1. 3. Lagu 6: Tangis do Au

139 Marsiak bagi au diparjalangan on Manaon sude na hansiti Pabulus ma roham Inang Inang pangitubu Nangpe dao au sian ho Tondimi manggonggom au Tangiang mi ale Inang Tondimi ale Inang Mandongani anakmon Di parjalangan on Aku merintih di perantauan ini Untuk menangung semua penderitaan Pasrahkanlah hatimu Ibu Ibu yang melahirkanku Meskipun aku jauh darimu Rohmulah yang melindungi aku Doamu hai Ibu Rohmu hai Ibu Melindungi Anakmu ini Di perantauan ini Menggunakan tangga nada diatonik, lagu bertempo lambat, nuansa sedih tipikal lagu andung. Merantau, itulah tekad semula anak yang tidak bisa sekolah, karena di kampung tidak ada pekerjaan yang menjanjikan. Karena itu perjuangan utama adalah bagaimana supaya bisa merantau, meninggalkan kampung halaman, dengan harapan di tempat baru akan mendapatkan pekerjaaan dan bisa mengubah nasib. Dalam kenyataannya di perantauan harapan si anak ternyata pupus. Apa yang mau dikata ketika si anak sudah terlanjur merantau ke tempat yang jauh. Ketika berangkat dari kampung, Ibunya telah berpesan supaya segera pulang menjenguknya kalau sudah bekerja dan sudah memperoleh penghasilan. Di perantauan, kata-kata Ibunya tersebut selalu terngiang ketika malam tiba yang membuatnya tidak bisa tidur lalu menangis. Kemiskinan itulah yang menjadi persoalan utama, karena ternyata harapannya untuk bekerja mendapatkan penghasilan belum terwujud. Ingin pulang tapi ongkos pulang saja juga tidak cukup, untuk memenuhi permintaan Ibunya pulang kalau sudah ada penghasilan. Rintihan itulah yang yang dialami di perantauan karena susahnya untuk memperjuangkan hidup. Dalam keluh-kesah dalam kesedihan, si Anak masih mempunyai harapan dan sekaligus meyakinkan diri, dan meminta kepada Ibunya yang melahirkannya supaya pasrah dan 140 sabar. Permohonan si Anak kepada Ibunya kiranya dengan doa dan dengan penyertaan rohnya senantiasa dapat melindungi anaknya di perantauan, dengan harapan suatu waktu nanti mereka bisa bertemu.

4. 2. Lagu Perjuangan untuk Merantau

Perantauan adalah sebagai arena perjuangan yang diharapkan seseorang menjadi titik awal menuju kesuksesan. Setidak-tidaknya harapan itulah yang didambakan oleh banyak perantau dari Tapanuli untuk memulai kehidupan yang baru dan meraih cita-cita. Karena itu, Anak yang tidak bisa bertarung melalui arena pendidikan di sekolah karena ketidakmampuan dukungan finansial yang memadai, maka pilihannya adalah di arena perantauan. Dan mengapa merantau, karena dianggap tidak ada kemungkinan yang lebih baik dari merantau, karena situasi di kampung tidak memungkinkan memberikan harapan yang lebih baik untuk mencapai suatu perubahan. Berikut ini ada 2 judul lagu, Putus Sikkola dan Anak Parjalang yang akan diangkat isi syairnya sebagai bahan untuk mengetahui seberapa penting masalah ini perlu mendapat perhatian sehingg pencipta lagu pun ikut mengangkat kisah ini ke dalam karyanya. Pemilihan dua lagu adalah untuk mewakili dua kondisi yang berbeda dari dua anak yang gagal dalam pertarungan sekolah. Kisah lagu Putus Sikkola, orangtua menyuruh anaknya merantau karena tidak sanggup menekolahkannya. Dan lagu Anak Parjalang adalah kisah anak yang sudah di perantauan, namun belum berhasil. 141

4. 2. 1. Lagu 7: Putus Sikkola

Lagu Putus Sikkola, Cip. Firman Marpaung, dinyanyikan oleh Dewi Marpaung. Menggunakan tangga nada diatonik, lagu yang bertempo lambat, bernuansa sedih . Dalam lagu Putus Sikkola dikisahkan, akibat ketidakmampuan orangtua untuk menyekolahkan anaknya, maka jalan satu-satunya yang dianjurkan orangtua terhadap anaknya adalah menyuruh pergi merantau ke negri orang. Dalam syair lagu diceritakan, supaya anaknya jangan bersedih hati unang marsak ho, karena tidak bisa sekolah. Harapan yang dimiliki orangtua satu-satunya yang masih mungkin ditempuh anaknya 62 http:ryan-banjarnahor.blogspot.com201107putus-sikkola.html.14 Oktober 2014. Putus Sikkola 62 Cip. Firman Marpaung Dewi Marpaung Unang marsak ho Amang sinuan tunas Ala naung suda gogo au Putus sikkola ho hasian nalagu Laho maho Amang Marjalang tu nadao Balao maho tondikku Borhat ma damang, tu luat naleban Ref. Tangiangki ma amang, Na mandongani ho di luat nadao Anggiat horas ho Dapot ho niluluanmu amang 2x Molo dungkon sahat ho, amang Tu na sinittasitta ni roham Tongos surat paboa baritam Laho paposhon rohakki, amang Putus Sekolah Cip. Firman Marpaung Dewi Marpaung Jangan kau sedih Anakkku sayang Karna tenagau sudah habis Sehingga terpaksa kau putus sekolah, sayang Pergilah anakku sayang Merantau ke tempat jauh Pergilah jantung hatiku Berangkatlah sayang ke tempat lain Ref. Dengan doaku sayang Menyertaimu di tempat yang jauh Kiranya engkau selamat Engkau dapatkan yang kau cari, sayang Bila engkau sudah tiba, sayang Ketujuan yang kau cita-citakan Kirimlah surat untuk memberi kabar Untuk membuat meyakinkan hatiku, sayang