 2 hingga Tahun 2010, data produksi dan jumlah trip muroami
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20
Laju Degradasi Laju Depresiasi
Bench Marking
Laj u De
g radas
i, Laj
u De
pr e
si as
i
cukup besar. Pada sumberdaya ikan demersal, alat tangkap yang dijadikan standar adalah muroami. Pemilihan alat tangkap standar ini dengan pertimbangan bahwa
muroami memiliki jumlah trip terbanyak dibandingkan dengan alat tangkap lain dan dioperasikan sepanjang tahun.
6.2.1 Produksi dan Upaya penangkapan
Data produksi yang digunakan dalam perhitungan analisis bioekonomi adalah seluruh produksi ikan yang ditangkap oleh alat tangkap yang diteliti. Data
upaya penangkapan untuk perhitungan analisis bioekonomi diperoleh dengan cara mengumpulkan data rata-rata jumlah trip per alat tangkap per tahun kemudian
dikalikan dengan jumlah alat tangkap yang beroperasi. Data produksi dan jumlah trip untuk sumberdaya ikan demersal seperti terlihat pada Tabel 18 dan Tabel 19
.
Tabel 18. Produksi sumberdaya ikan demersal
Tahun Produksi ton
Muroami Dogol
Bubu Rampus
Total
1997 1.833,585
- 125,041
431,779 1.958,626
1998 772,307
- 211,093
851,716 983,400
1999 912,304
- 493,147
1.045,742 1.405,451
2000 481,698
- 588,513
1.157,243 1.070,211
2001 547,994
- 662,628
912,614 1.210,622
2002 732,234
- 984,601
1.280,685 1.716,835
2003 651,028
- 1.074,719
224,542 1.725,747
2004 703,252
350,518 921,016
99,680 1.974,786
2005 454,754
324,157 556,222
141,419 1.335,133
2006 1.286,268
335,857 436,592
264,963 2.058,717
2007 4.305,419
259,998 516,235
22,987 5.081,652
2008 3.763,104
245,881 274,045
- 4.283,030
2009 9.196,365
251,978 312,872
- 9.761,215
2010 15.157,291
239,059 219,956
- 15.616,306
2011 20.526,226
126,725 194,650
- 20.847,601
Sumber : Hasil Analisis Data 2013