Lagu Batak Toba Populer Era-Setelah 70-an

115 yang lainnya akan otomatis menyanyikan suara dua, tiga, atau empat. Kebiasaan menyanyi lebih dari satu suara, tidak hanya terjadi di gereja tapi juga terjadi di luar gereja dengan lagu-lagu non-religius. Harmonisasi dan cara menyanyi lebih dari satu suara yang diperkenalkan di gereja, telah turut mempengaruhi cara menanyikan lagu-lagu lagu Batak populer yang kemudian terkenal dengan kelompok penyanyi era-setelah 70-an dengan nama ‘Trio’. Model trio ini menjadi salah satu ciri khas yang sangat populer di kalangan kelompok penyanyi orang Batak Toba. Pada era-sebelum 70-an, Nahum Situmorang telah banyak menggunakan unsur- unsur musik Barat dan Amerika Latin dalam lagu-lagunya. Kemudian pada era-setelah 70-an lagu-lagu kembali diciptakan dengan menggunakan tangga nada tradisional 1 2 3 4 5 dan 1 2 3 5 6. Era-setela 70-an, kembali menyanyikan lagu dengan cara menyanyikan lagu andung. 40 Dan gaya khas lagu rakyat yang dibawakan oleh kelompok penyanyi Opera Batak dengan karya Tilhang Gultom seperti Harambir ni Silindung menjadi marak kembali. Selain itu, kombinasi penggunaan alat musik Uning-uningan dengan alat musik modern menjadi populer. Lagu-lagu yang diciptakan kembali menggunakan variasi tangga nada tradisional pentatonik 1 2 3 4 5, dan 1 2 3 5 6. Sebagai contoh potongan lagu Andung-andung ni Anak Siampudan berikut ini yang menggunakan tangga nada tradisional 1 2 3 5 6. Lagu yang mengisahkan tentang Anak Bungsu yang berada di perantauan mendapat khabar bahwa Ibunya meninggal dunia. 41 40 Di dalam andung terdapat tangisan yang sering disebut mangangguk bobar, menangis dengan keras dan terisak-isak. Dan dalam menyanyikan lagu andung, seseorang menyanyi sambil menangis terisak-isak. 41 Lihat pada Bab III: Sub 3.1.2. Lagu 1.p.125. 116 Meskipun lagu-lagunya sudah dikemas dengan harmonisasi musik Barat, dan iringan alat musik band, namun cara menyanyikan lagunya tetap seperti orang menangis dan inilah disebut lagu andung ratapan. 42 Sesudah era-setelah 70-an, musik popoler model andung memasuki kancah lagu populer Batak Toba dengan mengadaptasi unsur ratapan dalam suasana perkabungan dalam tradisi perkabungan orang Batak, sedangkan musiknya tetap menggunakan harmonisasi musik Barat. Di dalam musik populer, lagu andung tidak lagi selalu berhubunga dengan peristiwa kematian tetapi tema-tema lagunya berkembang ke arah peristiwa kehidupan yang dialami oleh orang Batak pada umumnya, seperti lagu 42 Lihat Lampiran: pada Video Lagu Batak, Lagu Andung-andung ni Anak Siampudan yang dinyanyikan oleh The Heart: Simatupang Sister. 117 percintaan di kalangan muda-mudi, meskipun lagunya tetap dinyanyikan dalam gaya ratapan. Selain itu juga sangat populer tema-tema lagu kesedihan seperti kehilangan seseorang yang dicintai orang tua yang meninggal, perpisahan dengan kekasih. Dan juga masih sangat populer mengenai hubungan keluarga, dengan tema, kemiskinan, kematian, merantau, rindu kampung halaman, berjuang untuk sekolah dan putus sekolah.

2. 1 . Kejayaan Musik Populer Batak

Musik Populer Batak atau musik yang berkembang di komunitas Batak Toba juga disebut Musik Pop Daerah Batak Toba terjadi di awal tahuan 70-an. Perkembangannya seiring dengan kemajuan industri rekaman kaset di Indonesia pada era yang sama. Dan berpengaruh kepada rekaman-rekaman lagu Batak yang semakin menjamur. 43 Tidak dapat dipungkiri bahwa musik populer Batak era-setelah 70-an tidak terlepas dari pengaruh musik yang sudah muncul sebelumnya seperti musik teater rakyat yang terkenal dengan nama Opera Batak. Dan musik populer daerah Batak Toba ini juga tidak bisa dilepaskan dari kelompok penyanyi dengan identitas Vocal Group. Di antaranya, kelompok penyanyi yang banyak melanglang buana ke manca negara, seperti: Impola VG, Tarombo VG. Sedangkan yang lain lebih berkonsentrasi di Sumatera Utara seperti Maduma VG, Parisma 71 VG, dll. 44 Setelah masa-masa populeritas penyanyi vocal group sampai awal tahun 70-an, kemudian pada perkembangan berikutnya terjadi perubahan 43 Hutagalung, R.J.M, Trio pada Musik Populer Batak Toba:Analisis Sejarah, Fungsi, dan Struktur Musik. pp 154-184. 44 Ibid. 118 bentuk kelompok penyanyi baru sangat terkenal di masyarakat Batak Toba dengan menamakan diri sebagai penyanyi “Trio”. 45 Pada periode awal munculnya penyanyi ‘Trio’ industri musik Pop Batak masih didominasi oleh artis penyanyi laki-laki. Tentu sangat beralasan karena laki-laki lebih mudah atau berani untuk pergi merantau untuk berjuang untuk memperoleh kemajuan ke kota besar. Sehingga penyanyi laki-laki lebih dulu mendapat pengaruh modernisasi termasuk dalam belajar musik. Identitas trio kemudian menjadi nama grup penyanyi Batak dan menjadi ciri khas kelompok penyanyi Batak. Di awal pembentukan penyanyi trio tidak dapat dilepaskan dari ide pembentukan kelompok penyanyi dengan nama ‘Trio Golden Heart’ pada awal tahun 70-an. 46 Baru setelah itu, semakin banyak penyanyi- penyanyi Batak yang membentuk kelompoknya masing-masing dengan memberi identitas nama grup mereka dengan awalan trio. Di antara sekian banyak penyanyi trio, dapat disebut beberapa nama-nama trio sebagai berikut: Trio Amores, Melody Trio, Trio Friendship, Trio Melodi King 1978, Trio Amsisi 70-an, Trio Amsisi 2000, Trio Ambisi, Trio Maduma 70-an, Trio Relasi, Trio Horas 1985, Trio Amigos 1986, Trio The Stars 90-an, Trio Lamtama 1995 47 , dan masih banyak trio-trio lainnya. Kemudian perkembangan berikutnya pada tahuan 80-an muncul kembali trio baru dengan nama Trio Lasidos yang memiliki kekhasan dengan menggunakan unsur andung ratapan dalam lagu dan cara menyanyikan nyanyian mereka, namun, tangga nadanya tidak lagi bertahan kepada pentatonik 1 2 3 5 6, sudah benar-benar menggunakan tangga 45 Ibid. 46 Ibid. 47 Ibid.