Analisis Degradasi dan Depresiasi
No PenelitiTahun
Judul Hasil Penelitian
Keberlanjutan Perikanan : Studi Kasus
Perikanan Pukat Cincin di Daerah Kota Pantai
Manado Untuk mencapai status tersebut atribut-atribut
keberlanjutan perikanan dalam dimensi ekonomi, sosial, teknologi dan etika layak
ditingkatkan kualifikasinya sambil terus mempertahankan kualifikasi dari atribut-atribut
dari dimensi ekologi.
5 Tjahjo Tri Hartono,
Taryono Kodiran, M. Ali Iqbal, dan Sonny
Koeshendrajana 2005 Pengembangan Teknik
Rapid Appraisal for Fisheries
RAPFISH untuk Penentuan
Indikator Kinerja Perikanan Tangkap
Berkelanjutan di Indonesia.
Upaya pengembangan atau modifikasi metode Rapid Assessment for Fisheries
RAPFISH telah mampu mendapatkan lima dimensi
beserta atribut-atribut penjelasnya yang sesuai dengan kondisi perikanan tangkap di Indonesia.
Kelima dimensi tersebut adalah dimensi ekologi,ekonomi. sosial, teknologi dan
pengaturan governance. Secara general juga berfungsi sebagai indikator kineja
pembangunan berkelanjutan perikanan tangkap di Indonesia. Hasil penelitian mengindikasikan
bahwa dukungan kegiatan penelitian yang mampu memberikan bahan dan informasi
secara cepat, akurat dan aplikatif merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
tercapainya tujuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
6 Jacqueline Alder, Tony
J. Pitcher, David Preikshot,
Kristin Kaschner and Bridget Ferriss2002
How Good is Good?: A Rapid Appraisal
Technique for Evaluation of The
Sustainability Status of Fisheries of The North
Atlantic Hasil analisis terhadap perikanan Atlantik utara
sisi Barat dan sisi Timur disimpulkan bahwa Perikanan Teluk Meine Amerika Serikat
mempunyai indikator kelestarian sosial dan teknis yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perikanan Kanada, Inggris maupun Jerman.
7 Akhmad Fauzi dan
Suzy Anna 2002 Evaluasi Status
Keberlanjutan Pembangunan
Perikanan : Aplikasi Pendekatan Rapfish
Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta
Dari dua belas jenis alat tangkap yang dianalisis disimpulkan bahwa alat tangkap pasif
seperti bubu dan pancing, berdasarkan indikator kelestarian ekologi berada di good
tetapi secara sosial dan ekonomi cenderung ke arah bad score. Sebaliknya pada perikanan
aktif secara tekonologi dan ekologi mempunyai skor buruk bad score tetapi ekonomis dan
sosial cenderung ke arah baik.
No PenelitiTahun
Judul Hasil Penelitian
Dari sisi ekologi, alat tangkap yang beroperasi di luar Teluk Jakarta cenderung memiliki skala
keberlanjutan relatif lebih rendah sebab alat tangkap aktif cenderung menimbulkan masalah
ekologi seperti by catch, non seletive, dan catch before maturity
. Sebaliknya alat tangkap yang beroperasi di dalam Teluk Jakarta cenderung
pasif dan lebih selektif serta tradisional sehingga tidak terlalu destruktif.
Skor keberlanjutan ekonomi antara perikanan di luar Teluk Jakarta dan di dalam teluk
menunjukan bahwa perikanan di dalam teluk cenderung memiliki sustainability rendah.
Hasil analisis leverage untuk menguji sensitifitas atribut pada setiap dimensi terhadap
skor kelestarian perikanan pesisir Jakarta diperoleh bahwa marketable right, employment
sector
dan other income mempunyai derajat kepekaan yang tinggi.
Dari dimensi sosial maka tingkat pendidikan, pengetahuan lingkungan serta fishing income
mempunyai derajat yang penting dalam mempengaruhi tingkat kelestarian sumberdaya
perikanan tersebut. Sementara secara teknis, atribut selective gear mendominasi atribut
lainnya dalam mempengaruhi tingkat kelestarian. Pada dimensi etika, keterlibatan
nelayan dalam penentuan kebijakan just management
sangat nyata mempengaruhi nilai kelestarian.
Sumber : Alder J. et.al 2002, Saksono 2008, Radarwati 2010, Mamuaya 2008, Hartono et.al 2005, Fauzi dan Anna 2005.