Deposits from customers RELATED PARTY TRANSACTIONS continued c. Simpanan nasabah

DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 170 - Page 47. INFORMASI SEGMEN lanjutan

47. SEGMENT INFORMATION continued

2014 Indonesia New York Eropa Europe Asia Penyesuaian dan eliminasi Adjustment and elimination Konsolidasi Consolidated Pendapatan bunga dan Interest income and pendapatan syariah-neto 22,558,683 44,970 48,806 108,931 - 22,761,390 sharia income-net Pendapatan premi-neto 132,473 - - - - 132,473 Premium income-net Pendapatan operasional lainnya 8,433,770 166,401 103,524 477,350 326,284 8,854,761 Other operating income Pembentukan cadangan Allowance for impairment kerugian penurunan nilai 3,606,657 2,622 - 32,713 - 3,641,992 losses Beban operasional lainnya 14,424,408 50,985 74,382 277,232 66,666 14,760,341 Other operating expenses Laba operasional 13,093,861 157,764 77,948 276,336 259,618 13,346,291 Operating income Pendapatanbeban bukan Non operating income operasional-neto 150,620 984 946 27,361 - 178,019 expenses-net Laba sebelum beban pajak 13,244,481 158,748 77,002 303,697 259,618 13,524,310 Income before tax expense Beban pajak 2,694,931 - - - - 2,694,931 Tax expense Laba bersih 10,549,550 158,748 77,002 303,697 259,618 10,829,379 Net income Total asset 400,007,182 3,537,286 4,567,376 16,486,276 8,024,412 416,573,708 Total assets Total liabilitas 320,749,518 3,505,365 4,462,044 15,235,253 2,803,526 341,148,654 Total liabilities 48. MANAJEMEN RISIKO 48. RISK MANAGEMENT Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu potensi kejadian, baik yang dapat diperkirakan expected maupun yang tidak dapat diperkirakan unexpected yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank. Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank, termasuk upaya untuk memitigasi danatau meminimalkan kerugian finansial maupun non-finansial yang mungkin timbul dari produk atau aktivitas bank, hubungan antara bank dengan nasabah maupun dalam internal bank. Penerapan manajemen risiko di BNI berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, dan pada Peraturan OJK POJK No. 17POJK.032014 tahun 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, mengingat BNI merupakan bagian dari sektor jasa keuangan yang memiliki beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam suatu konglomerasi keuangan, serta secara internasional berpedoman pada dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision BCBS. Penerapan Manajemen Risiko didasari oleh kebutuhan akan keseimbangan fungsi bisnis dengan pengelolaan risiko, dimana manajemen risiko menjadi strategic partner dari Unit Bisnis untuk mengoptimalkan pendapatan dari Unit Bisnis secara keseluruhan. Risks in the context of banking is a potential events, neither of which can be estimated expected and which can not be estimated unexpected that can give negative impact to the Bank earnings and capital. Risk management is a set of methodologies and procedures used to identify, measure, monitor, and control the risks arising from the entire Banks business activities, including the efforts to mitigate andor minimize financial or non-financial losses that may arise from products or activities of the Bank, the relationship between the Bank and its customer also within the internal Bank. The Implementation of risk management in BNI is based on not only Bank Indonesia’s regulations SEBI No. 1323DPN dated 25 October 2011 about the implementation of Risk Management for Commercial Bank, also the Financial Services Authority regulations POJK about the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration, considering BNI as part of financial services sector that has several subsidiary companies incorporated in a financial conglomerate, and also internationally use the Basel Committee on Banking Supervision BCBS documents as guidelines. The risk management implementation based on the needs to balance the business functions with the risk management, where risk management becoming a strategic partner for the Business Units to optimize the revenue from the operation’s of entity as a whole. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 171 - Page 48. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

48. RISK MANAGEMENT continued

Penerapan Manajemen risiko di BNI berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision. Manajemen Risiko didasari oleh kebutuhan akan keseimbangan fungsi bisnis dengan pengelolaan risiko. Manajemen risiko menjadi strategic partner dari unit bisnis untuk mengoptimalkan pendapatan dari operasional entitas. Implementation of risk management in BNI is based on Bank Indonesia’s regulations PBI which govern the Risk Management Implementation of Commercial Banks and document of Basel Committee on Banking Supervision. The risk management is based on the need to balance the business functions and risk management. Risk management is a strategic partner of the existing business units to optimize returns from the entity’s operations. Dalam mengimplementasikan manajemen risiko dilakukan melalui 4 empat pilar penerapan manajemen risiko yaitu: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit; Proses Manajemen Risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko serta Sistem Pengendalian Intern. Penerapan manajemen risiko di BNI secara umum terangkum dalam kerangka framework manajemen risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta diaplikasikan dalam perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Risk management implemented by 4 four pillars of risk management: Active Control from Board of Commissioners and Board of Directors; the adequacy of Policies, Procedures and Limit; Risk Management Process and Risk Management Information Systems also Internal Control Systems. Implementation of risk management in BNI is undertaken within risk management framework. This risk management framework is outlined in the policies, procedures, transaction limits, authorities and other regulations as well as being applied in the risk management tools, which is applicable in the whole scope of business activities. Secara berkala dilakukan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko agar sesuai dengan perkembangan bisnis dan perubahan regulasi. Periodic evaluation is applied to Risk Management Policies and Procedures to ensure it reflects the Bank’s current business and regulations. Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan secara efektif, BNI menyusun Risk Governance sebagai bagian dari sistem Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance yang fokus pada struktur, proses dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Risk Governance is formed to enforce the effectiveness of implementation Risk Management, and as a part of Corporate Governance system, which focuses on structure, process and approach to risk management in achieving the business goals. Inisiatif dan langkah-langkah perbaikan telah dilakukan untuk meletakkan landasan yang kuat dalam manajemen risiko di BNI yang mencakup aspek-aspek organisasi, strategi, sistem informasi dan operasi, serta pengembangan sumber daya manusia. BNI juga telah melakukan langkah- langkah antisipatif yang menyentuh aspek humanis dan personal setiap individu BNI, yaitu dengan membangun budaya risiko yang kuat yang merupakan bagian dari budaya kerja BNI. Saat ini BNI melaksanakan program risk culture enhancement untuk meningkatkan budaya risiko segenap insan BNI. Initiatives and corrective actions have been taken to build a solid foundation for BNI’s risk management, covering aspect of organization, strategies, information system and operations, and human capital. BNI have taken some anticipatory actions related to humanity and personal aspects of each individual of BNI by implementing risk culture enhanchement to build a strong risk culture that is part of the work culture in BNI. Currently BNI has implemented the risk culture enhanchement programme to increase the risk culture of BNI’s employees. Terkait dengan produk atau aktivitas baru yang akan diterbitkan, penilaian assessment yang komprehensif dilakukan terhadap risiko yang melekat pada produk atau aktivitas baru untuk memastikan bahwa potensi risiko yang mungkin timbul telah dimitigasi dengan baik. Related to the new product or activity, a comprehensive assessment for each of inherent risk in those new product or activity has been done to ensure the potential risk that may occur has been mitigated.