2. Musik Populer Batak Toba

99 pola ritme dan penggunaan alat musik. Regev dan Serousi, dalam studi perbandingan mengenai musik populer kontemporer menggarisbawahi. “The global flow of musical materials that is, structures of melody and harmony, patterns of rhythm, use of musical instruments”. 21 Regev dan Serousi menggambarkan bahwa musik kultur berbagai negara dipengaruhi oleh jenis musik yang berbagai macam, seperti kutipan berikut ini. “National music cultures in countries like India, Japan, Congo Zaire, Italy, China – to name but a few – may come to include, in one way or another, stylistic influences of, for example, tango, salsa, samba and flamenco, hip-hop and reggae, swing, rock’n’roll and blues, sentimental ballads and operatic drama, country music, Arab and other “oriental” flavors, Central and West African rhythms – and many more”. 22 Pembentukan musik populer Batak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh musik Barat, bahkan musik Amerika Latin seperti yang dialami oleh berbagai negara dunia. Sangat jelas pada musik Batak populer bagaimana Nahum Situmorang memanfaatkan globalisasi musik populer tersebut mengemas musiknya dengan unsur-unsur yang telah disebutkan oleh Regev dan Serousi struktur melodi, harmoni, pola ritme dan penggunaan alat musik dalam sebuah penelitian musik populer Israel. Pengaruh musik populer Barat pada musik populer Batak juga tidak dapat dilepaskan dari musik gereja Barat yang dibawa oleh Missionaris, yang memberi kontribusi tersendiri dalam memadukan musik tradisional dengan musik Barat tersebut. 23 Adapun pengaruh musik gereja dapat diketahui dari penggunan nyanyian gereja yang 21 Regev, Motti and Serousi, Edwin. 2004. Popular Music and National Culture in Israel, California, University of California Press. p. 10. 22 Ibid. p. 246. 23 Hodges, W. Robert. 2006. Referencing, Reframing, and RePresenting Grief Through Pop Laments in Toba Batak North Sumatra, Indonesia dalam, Etnomusikologi, Vol.1 No. 3, Januari 2006. p.289. 100 bersumber dari gereja Barat seperti nyanyian-nyanyian yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Batak Toba dan menjadi Buku Nyanyian Gereja: Buku Ende HKBP. 24 Dan lagu lagu gereja tersebut juga menginspirasi para musisi Batak Toba dalam membuat karya lagu-lagu sekuler yang diatonis. Dari perjumpaan musik tradisional Batak dan musik Barat kemudian menghasilkan musik hibriditas populer Batak Toba. Dan selain tangga nada, para musisi Batak juga memanfaatkan kekayaan harmoni musik Barat dan menambahkan nada 6 7 dari unsur tangga nada musik Barat ke musik Batak sehingga akhirnya lahirlah Musik Populer Batak Toba. Untuk membandingkan bagaimana tangga nada musik tradisional Batak dan tangga nada musik Barat dipakai dalam lagu populer Batak maka berikut ini akan ditampilkan dua lagu populer Batak sebagai perbandingan. Contoh tangga nada pentatonik Batak 1 2 3 4 5 dalam lagu: Sinanggar Tullo ciptaan Tilhang Gultom. 24 HKBP. 1989. Buku Ende HKBP, Pinaruar ni HKBP, Original from the University of Michigan, Digitized 14 Mar 2007. 101 Contoh lagu populer Batak yang menggunakan tangga nada diatonik Barat 1 2 3 4 5 6 7 i dalam lagu: Aek Sarulla ciptaan Tilhang Gultom. Kedua lagu tersebut Sinanggar Tullo dan Aek Sarulla adalah lagu populer Batak dan dua-duanya sama-sama disukai orang Batak dan masih sering dinyanyikan. Dalam harmonisasi, musik Batak sangat mudah menyesuaikan dengan akor-akor musik Barat prinsip dasar akor musik barat: tonika, subdominan, dan dominan karena unsur nada-nada yang dipakai pada musik Batak 1 2 3 4 5 dapat dikatakan sama dengan musik Barat. Oleh karena itu, untuk menciptakan lagu Batak model tradisional, harus berhati-hati karena hasilnya akan tidak bisa dibedakan dengan musik populer pada umumnya, dan unsur pembeda biasanya hanya dari syair karena menggunakan bahasa Batak. Sebagai contoh pada lagu Madekdek ma Gambiri, ciptaan Nahum Situmorang. 102 Lagu Madekdek ma Gambiri menggunakan tangga nada diatonik, kalau syairnya diganti maka akan sangat sulit mengatakan bahwa ini adalah lagu Batak. Sebagai contoh, Lagu Madekdek ma Gambiri telah dijadikan lagu rohani gereja, dengan cara mengganti syairnya oleh seseorang NN, dari bahasa Batak yang berisi lagu percintaan ke bahasa Indonesia dengan judul Melayani berisi syair lagu rohani. Dan berikut ini ditampilkan contoh lagu Madekdek ma Gambiri dengan judul baru, Melayani 25 . Melayani, melayani lebih sungguh. Melayani, melayani lebih sungguh. Tuhan lebih dulu, melayani kepadaku. Melayani, melayani lebih sungguh. Lain dengan lagu Sinanggar Tullo, meskipun diganti syairnya ke dalam bahasa bukan Batak, ciri khas musik Batak masih terasa karena selain menggunakan tangga nada pentatonik, masih dapat diidentifikasi lewat permainan ritme pada lagu yang sangat 25 Lihat contoh lagu lengkap dengan notasi balok pada Lampiran 9. 103 kental dalam permainan musik Gondang dan musik Uning-uningan. Dua contoh lagu Aek Sarulla dan Madekdek ma Gambiri dapat dijadikan sebagai gambaran umum bagaimana lagu populer Batak Toba dikonstruksi. Dalam lagu rakyat folksong ada dua ciri khas penampilan yang menonjol pada musik Batak. Pertama, menggunakan alat musik tradisional Uning-uningan yang sangat dominan seperti yang digunakan Tilhang Gultom dalam Opera Bataknya. Kedua, pada folksong Batak lainnya diberi ciri pada musik akustik dengan menggunakan alat musik yang bukan alat musik tradisional Batak, yang sangat terbatas pada gitar akustik dan ketipung. Selain itu, kekhasan model musik rakyat ini terletak pada kemampuan suara penyanyi baik secara solo atau grup vokal. Model bernyanyi dengan alat musik akustik dilakukan oleh Nahum Situmorang dan penyanyi lain, Gordon Tobing. Terlebih Gordon Tobing dengan grup Impolanya yang hanya menggunakan gitar akustik sebagai musik pengiring untuk berkeliling dunia. Kemudian pada musik Batak populer, telah digabungkan berbagai unsur, mulai dari penggunaan tangga nada tradisional, tangga nada Barat, alat musik tradisional dan alat musik modern. Dan musik populer Batak tersebut sudah diharmonisasi sesuai dengan kaidah-kaidah harmonisasi musik Barat secara penuh, dengan aransemen menggunakan akor-akor mayor, minor, diminished, augmented dll. Unsur yang penting lainnya yang yang tidak bisa dilupakan dalam konstruksi lagu populer Batak adalah besarnya peran alat musik modern seperti gitar elektronik , drum set, keyboard, piano dan alat musik lainnya seperti saxofon dalam musik tersebut. Dan musik populer model inilah yang sangat berkembang pada era-setelah 70-an. Salah seorang pencipta lagu Batak yang sangat populer era-setelah 70-an mengemas lagunya penuh dengan harmonisasi Barat 104 adalah Dakka Hutagalung, dengan beberapa judul lagu: Anakkon hu, Dang Turpukta Hamoraon. Didia Rongkap hi. Putus Sikola, dll. Satu hal yang menarik pada lagu populer judul Putus Sikola, Dakka Hutagalung menggunakan tangga nada diatonik mayor dan minor, sekaligus menggunakan tangga nada tradisional.

