1. 2. Lagu 5: Gotap sian Sikkola
137
Gotap Sian Sikkola
60
Cip.Anton Siallagan Margareth Siagian
Ditaon ho ale Inang didadang ari Marengge - rengge ho di kakilima i
Holan pasari-sari gellengmon
Tahuak manuk manogot nai Ai nungga dungo sian podoman mi
Disari ho manogot i Asa adong allangon bodanari nai
Tung so sadia pe da pangomoan mi Sabar doho di sude halojaonmi
Humongkop hami angka gellengmon Hape so sae niomomi
Lao paujungkon parsikolakki Boha bahenon taononnama i
Pandokhon ni bagian i
Gotap di tonga dalan ma hape singkolakki Sudena i alani hapogoson i…
Sude nasa gogom dibahen ho do dainong Ai so adong nalaho mangurupui ho
Tibu do lao damang parsinuan Tu naso haulahan i
Sasada ho nama ale Inang Na marmudumudu au
Putus Sekolah Cip.Anton Siallagan
Penyanyi: Margareth Siagian
Engkau menahan terik matahari Untuk berjualan di kaki lima
Hanya untuk memperjuangkan anak-anakmu
Ketika ayam berkokok di pagi hari Engkau sudah bangun dari tidur
Engkau mencari di pagi hari Untuk kebutuhan makan malam
Meskipun keuntunganmu tidak seberapa Engkau sabar meski lelah
Berjuang untuk kami anak-anakmu Tapi keuntunganmu tidak mencukupi
Untuk membiayai sekolahku Apa mau dikata itulah beban
Itu sudah nasib
Putus di tengah jalanlah sekolahku Semuanya itu karena kemiskinan
Semua tenagamu Ibu engkau telah curahkan Karena tidak ada yang bisa membantumu
Ayah pergi terlalu cepat Yang tidak bisa kembali
Hanya Engkau seorang diri Ibu Yang memperhatikan aku
Lagu menggunakan tangga nada pentatonik 1 2 3 5 6, lagu termasuk kategori sedih lagu andung asli. Kemiskinan, itulah yang menjadi tema dalam tangisan di lagu ini.
Seorang anak menangis meratap dengan sedihnya mengungkapkan bagaimana usaha seoran Ibunya untuk memperjuangkan anak-anaknya karena ayahnya sudah lebih dulu
meninggalkan mereka. Meskipun si Ibu telah berusaha keras dalam perjuangan untuk anaknya ternyata pada akhirnya tetap tidak bisa mencapai cita-cita anaknya untuk
sekolah. Ibuanya bekerja meskipun panas matahari menerpanya sebagai pedagang kecil
60
http:bataklagu.blogspot.com201304gotap-sian-sikkola.html. 25 Agustus 2014.
138
parengge-rengge di kaki lima. Pagi-pagi buta, ketika ayam berkokok si Ibu sudah bangun dan langsung pergi berjualan untuk mendapatkan sedikit uang memenuhi
kebutuhan makan malam mereka. Meskipun yang didapatkan tidak seberapa dari hasil berjualan, si Ibu tetap sabar dalam usahanya. Karena perjuangan Ibu hanya untuk
memenuhi kebutuhan semua anak-anaknya setidak-tidaknya bisa makan. Anak yang sudah sekolah terpaksa harus berhenti sekolah karena Ibunya tidak sanggup lagi untuk
melanjutkan menanggung biaya sekolahnya. Tangisan si Anak ditumpahkannya sambil meratap mengatakan bahwa semua penyebabnya adalah karena kemiskinan. Meskipun
Ibunya sudah berusaha sekuat tenaga, banting tulang tapi tetap tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga dari hasil yang didapatkan dari jualannya. Seharusnya Ayah adalah
harapan penopang utama dalam keluarga, namun karena Ayah mereka telah pergi mendahului untuk selamanya, maka harapan itu tidak dapat terwujud. Terpaksa Ibulah
dengan caranya sendiri yang harus bekerja keras untuk membesarkan, memelihara dan mendidik anak-anaknya.