Gambar 58. Posisi status keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada dimensi teknologi
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Indeks keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada dimensi
teknologi adalah 48,84. Berdasarkan kriteria status keberlanjutan maka sumberdaya perikanan pelagis pada dimensi teknologi berada pada kondisi kurang
berkelanjutan. Nilai stress yang diperoleh dari dimensi teknologi adalah 13,91 persen atau masih kurang dari 25 persen yang berarti hasil analisis Rapfish sudah
memenuhi kondisi good of fit. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 92,84 persen yang berarti peubah-peubah yang digunakan dapat menjelaskan
model sebesar 92,84 persen. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis Rapfish untuk dimensi teknologi pada sumberdaya perikanan demersal dapat
dilihat pada Tabel 55.
Tabel 55. Nilai statistik hasil analisis Rapfish pada dimensi teknologi untuk sumberdaya perikanan demersal
No Atribut Statistik
Nilai Statistik Persentase
1 Stress
0,1391 13,91
2 R
0,9284
2
92,84 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Hasil analisis sensitifitas atau leverage menggambarkan kondisi atribut- atribut teknologi yang sensitif mempengaruhi tingkat keberlanjutan sumberdaya
perikanan demersal Gambar 57. Berdasarkan analisis leverage, atribut-atribut
48,84
GOOD BAD
UP
DOWN -60
-40 -20
20 40
60
20 40
60 80
100 120
O th
er D
is ti
n g
is h
in g
F ea
tu res
Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination
Real Fisheries References
Anchors
yang perlu mendapat perhatian adalah perubahan daya tangkap, penggunaan alat bantu destruktif, penanganan pasca panen, selektivitas alat tangkap, jenissifat alat
tangkap, dan lama trip.
Gambar 59. Hasil analisis distribusi leverage pada dimensi teknologi untuk sumberdaya perikanan demersal
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Gambar 59 menunjukkan hasil analisis monte carlo untuk sumberdaya
ikan demersal pada dimensi teknologi. Berdasarkan hasil analisis monte carlo diketahui bahwa sumberdaya ikan demersal pada dimensi tekonologi telah
mengalami banyak pertubasi. Hal ini ditunjukkan oleh plot biru yang menyebar.
5,48 9,11
11,85 15,99
17,87 13,52
9,47 3,12
5,34
5 10
15 20
Pilihan thd tempat pendaratan ikan Lama trip
Jenis sifat alat tangkap Selektivitas alat tangkap
perubahan daya tangkap penggunaan alat bantu destruktif
Penanganan pasca panen ukuran kapal penangkapan
Penanganan di kapal
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
A tt
ri b
u te
Leverage of Attributes
Gambar 60. Hasil analisis monte carlo untuk sumberdaya ikan demersal pada dimensi tekonologi
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
7.2.3.5 Dimensi Kelembagaan
Penilaian atribut pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya demersal secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 56.
Tabel 56. Hasil penilaian setiap atribut keberlanjutan dimensi kelembagaan untuk sumberdaya perikanan demersal
No Indikator
Baik Buruk Skor
Dasar Penilaian
1 Ketersediaan
peraturan formal 2
1 Data sekunder, expert
meeting , nilai modus
2 Just management
4 Nilai modus, expert
meeting 3
Illegal fishing 2
1 Nilai modus
4 Adjacency and
reliance 3
2 Pengamatan langsung
Nilai modus 5
Equity in entry to fishery
2 Nilai modus
6 Alternatives
2 2
Nilai modus 7
Peranan lembaga formal
3 1
Pengamatan langsung, expert meeting
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Nilai skor pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya perikanan
demersal kemudian dianalisis dengan teknik Rapfish. Hasil yang diperoleh dari
-60 -40
-20 20
40 60
20 40
60 80
100 120
O th
er D
is ti
n g
is h
in g
F ea
tu res
Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination - Monte Carlo Scatter Plot
dengan menggunakan teknik Rapfish adalah nilai indeks keberlanjutan pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya ikan demersal. Nilai indeks
keberlanjutan pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya ikan demersal sama dengan nilai indeks keberlanjutan pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya
ikan pelagis Gambar 61.