1. 3 . Musisi Batak Toba Era-sebelum 70-an.

Untuk mengkaji lagu populer Batak yang berlandaskan musik tradisional Batak dan musik populer Barat, berikut ini akan dibahas tiga nama musisi besar Batak dengan peran masing-masing yaitu: Nahum Situmorang dan Tilhang Gultom. Nahun Situmorang adalah pencipta lagu dan penyanyi yang berkiprah di dalam negeri yang menciptakan begitu banyak lagu-lagu yang sangat terkenal, antara lain: Nasonang do Hita Nadua, Alusi Ahu, Sitogol, Lissoi, Pulo Samosir do, dll. Tilhang Gultom adalah pencipta ratusan lagu untuk Opera Batak seperti: Harambir ni Silindung naung masak, Jamillah, Tiniptip Sanggar, Simali-mali, Si jara-jiri, Sinanggartullo dan pendiri musik Opera Batak yang berkeliling ke desa-desa dan kota-kota di Sumatera Utara. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedua musisi tersebut dalam mengembangkan musik Batak, berikut ini akan dibahas secara ringkas mengenai siapa Nahum Situmorang dan Tilhang Gultom. Dan dalam uraian berikut akan dibahas telebih dahulu Tilhang Gultom dan terakhir Nahum Situmorang. Nahum Situmorang akan dibahas lebih luas berhubung dengan perannya yang sangat besar dalam pembentukan corak musik Batak populer. 105 1. 3. 1. Tilhang Gultom 1896-1973 Nama lengkapnya adalah Tilhang Oberlin Gultom, pencipta ratusan lagu 26 dan pendiri Opera Batak 27 yang sangat terkenal di kalangan orang Batak dengan nama Opera Tilhang. Selama karirnya ia telah menciptakan lagu tidak kurang dari 360 lagu. Di antara lagu-lagunya yang sangat populer adalah: Harambir ni Silindung, Jamillah, Tiniptip Sanggar, Simali-mali, Si jara-jiri, Sinanggartullo, dll. Salah satu contoh lagu Opera Batak yang sangat populer karya Tilhang Gultom ditampilkan berikut ini adalah: Harambir ni Silindung Kelapa dari Silindung. 26 Lihat pada Lampiran 1: Daftar 206 lagu-lagu karangan Tilhang Gultom. 27 Opera Batak adalah s eni pertunjukan yang merupakan gabungan dari drama, tari, dan nyanyian yang diiringi alat musik tradisional.