Dimensi Ekologi Status Keberlanjutan Setiap Dimensi pada Sumberdaya Perikanan Demersal

Gambar 55. Status keberlanjutan dimensi sosial pada sumberdaya ikan demersal Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Nilai indeks keberlanjutan sumberdaya ikan demersal pada dimensi sosial yang diperoleh dengan teknik Rapfish adalah 44,27. Berdasarkan kriteria keberlanjutan maka status keberlanjutan sumberdaya ikan pelagis pada dimensi sosial berada pada status kurang berkelanjutan. Nilai stress yang diperoleh pada dimensi sosial untuk sumberdaya ikan pelagis adalah 0,134 13,4 persen atau masih dibawah 25 persen sehingga analisis Rapfish sudah memenuhi kondisi good of fit. Nilai R 2 yang diperoleh adalah 94,78 persen yang berarti model dengan menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan 94,78 persen dari model yang ada. Beberapa nilai statistik yang diperoleh dengan menggunakan teknik Rapfish dapat dilihat pada Tabel 53. Tabel 53. Nilai statistik pada dimensi sosial untuk sumberdaya perikanan demersal No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1340 13,4 2 R 0,9478 2 94,78 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Hasil analisis leverage untuk dimensi sosial pada sumberdaya perikanan demersal dapat dilihat pada Gambar 56. Berdasarkan Gambar 56 diketahui bahwa tidak ada atribut yang dominan mempengaruhi keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal dari dimensi sosial. 44,43 GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 O th er D is ti n g is h in g F ea tu res Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination Real Fisheries References Gambar 56. Analisis distribusi leverage pada dimensi sosial untuk sumberdaya perikanan demersal Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Gambar 57 adalah hasil analisis monte carlo untuk sumberdaya ikan demersal pada dimensi sosial. Gambar 57 menunjukkan bahwa sumberdaya ikan demersal pada dimensi sosial telah mengalami banyak gangguan yang diketahui dari plot biru yag menyebar. Gambar 57. Hasil analisis Monte Carlo untuk sumberdaya ikan demersal pada dimensi sosial 1,45 1,97 4,29 5,98 7,35 2,41 2,05 2,43 3,57 1,96 2 4 6 8 Laju pertumbuhan nelayan Pengetahuan Tingkat pendidikan StatusFrekuensi konflik KUT per bulan thd UMR Fishing income Sosialization of fishing Frekuensi penyuluhanpelatiha Pengaruh nelayan Partisipasi keluarga Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 A tt ri b u te Leverage of Attributes -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 O th er D is ti n g is h in g F ea tu res Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination - Monte Carlo Scatter Plot

7.2.3.4 Dimensi Teknologi

Alat tangkap untuk sumberdaya perikanan demersal pelagis yang dianalisis adalah muroami termasuk didalamnya sero dan bagan, dogol, bubu, dan jaring rampus. Berdasarkan jumlah trip effort tiap pada alat tangkap tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nelayan penangkap ikan demersal menggunakan alat tangkap yang bersifat pasif. Dari jumlah effort juga diketahui bahwa pada alat tangkap tersebut tidak tejadi pernambahan effort yang besar. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden terpilih didapatkan fakta bahwa : 1 Lama trip nelayan mengoperasikan alat tangkapnya adalah satu hari. 2 Sebagian besar nelayan menjual hasil tangkapannya sesaat setelah tiba di PPI atau TPI, dan ikan yang dijual adalah ikan segar tanpa melalui perlakuan apapun; 3 Aktivitas penangkapan sumberdaya ikan demersal sebagian besar menggunakan kapal berukuran 1-5 GT dengan ukuran kapal 2-5 meter. 4 Penggunaan alat tangkap bantu yang bersifat destruktif sudah sangat jarang ditemui. Secara ringkas penilaian untuk setiap atribut teknologi pada sumberdaya perikanan demersal disajikan pada Tabel 51. Tabel 54. Hasil penilaian setiap atribut keberlanjutan dimensi teknologi untuk sumberdaya perikanan demersal No Indikator Baik Buruk Skor Dasar Penilaian 1 Pilihan terhadap tempat pendaratan ikan 2 Pengamatan langsung, expert meeting 2 Lama trip penangkapan 2 Nilai modus 3 Jenissifat alat tangkap 2 Nilai modus 4 Selektivitas alat tangkap 2 Nilai modus 5 Penanganan di kapal sebelum didaratkan 3 Nilai modus 6 Ukuran kapal penangkapan 2 Nilai modus 7 Penanganan pasca panen 2 Nilai modus 8 Penggunaan alat bantu perikanan yang destruktif 2 Nilai modus 9 Perubahan daya tangkap 2 2 Data sekunder Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Nilai skor pada dimensi teknologi untuk sumberdaya perikanan demersal kemudian dianalisis dengan teknik Rapfish. Hasil yang diperoleh dari analisis dengan menggunakan teknik Rapfish adalah nilai indeks keberlanjutan pada dimensi teknologi untuk sumberdaya ikan demersal Gambar 58. Gambar 58. Posisi status keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada dimensi teknologi Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Indeks keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada dimensi teknologi adalah 48,84. Berdasarkan kriteria status keberlanjutan maka sumberdaya perikanan pelagis pada dimensi teknologi berada pada kondisi kurang berkelanjutan. Nilai stress yang diperoleh dari dimensi teknologi adalah 13,91 persen atau masih kurang dari 25 persen yang berarti hasil analisis Rapfish sudah memenuhi kondisi good of fit. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 92,84 persen yang berarti peubah-peubah yang digunakan dapat menjelaskan model sebesar 92,84 persen. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis Rapfish untuk dimensi teknologi pada sumberdaya perikanan demersal dapat dilihat pada Tabel 55. Tabel 55. Nilai statistik hasil analisis Rapfish pada dimensi teknologi untuk sumberdaya perikanan demersal No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1391 13,91 2 R 0,9284 2 92,84 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Hasil analisis sensitifitas atau leverage menggambarkan kondisi atribut- atribut teknologi yang sensitif mempengaruhi tingkat keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal Gambar 57. Berdasarkan analisis leverage, atribut-atribut 48,84 GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 O th er D is ti n g is h in g F ea tu res Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination Real Fisheries References Anchors