Gambar 61. Posisi status keberlanjutan sumberdaya perikanan pelagis pada dimensi kelembagaan
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Indeks keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada dimensi
kelembagaan adalah 42,21. Berdasarkan kriteria status keberlanjutan maka sumberdaya perikanan demersal pada dimensi kelembaagn berada pada kondisi
kurang berkelanjutan. Nilai stress yang diperoleh dari dimensi kelembagaan untuk sumberdaya perikanan demersal adalah 14,36 persen atau masih kurang dari 25
yang berarti hasil analisis Rapfish sudah memenuhi kondisi good of fit. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah 94,79 persen yang berarti peubah-
peubah yang digunakan dapat menjelaskan model sebesar 94,79 persen. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis Rapfish untuk dimensi kelembagaan
pada sumberdaya perikanan demersal dapat dilihat pada Tabel 57.
42,21 GOOD
BAD UP
DOWN -60
-40 -20
20 40
60
20 40
60 80
100 120
O th
er D
is ti
n g
is h
in g
F ea
tu res
Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination
Real Fisheries References
Anchors
Tabel 57. Nilai statistik hasil analisis Rapfish pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya perikanan demersal
No Atribut Statistik
Nilai Statistik Persentase
1 Stress
0,1436 14,36
2 R
0,9479
2
94,79 Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Berdasarkan analisis leverage diketahui bahwa tidak ada atribut-atribut yang dominan mempengaruhi keberlanjutan sumberdaya perikanan demersal pada
dimensi kelembagaan Gambar 62.
Gambar 62. Hasil analisis distribusi leverage pada dimensi kelembagaan untuk sumberdaya perikanan demersal
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Gambar 63 menunjukkan hasil analisis monte carlo untuk sumberdaya
ikan demersal pada dimensi kelembagaan. Berdasarkan hasil analisis monte carlo diketahui bahwa sumberdaya ikan demersal pada dimensi kelembagaan telah
mengalami banyak pertubasi. Hal ini ditunjukkan oleh plot biru yang menyebar.
2,92 5,52
1,21 7,68
6,15 5,63
4,70
2 4
6 8
10 ketersediaan peraatutan formal
just management Peranan lembaga formal
equity in entry to fishery adjacency and reliance
alternatives ilegal fishing
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
A tt
ri b
u te
Leverage of Attributes
Gambar 63. Hasil analisis monte carlo untuk sumberdaya ikan demersal pada dimensi kelembagaan
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
7.2.4 Hasil Analisis Monte Carlo Selang Kepercayaan 95 persen
Analisis monte carlo merupakan serangkaian proses simulasi yang berlangsung untuk menguji pengaruh dari beragam kekeliruan ketidak-pastian,
baik yang berkenaan dengan scoring maupun dalam proses ordinasi status keberlanjutan perikanan. Menurut Law dan Kelton 2000, simulasi Monte Carlo
yang umumnya statik, digunakan untuk memecahkan permasalahan stokastik atau deterministik tertentu. Tabel 58 menyajikan perbandingan indeks keberlanjutan
hasil MDS dengan hasil analsis monte carlo.
Tabel 58. Perbandingan indeks keberlanjutan hasil MDS dan Monte Carlo selang kepercayaan 95 pada sumberdaya ikan demersal
Dimensi MDS
Monte Carlo Perbedaan
Ekologi 23,46
24,33 0,80
Ekonomi 54,94
54,25 0,69
Sosial 44,42
44,68 0,26
Teknologi 48,84
49,22 0,38
Kelembagaan 42,21
42,03 0,18
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
-60 -40
-20 20
40 60
20 40
60 80
100 120
O th
er D
is ti
n g
is h
in g
F ea
tu res
Fisheries Sustainability RAPFISH Ordination - Monte Carlo Scatter Plot