Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon sebagai Cita-cita Idealis Batak Toba

191 dilihat sebagai kekuatan ideologi pragmatis dan bukan ideologi doktriner. Karena prinsip di dalam ideologi doktriner terkandung ajaran-ajaran yang dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah seperti pada ideologi komunisme. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah ideologi yang pragmatis, yaitu mengenai ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum, hanya prinsip-prinsipnya saja dan disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. 55

4. 1. Pentingnya Ideologi bagi Orang Batak

Pengajaran moral secara tradisi sangat lekat pada setiap budaya, pola berfikir dan bertindak, tidak luput dari aktivitas masyarakatnya yang dipengaruhi oleh ideologi. Ideologi 3H adalah kristalisasi dari pengalaman kultural yang diwujudkan dalam pelaksanaan acara adat yang selalu berulang dilakukan. Bagi orang Batak pengetahuan tentang ideologi tersebut sudah tertanam sejak awal kehidupan melalui habitus dalam kehidupan masyarakat adat. Hamoraon, hagabeon, hasangapon, selain mempunyai fungsi ideologis sekaligus sebagai tujuan. Selain sebagai fungsi doktrinal ajaran budaya juga sebagai harapan masa depan untuk dicapai. Dengan konsep berfikir ideologi 55 Surbakti, Ramlan. Artikel Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. p.3. 192 pragmatis perubahan yang diinginkan oleh orang Batak terjadi karena adanya kepatuhan kepada ajaran-ajaran ideologis yang ada pada budaya mereka. Dalam wawancara yang ditujukan kepada kelompok diskusi FGD, ditemukan beberapa jawaban atas pertanyaan mengenai pentingnya ideologi dan maknanya: “Dari mana Anda mengetahui tentang ideologi 3H?”. Salah satu jawaban yang dikutip dari Kaston Pakpahan: 56 “Kita tau dari orangtua kita dulu. Adat menjadi pengikat bagi kita, ada hula-hula, dongan tubu, dan boru. Diketahui dari nenek moyang yang sudah menciptakannya dan diturunkan ke keturunannya. Ideologi menjadi prinsip bagi orang Batak. Karena ideologi 3 H adalah 3 cita-cita yang paling dicari orang Batak”. Karena ideologi 3H ini menjadi bagian dan pusat perhatian dalam penelitian ini, maka juga ditanyakan mengenai maknanya. Apa makna ideologi 3H bagi Anda? Dari jawaban yang diperoleh dari M. Siahaan: 57 “Maknanya bangga Kalau sudah dicapai adalah menjadi kebanggan. Prinsip yang perlu didapatkan. Ada target yang kita mau capai. Ada motivasi untuk bagaimana meraih tiga hal itu. Walaupun mungkin tidak bisa dicapai secara utuh tiga-tiganya”. ‘Bangga’, yang dikatakan dalam jawaban M. Siahaan dapat diartikan sebagai pencapaian sampai tahap ketiga dari ideologi tersebut yaitu hasangapon kehormatan- mulia. Bagi orang Batak belum mencapai hamoraon, belum dianggap sangap, dan belum mencapai hagabeon juga belum dianggap sangap, namun kalau sudah mencapai hasangapon berarti ketiga-tiganya sudah tercapai. Maka kandungan yang ada dalam ideologi tersebut penting untuk diraih, untuk menunjukkan suatu keberhasilan dalam 56 Wawancara dilakukan di Wonosobo, 29 Maret 2014. 57 Wawancara dilakukan di Wonosobo, 29 Maret 2014.