Pendapatan provisi dan komisi Fees and commission income

DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 72 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued z. Kontrak asuransi lanjutan z. Insurance contract continued Klaim dan manfaat polis lanjutan Claims and policy benefits continued Total klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris yang dilaporkan sebagai bagian dari ”Estimasi liabilitas klaim”. Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan. Liabilitas manfaat polis masa depan Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai kini estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayarkan kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai kini dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaris BNI Life atau aktuaris independen yang terdaftar. Total claims in process, including claims incurred but not yet reported, are stated at estimated amounts determined based on the actuarial technical insurance calculations which is reported as part of “Estimated claim liabilities” in the statement of financial position. Changes in estimated claim liabilities as a result of further evaluation and the difference between estimated claims and paid claims are recognised as addition to or deduction from expenses in the period the changes occurred. Liabilities for future policy benefits The liabilities for future policy benefits represent the present value of estimated future policy benefits to be paid to policyholders or their heirs less present value of estimated future premiums to be received from the policyholders and recognised consistenly with the recognition of premium income.The liabilities for future policy benefits are determined and computed based on certain formula by BNI Life’s actuary or registered independent actuary. BNI Life menghitung liabilitas manfaat polis masa depan dengan menggunakan metode Gross Premium Reserve yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang dikeluarkan dan penerimaan premi di masa depan. BNI Life calculates the liability for future policy benefits using Gross Premium Reserve method that reflects the present value of estimated payments of all the guaranteed benefits including all the embedded options available, the present value of all estimated handling costs incurred and the future premium receipt. Kenaikanpenurunan liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Increasedecrease for future policy benefits is recognised in the current year’s statement of income. Untuk produk unit link, liabilitas kepada pemegang unit link diakui pada saat penerimaan dana dikonversi menjadi unit setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset bersih efektif yang berlaku. For unit-linked products, the liability to unit- linked policyholders is recognised at the time the funds received are converted into units, net of related expenses and will increase or decrease in accordance with effective net asset value. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 73 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued z. Kontrak asuransi lanjutan z. Insurance contract continued Liabilitas manfaat polis masa depan lanjutan Liabilities for future policy benefits continued Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link non syariah diakui sebagai pendapatan premi bruto di laporan laba rugi. Liabilitas kepada pemegang polis unit link diakui di laporan posisi keuangan yang termasuk di dalam liabilitas manfaat polis masa depan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi dengan bagian premi yang merupakan pendapatan BNI Life, disertai dengan pengakuan kenaikan liabilitas kepada pemegang polis unit link di laporan laba rugi. Funds received from customers for non-sharia unit-linked products are recognised as gross premiums income in the statement of income. Liabilities to unit-linked policyholders are recognised in the statement of financial position which is included in the liabilities for future policy benefits for the amount received net of the portion of premium representing BNI Life’s revenue, with corresponding profit or loss recognition for the increase in liabilities to unit- linked policyholders. Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas manfaat polis masa depan di laporan laba rugi dan liabilitas manfaat polis masa depan di laporan posisi keuangan. Any interest, gain or loss due to increases or decreases in market value of investments are recorded as income or expense, with a corresponding recognition of increase or decrease liabilities for future policy benefits in the profit or loss and liabilities for future policy benefits in the statement of financial position. Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link syariah diakui sebagai pendapatan premi bruto di laporan laba rugi sebesar bagian premi yang merupakan pendapatan BNI Life dan liabilitas manfaat polis masa depan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee untuk BNI Life dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit link. Funds received from customers for sharia unit- linked products is recognised as gross premium income in the statement of income amounted to premium repre senting BNI Life’s revenue and liabilities for future policy benefits in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing BN I Life’s fees in managing the unit-linked product revenue. aa. Perpajakan aa. Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan SPT sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 74 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued aa. Perpajakan lanjutan aa. Taxation continued Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted asat reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled. Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan. Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Corrections to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided ab. Imbalan kerja ab. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Short-term employee benefits are recognised when they accrued to the employees. Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Pension benefits and other post- employment BNI memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. BNI has defined benefit and defined contribution pension plans. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 75 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued ab. Imbalan kerja lanjutan ab. Employee benefits continued Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya lanjutan Pension benefits and other post- employment benefits continued Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk “Dana Pensiun”. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation. This plan is managed by Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk “Dana Pensiun”. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Bank akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah dana pensiun dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk “DPLK”. A defined contribution plan is a pension plan under which the Bank pays fixed contributions into a separate entity pension fund and has no legal or constructive obligation to pay further contributions. This plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia PerseroTbk “DPLK”. BNI diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 132003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 132003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun. BNI is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 132003 which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 132003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans. Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang didenominasikan dalam Rupiah dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun. The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 76 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued ab. Imbalan kerja lanjutan ab. Employee benefits continued Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya lanjutan Pension benefits and other post- employment benefits continued Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lainnya pada saat terjadinya. