Daya Dukung Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 7. Model keseimbangan bioekonomi Gordon-Schaefer Fauzi 2004 Dalam keadaan open access, tingkat keseimbangan akan tercapai apabila nilai penerimaan total TR sama dengan total biaya TC dengan tingkat upaya EOA yang menurut Gordon disebut bioeconomic equilibrium of open access fishery . Dalam hal ini pelaku perikanan hanya menerima biaya oportunitis dan rente ekonomi sumberdaya atau manfaat ekonomi tidak diperoleh.Pada tingkat upaya di bawah EOA, penerimaan total lebih besar dari biaya totalnya. Hal ini menyebabkan nelayan akan meningkatkan upaya penangkapannya. Dalam kondisi akses terbuka, hal ini akan menyebabkan bertambahnya pelaku perikanan nelayan masuk entry ke industri perikanan. Entry ini akan terus sampai dengan manfaat ekonomi terkuras habis driven to zero sehingga tidak ada lagi insentif untuk entry mau pun exit, serta tidak ada perubahan pada tingkat upaya yang sudah ada. Pada tingkat upaya di atas EOA, penerimaan total lebih rendah dibandingkan biaya totalnya sehingga mendorong nelayan untuk mengurangi upaya tangkapnya. Dengan demikian pada tingkat EOA keseimbangan akan tercapai. Kondisi ini identik dengan ketiadaannya hak pemilikan property rights pada sumberdaya atau lebih tepatnya adalah ketiadaan hak kepemilikan yang bisa dikuatkan secara hukum enforceable Fauzi 2004. Kondisi open access menimbulkan terjadinya alokasi sumberdaya alam yang tidak tepat karena kelebihan faktor produksi tenaga kerja, modal tersebut bisa dialokasikan untuk kegiatan ekonomi lainnya yang lebih produktif Fauzi 2004. Keuntungan maksimal akan tercapai pada tingkat upaya EMEY atau disebut maximum economic sustainable yield. Tingkat upaya pada keadaan sustainable yield EMSY berada diantara EMEY dan EOA . Apabila diperhatikan, tingkat upaya pada keadaan EOA jauh lebih besar dibandingkan EMEY ataupun EMSY . Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi penggunaan sumber daya yang berlebihan yang menurut Gordon disebut sebagai economic over fishing. Cara lain untuk melihat model keseimbangan Gordon-Schaefer adalah dari sisi hubungan penerimaan dan biaya dengan biomassa x. Hal ini dapat dilakukan karena kurva Gordon-Schaefer dibangun dengan asumsi keseimbangan jangka panjang. Dalam kondisi keseimbangan jangka panjang maka persamaan produksi lestari dapat ditulis sebagai berikut: Sehingga total revenue TR dan total cost TC dapat ditulis sebagai fungsi dari biomassa, yakni sebagai berikut : Persamaan total revenue merupakan fungsi kuadratik terhadap x sehingga kurva penerimaan akan berbentuk cembung concavesedangkan kurva biaya merupakan fungsi yang bersifat linier terhadap x dengan slope yang negatif. Kurva dari kedua fungsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Kurva Gordon-Schaefer dalam biomassa Fauzi 2004 Gambar 7 dan Gambar 8 mempelihatkan konsistensi dari teori Gordon yang menyatakan bahwa keseimbangan open access dicirikan oleh terlalu banyak input dengan sedikit biomas dikenal istilah “too many boat chasing to few fish”. Hal ini terjadi karena sifat akses yang terbuka sehingga stok sumberdaya x akan diekstraksi sampai titik yang terendah. Sebaliknya, pada tingkat MEY, input yang dibutuhkan tidak terlalu banyak namun keseimbangan biomas diperoleh pada tingkat yang lebih tinggi Fauzi 2004. Pendekatan bioekonomi diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya karena selama ini permasalahan perikanan terfokus pada maksimalisasi penangkapan dengan mengabaikan faktor produksi dan biaya yang dipergunakan dalam usaha perikanan. Dalam kondisi perikanan tangkap yang multispesies, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian biologi perikanan multispesies Fauzi 1998. Pendekatan pertama adalah menyamaratakan semua spesies. Pendekatan ini menggabungkan atau mencampurkan semua spesies tunggal sebagai stok spesies tunggal dan untuk menganalisisnya digunakan model surplus produksi atau biomassa total model Schaefer. Pendekatan ini sangat populer karena hanya data hasil tangkapan dan upaya tangkap effort yang diperlukan, dimana data ini relatif mudah untuk diperoleh Fauzi 1998. Pendekatan kedua adalah menganalisis faktor-faktor biologi alami setiap spesies ikan dan mengevaluasi interaksi yang terjadi diantara spesies Fauzi 1998. Pendekatan ketiga menganalisis setiap spesies secara terpisah menggunakan fungsi surplus produksi. Terdapat beberapa tipe model surplus produksi yang menjelaskan hubungan antara stok biomass dan produksi. