169
terhadap responden untuk menggali tanggapan mereka terhadap Lagu Batak Toba Populer. Hampir semua responden menjawab kenal dengan lagu-lagu populer yang
bertemakan perjuangan tersebut. Meskipun tidak semua bisa hafal kata-katanya, tapi sudah pernah dengar, dan bahkan ada yang sangat sering didengar, seperti: Anakkonhi do
Hampraon di Au; Anakkon hu; Anakku na Burju; Putus Sikkola; Andung-andung Anak Siampudan; Alusi Au.
3. 1. Lagu Andung sebagai Model Ekspresi Kesedihan
Lagu yang bercorak Andung, sangat cocok untuk mengekspresikan pengalaman kesedihan, meskipun ceritanya mengisahkan tentang hal yang buruk, tapi tetap lagunya
dapat menjadi refleksi dan memberi motivasi berfikir positif. Pilihan model lagu andung ratapan sangat tepat penggunaannya oleh pencipta
lagu, mengingat pesan yang akan disampaikan adalah berhubungan dengan persoalan yang menggambarkan kesedihan bagi orang Batak sendiri. Untuk contoh lagu andung,
diambil 3 lagu sebagai bahan analisis berhubungan dengan corak lagu yang bercirikan kesedihan. Lagunya berisikan tiga status anak yang juga mempunyai peran penting dalam
masyarakat Batak, yaitu Anak Siampudan, Anak Buhabaju dan Anak Sasada. Tiga status anak tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan keluarga Batak sebab
anak dalam ideologi 3H adalah hagabeon. Pemilihan tiga lagu dari latarbelakang tiga status anak ini memperkuat ekspresi
lagu, karena mereka digambarkan berada pada kondisi ekonomi yang sangat
170
memprihantinkan. Karena pengalaman pahit anak menjadikan orangtua menjadi sangat sedih. Kekuatan lagu terletak pada perpaduan melodi yang sedih, kata-kata yang berisi
tangisan tiga anak, dan dinyanyian dengan cara seperti menangis meratap. Pada saat wawancara, secara khusus ditanyakan mengenai lagu dengan kategori
lagu yang sedih, peristiwa yang diceritakan pada teks lagu, dan bagaimana tanggapan responden sebagai perantau terhadap kategori lagu seperti ini. Dari jawaban yang mereka
lontarkan bahwa ada kecocokan dengan situasi yang mereka alami, model lagu seperti itu dapat memberi motivasi kepada mereka untuk lebih peduli keluarga, termasuk peduli
kepada kampung halaman mereka. Ada dampak yang dirasakan ketika mereka
mendengar gaya lagu andung. Dengan membiasakan mendengar lagu andung tersebut justru memberi semangat dan mendorong mereka untuk bekerja keras. Seperti yang
ditanyakan kepada responden mengenai: “Apa pendapat Anda ketika mendengarkan lagu-lagu andung?”, dengan spontan Manosor Pangaribuan menjawab:
14
“Lagu sedih andung, sebagai motivasi untuk berfikir positif, teks lagu berisi kejadian- kejadian nyata. Ini cara berekspresi orang Batak, sedih tapi tidak berarti negatif. Jadi lagu
ini justru dapat memberi dorongan positif kepada saya”.
Pengalaman Manosor Pangaribuan menunjukan, bahwa lagu sedih tidak dilihat sebagai sesuatu yang negatif, tetapi justru dijadikan sebagai motivasi positif, sebagai refleksi
yang mebuatnya terdorong untuk lebih bersemangat berjuang. Selain tanggapan perorangan, juga ditanyakan bagaimana lagu-lagu populer
tersebut yang berlatarbelakang cerita di kampung, masih disukai oleh perantau di kota-
14
Wawancara dilakukan di Wonosobo 29 Maret 2014.