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Past-service costs are recognised immediately in profit or loss. Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs. Grup juga memberikan imbalan pasca kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. The Group also provides other post- employment benefits, such as service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan. Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang, imbalan cacat permanen dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Other long-term employee benefits such as long service leave, permanent disability benefit and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. ac. Laba per saham dasar ac. Basic earnings per share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang tersedia bagi pemegang saham biasa laba residual dengan jumlah rata-rata tertimbang lembar saham biasa yang beredar selama tahun berjalan. Basic earnings per share is computed by dividing income for the year available to shareholders of ordinary shares residual income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the current year. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 77 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued ad. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi ad. Transactions with related parties BNI dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak - pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 tentang “Pengungkapan Pihak - pihak Berelasi” dan Peraturan Bapepam-LK No. KEP- 347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang didefinisikan antara lain: BNI and Subsidiaries enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance with Statement of Financial Accounting Standards SFAS No. 7 regarding “Related Party Disclosures” and Regulation of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution Bapepam-LK No. KEP-347BL2012 regarding “Guide lines for Financial Statements Presentation and Disclosure of Issuers or Public Companies”, which are defined, among others, as: i perusahaan di bawah pengendalian BNI dan Entitas Anak; i entities under the control of BNI and Subsidiaries; ii perusahaan asosiasi; ii associated companies; iii investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; iii investors with voting rights that gives them significant influence; iv perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan iii di atas; iv entities controlled by investors under Note iii above; v karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan v key employees and family members; and vi entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah yaitu Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. vi entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by Government, which is defined as the Minister of Finance or Provincial Government who has share ownership in the entity. Semua transaksi signifikan dengan pihak- pihak berelasi, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties have been disclosed in notes to the consolidated financial statements. ae. Dividen ae. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham. Dividend distribution to the shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the shareholders. af. Pelaporan segmen af. Segment reporting BNI dan Entitas Anak menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. BNI and its Subsidiaries determine and present operating segments based on the information that is internally provided to the chief operating decision maker. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 78 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued af. Pelaporan segmen lanjutan af. Segment reporting continued Grup mengidentifikasikan segmen operasi sebagai suatu komponen dari entitas: a yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; b hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. The Group defines an operating segment as a component of an entity: a that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity; b whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and c for which discrete financial information is available. Grup mengungkapkan segmen operasionalnya berdasarkan segmen usaha yang meliputi Korporasi, Komersial dan Kecil, Konsumer dan Ritel, Tresuri dan Institusi Keuangan, Kantor Pusat dan Entitas Anak. The Group discloses its operating segments based on operating segments that consist of Corporate, Commercial and Small, Consumer and Retail, Treasury and Financial Institution, Head Office and Subsidiaries. ag. Biaya emisi penerbitan saham ag. Shares issuance costs Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang pada akun “Tambahan Modal Disetor - Neto ”, s ebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Costs related to the public offering of shares including pre-emptive rights issue are deducted from the proceeds and presented as a deduction of “Additional Paid -In Capital - Net” account, under Equity section in the consolidated statements of financial position. ah. Saham treasuri ah. Treasury shares Ketika entitas Grup membeli modal saham ekuitas entitas saham treasuri, imbalan yang dibayar, termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan dikurangi pajak penghasilan dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait dimasukkan kepada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas. Where any Group entity purchases the entity’s equity share capital treasury shares, the consideration paid, including any directly attributable incremental costs net of income taxes is deducted from equity attributable to the entity’s equity holders until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary shares are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to the entity’s equity holders. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 79 - Page 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued ai. Program Pengganti Rencana Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan MESOP ai. Management and Employee Stock Ownership Plan MESOP Replacement Program BNI memberikan insentif jangka panjang berupa Program Pengganti MESOP kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Pegawai Senior sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian kinerja Bank. BNI gives long term incentive in the form of Management and Employee Stock Ownership Plan MESOP Replacement Program to Board of Directors, Commissioners and senior employees as an appreciation for the Bank ’ s performance. BNI dalam melaksanakan program insentif pengganti MESOP ini mengacu pada peraturan OJK, dahulu Bapepam dan LK yang berlaku dan PSAK No. 53 Revisi 2010, “Pembayaran Berbasis Saham”. BNI, in implementing the MESOP replacement incentive program, refers to the prevailing OJK, previously Bapepam and LK regulation and SFAS No. 53 Revised 2010, “Share - based Payment”. Nilai wajar saham yang diberikan diakui sebagai beban dan dengan peningkatan pada ekuitas equity settled. Jumlah beban diakui selama periode vesting, yaitu periode dimana seluruh kondisi vesting tertentu telah terpenuhi. The fair value of the shares is recognised as an expense with a corresponding increase in equity equity settled. The total expense is recognised over the vesting period, which is the period over which all of the specified vesting conditions are to be satisfied. Setiap akhir periode pelaporan, BNI merevisi estimasi jumlah opsi yang diharapkan vest berdasarkan syarat jasa. Selisih antara estimasi revisian dengan jumlah estimasi sebelumnya, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi, dengan penyesuaian pada sisi ekuitas. At the end of each reporting period, BNI revises its estimates of the number of options that are expected to vest based on the nonmarket vesting conditions. It recognises the impact of the revision to original estimates, if any, in profit or loss, with a corresponding adjustment to equity.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI

DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Certain estimates and assumptions are made in the preparation of the consolidated financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan pada standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experiences and other factors, including expectations with regard to future events. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 80 - Page 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS continued

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty: a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan a. Allowances for impairment losses of financial assets Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima. In the calculation of allowance for impairment losses of financial assets, the specific condition of impaired counterparty is individually evaluated based on managements best estimate of the present value of the expected cash flows to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterpartys financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experiences and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. b. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan b. Determining fair values of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Grup menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar menjadi kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Group uses the valuation techniques as described in Note 2c. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, Manajemen mempertimbangkan masukan dan asumsi diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup feedback model atas likuiditas volatilitas untuk transaksi derivatif dan tingkat diskonto yang berjangka waktu panjang, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. The input for this model comes from observable market data. When observable market data are not available, management considers necessary inputs and assumptions to determine the fair value. The above considerations include liquidity and volatility feedback model for derivative transactions and long term discount rate, the level of early payment and the level of default assumption. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 81 - Page 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS continued

Sumber utama ketidakpastian estimasi lanjutan Key sources of estimation uncertainty continued c. Imbalan kerja karyawan c. Employee benefit Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaris berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi- asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan. The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Grup menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga atas Obligasi Pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan. The assumptions used in determining the net cost income for employee benefits include the discount rate. The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of Government Bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Other key assumptions for pension obligations are partly based on current market conditions. d. Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi perpajakan d. Significant judgement is required in determining the provision for taxes Grup menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak terhadap labarugi. Group provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profitloss. e. Liabilitas asuransi untuk kontrak asuransi e. Insurance liabilities on insurance contracts Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian dari “Liabilitas lain - lain” berdasarkan perhitungan teknis asuransi dengan menggunakan asumsi-asumsi aktuarial yaitu asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan. Termasuk dalam cadangan teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum merupakan pendapatan dan liabilitas kepada pemegang unit-link. Entitas Anak menggunakan metode Gross Premium Reserve yang menghitung liabilitas manfaat polis masa depan berdasarkan asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan. Technical reserves of the Subsidiary recorded in the consolidated statement of financial position as part of “Other liabilities” are calculated based on insurance technical calculation using certain actuarial assumptions which are based on best estimate assumptions and margin for adverse risk. Included in the technical reserves are liability for future policy benefits, estimated claim liabilities, unearned premium income and liability to unit-linked holders. The Subsidiary uses Gross Premium Reserve method in calculating liability for future policy benefits which are based on best estimate assumptions and margin for adverse risk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 82 - Page 4. KAS

4. CASH

2015 2014 Rupiah 12,298,469 10,852,909 Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 351,883 406,066 United States Dollar Dolar Singapura 108,359 102,090 Singapore Dollar Euro 29,594 17,733 Euro Ringgit Malaysia 27,731 14,824 Malaysian Ringgit Real Arab Saudi 19,729 8,307 Saudi Arabian Real Dolar Australia 15,644 7,482 Australian Dollar Yen Jepang 13,559 11,535 Japanese Yen Dolar Hong Kong 11,318 9,839 Hong Kong Dollar Yuan Cina 6,507 772 Chinese Yuan Pound Sterling Inggris 3,994 2,981 Great Britain Pound Sterling United Arab Emirates Dirham 1,149 88 United Arab Emirates Dirham Brunei Dollar 900 316 Brunei Dollar Franc Swiss 546 150 Swiss Franc Dolar Kanada 373 202 Canadian Dollar Thailand Baht 109 295 Thailand Baht South Korean Won 411 97 South Korean Won Dolar Taiwan 152 - Taiwan Dollar 591,958 582,777 Total 12,890,427 11,435,686 Total Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM Anjungan Tunai Mandiri sejumlah Rp1.264.525, dan Rp3.472.407 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Rupiah balance includes cash in ATMs Automatic Teller Machines of Rp1,264,525 and Rp3,472,407 as of 31 December 2015 and 2014, respectively. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2015 2014 Rupiah 26,725,601 21,490,067 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4,206,576 3,107,471 United States Dollar Total 30,932,177 24,597,538 Total Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum GWM dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum dan syariah, serta GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. The Bank is required to maintain minimum statutory reserves GWM in Rupiah for conventional and sharia banking and statutory reserves in foreign currencies for foreign exchange transactions. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum GWM Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1310PBI2011 tanggal 9 Februari 2011 yang telah diubah dengan PBI No. 1515PBI2013 tanggal 24 Desember 2013 yang kemudian diubah dengan PBI No. 1712PBI2015 pada tanggal 1 Desember 2015 tentang Perubahan atas PBI No. 1310PBI2011 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia BI dalam Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar: As of 31 December 2015 and 2014 , the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with Bank Indonesia BI Regulation No. 1310PBI2011 dated 9 February 2011 which has been amended with BI Regulation No. 1515PBI2013 dated 24 December 2013 which have been further amended with PBI No. 1712PBI2015 dated 1 December 2015 regarding the changes of BI regulation No. 1310PBI2011 concerning Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and foreign currency which are as follows: DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 83 - Page 5. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan