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada situasi dimana model tersebut digunakan. 1. Model Suplus Produksi Fox Model surplus produksi ini variasinya dikembangkan oleh Fox 1975 dimana metode estimasi ekuilibrium dilakukan berdasarkan analisis model Schaefer dalam kondisi keseimbangan atau steady state. Metode ekuilibrium ini berdasarkan asumsi bahwa perubahan upaya tangkap effort secara berangsur-angsur akan membuat ukuran stok selalu mendekati atau mencapai titik keseimbangan karena adanya kondisi ekologi dan hubungan biologi yang stabil. Dengan asumsi ini maka pertumbuhan populasi dxdt akan sama dengan nol. Estimasi parameter biologi dengan menggunakan Model Fox adalah sebagai berikut : dimana : Setelah diperoleh nilai koefisien kemampuan tangkap catchability coefficient = q maka dapat diperoleh nilai kapasitas daya dukung lingkungan carrying capacity = K melalui persamaan matematika berikut ini : Sedangkan nilai intrinsic growth rate r diperoleh dari : Persamaan di atas menyatakan bahwa di bawah asumsi model Schaefer dalam keseimbangan hubungan antara hasil tangkapan per unit upaya tangkap CPUE = U t 2. Model Surplus Produksi Walters dan Hilborn dan upaya tangkap maka model surplus produksi Fox adalah non linear logaritmich dan lag. Model surplus produksi yang dikembangkan oleh Walters dan Hilborn 1992 dikenal sebagai difference model. Model Walters dan Hilborn juga dikenal sebagai model yang berbeda dari model Schaefer. Model Walters dan Hilborn dapat dijelaskan pada persamaan berikut : Model Walters dan Hilborn menggunakan versi diskrit model biologi sedangkan Schaefer tidak. Estimasi parameter biologi dengan menggunakan metode estimasi dinamis atau dikenal dengan metode regresi relatif lebih mudah karena dapat mengestimasi parameter biologi langsung dari persamaannya Walters dan Hilborn 1992. Prosedur estimasi parameter biologi dengan menggunakan Walters dan Hilborn adalah : Dengan memindahkan U t q ke sebelah kiri tanda sama dengan dan mengalikan semua sisi dengan qU t Persamaan di atas merupakan persamaan regresi dengan variabel terikat atau tidak bebas dependent adalah tingkat perubahan biomassa dan variabel tidak terikat atau bebas independent adalah CPUE dan upaya tangkap effort Walters dan Hilborn 1992. Persamaan ini menunjukkan bahwa model surplus produksi Walters dan Hilborn adalah linear, lag dan reciprocal . Secara umum bentuk regresi model surplus produksi Walters dan Hilborn dapat ditulis sebagai berikut : maka dihasilkan persamaan sebagai berikut : dimana : t = Persamaan ini dapat digunakan untuk mengestimasi parameter biologi r, K, dan q secara terpisah dari tiga koefisien persamaan regresi. error – term 3. Model Surplus Produksi Schnute Model ini dikembangkan oleh Schnute tahun 1977 dengan metode regresi relatif. Schnute memodifikasi persamaan model Schaefer dengan menggunakan prosedur integrasi. Integrasi persamaan di atas melalui langkah one-years time, dapat diperoleh persamaan : dimana : Sehingga didapat : dimana : = rata-rata catch per unit effort CPUE = rata rata upaya tangkap effort Dengan menggunakan rata-rata geometrik, persamaan di atas melalui modifikasi aljabar dapat ditulis sebagai berikut : Persamaan ini menunjukkan bahwa model surplus produksi Schnute adalah non-linear , lag dan reciprocal. Persamaan di atas adalah persamaan regresi yang dapat diestimasi menggunakan OLS, dimana :