Laporan Manajemen Risiko kepada Direksi

Laporan Tahunan 2015 | LAPORAN M ANA JEMEN IKHTISAR KINERJA 2015 PR OFILE PRUSAHAAN ANALISIS D AN PEMBAHASAN M ANA JEMEN TA TA KEL OLA PERUSAHAAN TANGGUNG JA W AB SOSIAL PERUSAHAAN INFORM ASI PERUSAHAAN 247 Tata Kelola Risiko Risk Governance Agar implementasi manajemen risiko berjalan secara efektif, maka pelaksanaannya didasarkan pada Tata Kelola Risiko Risk Governance yang telah ditetapkan. Tata Kelola Risiko juga merupakan bagian dari sistem Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance yang fokus pada struktur, proses dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Tata Kelola Risiko mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi-fungsi pengelolaan risiko, serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik. Tata Kelola Risiko di BNI dapat digambarkan sebagai berikut: Risk Appetite Untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, BNI juga telah menyusun risk appetite statement yang jelas sebagai bagian dari Tata Kelola Risiko yang baik. Dalam kerangka kerja penerapan manajemen risiko, penetapan risk appetite dan risk tolerance selain sebagai bagian dari pengendalian risiko juga harus selaras dengan sasaran dan strategi Bank. Dengan mempertimbangkan sasaran strategi jangka panjang Bank dalam rangka mendorong pertumbuhan dan mendukung program pemerintah khususnya di sektor infrastruktur, kondisi makro ekonomi yang belum cukup stabil di sepanjang tahun 2015 serta mengantisipasi penerapan Basel III dimana Bank harus menyediakan beberapa buffer permodalan dan memperkuat likuiditas, maka BNI telah melakukan review Risk Appetite dan Risk Tolerance antara lain terkait Capital Adequacy Ratio CAR, Coverage Ratio, Loan to Funding Ratio LFR serta beberapa Risk Appetite Metric lainnya. Risk Management Committee Board of Directors Board of Commissioners Pengawasan Pengawasan Eksekusi Pengawasan Eksekusi Implementasi Mekanisme Kontrol Risk Taking Unit Risk Control Unit Risk Assurance Unit Internal Control Memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik kompleksitas dan proil risiko bank. Dalam implementasinya dibantu Komite Pemantau Risiko Mengimplementasikan pengelolaan risiko sesuai peran masing masing • Risk Owner risk taking unit, mengelola risiko yang melekat di bisnis dan fungsinya masing-masing • Risk Control Unit, menyusun kerangka kerja, kebijakan, prinsip dan metodologi pengelolaan risiko bank • Risk Assurance Unit, menilai secara independen terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal Membantu Direksi dalam penetapkan kebijakan, pengembangan dan implementasi pengelolaan risiko serta eskalasi ke Direksi Bertanggung jawab untuk menerapkan manajemen risiko yang memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan proil risiko bank