5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

continued 2015 2014 Rupiah Rupiah - GWM Primer 7.50 8.00 Primary Minimum Statutory Reserve - Secondary Minimum - - GWM Sekunder 4.00 4.00 Statutory Reserve Mata uang asing 8.00 8.00 Foreign Currencies GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara SUN, Surat Berharga Syariah Negara SBSN danatau excess reserve yang merupakan kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR. GWM LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank dibawah minimum LDR target Bank Indonesia 78 atau jika diatas maksimum LDR target BI 92 dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank lebih kecil dari KPMM Insentif BI sebesar 14. Primary Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in Current Accounts with Bank Indonesia. Secondary Minimum Statutory Reserve is the minimum reserves that should be maintained by the Bank, comprised of Certificates of Bank Indonesia SBI, Government Debenture Debt SUN, Sharia Government Securities SBSN, andor excess reserve which represent the excess reserve of the Bank’s Current Accounts in Rupiah over the Primary Minimum Statutory Reserve and the Minimum Statutory Reserve on Loan to Deposit Ratio LDR. The Minimum Statutory Reserve on LDR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LDRis below the minimum of LDR targeted by Bank Indonesia 78 or if the Bank’s LDR above the maximum of LDR targeted by BI 92 and the Capital Adequacy Ratio CAR is below BI requirement of 14. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing BNI saja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar: The ratio of the Minimum Statutory Reserve requirement BNI only for its Rupiah and foreign currencies accounts as of 31 December 2015 and 2014, are as follows: 2015 2014 Rupiah Rupiah - GWM Primer 9.23 8.08 Primary Minimum Statutory Reserve - Secondary Minimum - - GWM Sekunder 14.82 15.23 Statutory Reserve Minimum Statutory Reserve on - - GWM Loan to Deposit Ratio - - Loan to Deposit Ratio Mata uang asing 8.01 8.32 Foreign currencies Tambahan GWM yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR Bank dengan minimum LDR target Bank Indonesia dikali 10. Mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. The additional minimum reserve is calculated based on the difference between the Bank’s LDR with the minimum Bank Indones ia’s LDR target multiply by 10 effective starting 1 March 2011. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 84 - Page 6. GIRO PADA BANK LAIN

6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan mata uang

a. By currency

2015 2014 Rupiah 299,405 207,508 Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 2,960,824 1,380,933 United States Dollar Yuan Cina 2,129,675 20,755 Chinese Yuan Euro 1,133,605 992,733 Euro Dolar Singapura 1,415,447 794,690 Singapore Dollar Yen Jepang 824,676 857,094 Japanese Yen Dolar Hong Kong 116,251 138,040 Hong Kong Dollar Dolar Australia 35,832 36,416 Australian Dollar United Arab Emirates Dirham 31,231 6,485 United Arab Emirates Dirham Pound Sterling Inggris 21,749 23,286 Great Britain Pound Sterling Swiss Franc 21,232 20,756 Swiss Franc Dolar Kanada 8,908 15,458 Canadian Dollar Real Arab Saudi 520 926 Saudi Arabian Real Baht Thailand 332 2,335 Thailand Baht Ringgit Malaysia 12 14 Malaysian Ringgit 8,700,294 4,289,921 Total 8,999,699 4,497,429 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai 906 1,589 impairment losses Neto 8,998,793 4,495,840 Net b. Berdasarkan hubungan b. By relationship 2015 2014 Pihak ketiga Third parties Rupiah 299,405 207,508 Rupiah Mata uang asing 8,700,294 4,289,921 Foreign currencies Total 8,999,699 4,497,429 Total Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai 906 1,589 impairment losses Neto 8,998,793 4,495,840 Net c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c. By Bank Indonesia collectibility Seluruh giro pada bank lain pada tanggal- tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan lancar. All current accounts with other banks as of 31 December 2015 and 2014 were classified as current. d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the allowance for impairment losses are as follows: