Dimensi Kelembagaan Pembobotan Dimensi dengan AHP
Perhitungan analisis kelayakan investasi pada alat tangkap ikan demersal didapatkan hasil seperti disajikan pada Tabel 47.
Tabel 47. Hasil perhitungan NPVdan IRR pada alat tangkap ikan demersal
Keterangan Umur
Muroami Dogol
Bubu Rampus
Rata-rata
NPV 10 tahun
46.729.340 25.953.572 6.164.502 7.737.588 21.646.250 IRR 6
10 tahun 27
28 18
19 23
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan investasi untuk usaha
perikanan demersal dapat disimpulkan bahwa usaha perikanan demersal dengan menggunakan alat tangkap yang diteliti adalah usaha yang layak NPV 0 dan
IRR6. Nilai IRR rata-rata adalah 1,23 persen, yang berarti bahwa usaha penangkapan ikan demersal mampu memberikan tingkat pengembalian atau
keuntungan 23 persen per tahun dari seluruh investasi yang ditanamkan selama umur usaha sepuluh tahun. Berdasarkan kriteria pada atribut keuntungan dilihat
dari perolehan keuntungan dengan analisis bioekonomi yang kemudian disesuaikan dengan hasil analisis kelayakan investasi maka disimpulkan bahwa
usaha penangkapan ikan dmersal hanya mendapat sedikit keuntungan. Tabel 48 menunjukkan persentase sumberdaya ikan demersal yang berasal
dari luar Jakarta dibandingkan total sumberdaya ikan demersal yang didaratkan di Jakarta.
Tabel 48. Proporsi sumberdaya ikan demersal yang didatangkan dari luar Jakarta dibandingkan dengan total produksi Jakarta
Tahun Volume Produksi ton
Total Persentase Ikan
Luar thd Total Produksi
Ikan Lokal Ikan Luar
1997 1.958,626
6.237,993 8.196,619
76,10 1998
983,400 6.909,269
7.892,669 87,54
1999 1.405,451
7.624,967 9.030,418
84,44 2000
1.070,211 7.320,997
8.391,208 87,25
2001 1.210,622
7.523,352 8.733,974
86,14 2002
1.716,835 5.776,421
7.493,256 77,09
2003 1.725,747
1.782,608 3.508,355
50,81 2004
1.974,786 1.638,269
3.613,055 45,34
2005 1.335,133
1.998,752 3.333,885
59,95 2006
2.058,717 16.332,617
18.391,334 88,81
2007 5.081,652
14.649,362 19.731,014
74,25 2008
4.283,030 11.839,914
16.122,944 73,44
2009 9.761,215
18.388,552 28.149,767
65,32 2010
15.616,306 9.693,560
25.309,866 38,30
2011 20.847,601
11.003,029 31.850,630
34,55
Rata-rata 68,62
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Skoring untuk atribut kepemilikan, other income, orientasi pasar
didasarkan pada hasil wawancara dengan responden terpilih. Tabel 49 menunjukkan hasil skoring untuk atribut ekonomi pada sumberdaya perikanan
demersal. Tabel 49. Hasil penilaian atribut ekonomi pada sumberdaya perikanan demersal
No Indikator
Baik Buruk Skor
Dasar Penilaian
1 Keuntungan
4 3
Analisis bioekonomi,NPV dan IRR
2 Kontribusi
perikanan terhadap PDRB
2 Persentase PDRB
perikanan dibanding total PDRB BPS
3 Kepemilikan
2 Nilai modus
4 Sumberdaya ikan
luar Jakarta 2
2 DKP, 2012
5 Other income
3 3
Nilai modus 6
Orientasi pemasaran
2 Nilai modus, expert
meeting 7
Penyerapan tenaga kerja
2 BPS dan DKP Jakarta,
2012 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Nilai skor yang diperoleh untuk dimensi ekonomi pada sumberdaya perikanan demersal kemudian dianalisis dengan teknik Rapfsh. Hasil analisis
Rapfish ditunjukkan pada Gambar 52.
Gambar 52. Status keberlanjutan dimensi ekonomi pada sumberdaya ikan demersal
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Hasil yang diperoleh dengan menggunakan Rapfish menunjukkan
nilaiindeks keberlanjutan sumberdaya ikan demersal dari dimensi ekonomi adalah sebesar 54,94. Berdasarkan klasifikasi kondisi atau status keberlanjutan maka
kondisi keberlanjutan sumberdaya ikan demersal dari dimensi ekonomi berada pada status cukup berkelanjutan.
Nilai stress yang diperoleh untuk dimensi ekonomi pada sumberdaya perikanan demersal adalah 14,7 persen. Nilai stress yang didapat sudah memenuhi
kondisi fit atau hasil analisis yang didapat cukup baik karena S kurang dari 25 persen. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 91,62 persen yang
berarti model dengan menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan 91,62 persen dari model yang ada. Tabel 50 menunjukkan beberapa nilai statistik
yang diperoleh dengan menggunakan teknik Rapfish.
54,94 GOOD
BAD UP
DOWN -60
-40 -20
20 40
60
20 40
60 80
100 120
O th
er D
is ti
n g
is h
in g
F ea
tu res
Fisheries Sustainability
RAPFISH Ordination
Real Fisheries References
Anchors
Tabel 50. Nilai statistik dari hasil analisis menggunakan teknik rapfish pada dimensi ekonomi untuk sumberdaya perikanan demersal
No Atribut Statistik
Nilai Statistik Persentase
1 Stress
0,1470 14,7
2 R
0,9162
2
91,62 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Hasil analisis atribut pengungkit leverage attributes untuk dimensi ekonomi pada sumberdaya perikanan demersal ditunjukkan pada Gambar 53.
Gambar 53 menunjukkan bahwa yang ada lima faktor pengungkit utama aspek keberlanjutan dimensi ekonomi pada sumberdaya perikanan demersal, yaitu
penyerapan tenaga kerja, keuntungan, kontribusi sektor perikanan terhadap total PDRB, sumberdaya ikan luar, dan tujuan pemasaran.
Gambar 53. Faktor pengungkit dimensi ekonomi pada sumberdaya ikan demersal Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Munculnya faktor pengungkit utama berupa penyerapan tenaga kerja, keuntungan, kontribusi sektor perikanan terhadap total PDRB, sumberdaya ikan
luar, dan tujuan pemasaran menjelaskan bahwa atribut-atribut tersebut sangat sensitif terhadap status keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal dari
dimensi ekonomi. Berdasarkan hasil analisis monte carlo diketahui bahwa sumberdaya perikanan demersal mengalami banyak gangguan pertubation dari
dimensi ekonomi, hal ini ditunjukkan dengan plot biru yang menyebar Gambar 54.
0,77 8,43
18,09 20,19
10,74 14,15
5,31
5 10
15 20
25 Sumber Pendapatan lain
Tujuan pemasaran Sumberdaya ikan luar
Kontribusi terhadap PDRB Keuntungan
Penyerapan tenaga kerja Kepemilikan Usaha
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
A tt
ri b
u te
Leverage of Attributes