Pengenalan Orang Batak terhadap Lagu Batak Toba Populer

167 sering diikuti oleh responden sehingga mau tidak mau sudah biasa mendengar lagu-lagu tersebut dan bahkan juga sering ikut menyanyikannya. Seperti penuturan Marulitua Simangunsong berikut ini. 11 “Kebetulan saya dibesarkan dari lingkungan Batak dan sebagai dorongan besar untuk menguasai lagu-lagu Batak. Sungguh suatu dorongan besar untuk menguasai sebanyak mungkin lagu-lagu Batak. Sebagian besar lagu-lagu Batak yang lama ataupun yang baru kita kenal baik syair dan lagunya. Hampir setiap harilah, di rumah karena sering putar lagu Batak, selain di rumah di pertemuan-pertemuan orang Batak, terlebih di pesta adat lagu-lagu tersebut pasti dinyanyikan”. Secara personal orang Batak masih akrab dengan lagu-lagu tersebut, biarpun tidak aktif sebagai penyanyi, tapi sebagai pendengar, dasarnya adalah tetap masih menyukai jenis lagu dan musik Batak tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Doma Tumanggor berikut ini. 12 “Saya kira sebagai orang Batak, jelas menyukai lagu-lagu Batak, itu sudah otomatis. Walaupun saya tidak pintar menyanyi. Kalau mendengarnya sering apalagi sudah saya rekam di Hp, apalagi sendirian, walaupun tidak hafal cuma dengar-dengar saja”. Terutama lagu-lagu lama yang bernuansa khas Batak masih sangat sering diperdengarkan dimana-mana, sehingga tetap tidak bisa dilupakan. Ketika ada satu orang yang memulai menyanyi lagu tersebut, maka secara otomatis yang lain pun akan segera ikut menyanyikannya. Seperti penuturan responden Mirando Damanik dan Kardono Sinaga: 13 “Ya, lagu Batak itu patut kita senangi karena menyentuh hati. Yang menyangkut perasaan, yang cocok di hati kita. Seperti lagu Nahum Situmorang Anakonhi do Hamoraon di Au, saya kagum kepada lagunya”. Dan tidak ketinggalan apa yang 11 Wawancara dilakukan di Yogyakarta 5 Maret 2014. 12 Wawancara dilakukan di Yogyakarta 3 Maret 2014. 13 Wawancara dilakukan di Wonosobo 29 Maret 2014. 168 disampaikan Kardono Sinaga: “Sangat suka lagu Batak karena isi lagunya mengena di hati kita. Lagunya sesuai dengan kejadian, kenyataan bukan hanya karena bahasanya Batak tapi isi lagunya mengena sama kita”. Pengenalan responden terhadap lagu-lagu yang ditanyakan, juga masih dapat dikatakan sama dengan audien orang Batak umumnya, dengan kategori pendengar berlatarbelakang yang sama. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan beberapa alasan kesukaan terhadap lagu tersebut: Sebagai identitas orang Batak; sering diputar dalam acara-acara adat; lagunya sudah ada yang dikenal sejak kecil; lagu-lagunya menceritakan kehidpan di kampung; menyentuh hati; isinya mengena sama dengan yang dialami; dan mengingatkan memori di kampung. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, sangat dapat dipahami mengapa lagu-lagu Batak populer tersebut begitu akrab kepada audien yang mempunyai kenangan yang mungkin sama atau mirip dengan yang diceritakan pada syair-syair lagu-lagu tersebut. Dengan alasan responden mengatakan lagunya menceritakan kehidupan di kampung, memberi makna bahwa isi syair lagunya memang benar-benar mengisahkan tentang pergumulan hidup, kemiskinan, perjuangan anak untuk sekolah, dan perjuangan merantau.

3. Lagu Batak Toba Populer sebagai Ekspresi Perjuangan

Penggunaan lagu sebagai alat ekspresi perjuangan masih sangat efektif digunakan. Cukup banyak lagu Batak populer yang memuat isi perjuangan, yang dikemas dengan irama lagu ceria dan melankolis. Lagu-lagu model tersebut masih sangat populer di kalangan orang Batak sampai sekarang. Fakta tersebut diketahui berdasarkan wawancara yang dilakukan 169 terhadap responden untuk menggali tanggapan mereka terhadap Lagu Batak Toba Populer. Hampir semua responden menjawab kenal dengan lagu-lagu populer yang bertemakan perjuangan tersebut. Meskipun tidak semua bisa hafal kata-katanya, tapi sudah pernah dengar, dan bahkan ada yang sangat sering didengar, seperti: Anakkonhi do Hampraon di Au; Anakkon hu; Anakku na Burju; Putus Sikkola; Andung-andung Anak Siampudan; Alusi Au.

3. 1. Lagu Andung sebagai Model Ekspresi Kesedihan

Lagu yang bercorak Andung, sangat cocok untuk mengekspresikan pengalaman kesedihan, meskipun ceritanya mengisahkan tentang hal yang buruk, tapi tetap lagunya dapat menjadi refleksi dan memberi motivasi berfikir positif. Pilihan model lagu andung ratapan sangat tepat penggunaannya oleh pencipta lagu, mengingat pesan yang akan disampaikan adalah berhubungan dengan persoalan yang menggambarkan kesedihan bagi orang Batak sendiri. Untuk contoh lagu andung, diambil 3 lagu sebagai bahan analisis berhubungan dengan corak lagu yang bercirikan kesedihan. Lagunya berisikan tiga status anak yang juga mempunyai peran penting dalam masyarakat Batak, yaitu Anak Siampudan, Anak Buhabaju dan Anak Sasada. Tiga status anak tersebut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan keluarga Batak sebab anak dalam ideologi 3H adalah hagabeon. Pemilihan tiga lagu dari latarbelakang tiga status anak ini memperkuat ekspresi lagu, karena mereka digambarkan berada pada kondisi ekonomi yang sangat