Kendala dan Solusi Implementasi Program Pengembangan Kecamatan PPK di Provinsi Bali Kendala dan Solusi Implementasi Program Pengembangan Kecamatan PPK di

86 87 Tentunya modal usaha yang lebih besar dari Rp 1.000.000 kepada setiap anggota sangat diperlukan, karena akan dapat memperbesar usaha mereka. Apalagi akhir-akhir ini harga-harga melambung naik, sehingga modal usaha Rp 1.000.000 sangatlah kecil nilainya. Karenanya, di tahun-tahun mendatang pengelola PPK hendaknyaa memperbesar dana bergulir untuk setiap anggota SPP, sehingga usaha produktif yang dibuat dan dikembangkan menjadi lebih besar, volume produksi menjadi lebih besar, dan tambahan pendapatan yang diperoleh juga lebih besar. Seiring dengan perjalanan waktu maka kemiskinan perempuan dapat dientaskan, sehingga perempuan hidupnya lebih sejahtera.

3.4 Kendala dan Solusi Implementasi Program Pengembangan Kecamatan PPK di Provinsi Bali

a. Kendala dan Solusi Implementasi Program Pengembangan Kecamatan PPK di

Kabupaten Buleleng Bidang Sarana Prasarana Dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya, PPK berjalan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada. Semua usulan yang terdanai oleh PNPM harus dipelihara sehingga dibentuk Tim Pemelihara dan diberikan pelatihan. Namun kendala yang masih terjadi antara lain, kebanyakan Tim Pemelihara yang dibentuk di desa tidak berfungsi secara optimal. Selain itu bangunan pasar yang dibangun tidak cukup untuk menampung semua pedagang. Solusi yang ditempuh terkait dengan kendala tersebut yaitu perlu adanya sosialisasi manfaat dari pemeliharaan sarana prasarana yang sudah dibangun oleh masyarakat di desa yang berjenjang dari Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Bidang Pendidikan Beberapa kendala dalam bidang pendidikan yang masih dijumpai antara lain adalah pengadaan alat-alat pendidikan yang masih terbatas, kendala dalam hal administrasi terutama dalam pendataan penduduk yang layak mendapatkan beasiswa tidak terjangkau secara maksimal sehinga masih ada pemanfaat program yang tidak terdaftar padahal mereka berasal dari rumah tangga miskin yang sebenarnya layak untuk memperoleh beasiswa. Serta keberlanjutan pelatihan keterampilan yang tidak dijalankan ke jenjang yang lebih tinggi. Solusi yang ditempuh terkait dengan permasalahan yang muncul antara lain, memfasilitasi agar pelaku-pelaku di desa mampu dan bisa menciptakan dan mengerjakan sendiri pengadaan alat-alat pendidikan tersebut sehingga tidak harus mendatangkan dari luar daerah. Berkoordinasi dengan pelaku di desa dan kecamatan agar lebih selektif dalam pendataan siswa yang berhak untuk mendapatkan beasiswa, serta berkonsultasi, berkoordinasi dan mendampingi peserta yang sudah dilatih untuk mentransfer hasil pelatihan yang diikutinya kepada masyarakat yang belum terlatih. Bidang Kesehatan Kendala yang terjadi dalam bidang kesehatan sering kali dalam hal administrasi. Seperti dalam pendataan dari desa untuk kegiatan posyandu masih ada balita yang tidak terdaftar sebagai pemanfaat program. Solusi yang ditempuh adalah melakukan pendampingan dan koordinasi terhadap pelaku-pelaku di tingkat desa dalam pendataan bagi pemanfaat posyandu dan sarana pendukung lainnya. Bidang Kegiatan Ekonomi Kendala yang dihadapi dalam bidang Kegiatan Ekonomi khususnya Simpan Pinjam Perempuan adalah masih adanya tunggakan dan kemacetan kredit pada anggota, ketua kelompok maupun pelaku-pelaku program di tingkat Desa atau Kecamatan. Solusi yang ditempuh dengan memfasilitasi dan mendampingi kelompok-kelompok peminjam Simpan Pinjam Perempuan tersebut.

b. Kendala dan Solusi Implementasi Program Pengembangan Kecamatan di Kabupaten