SEGMENT INFORMATION continued - Konsumer

DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 173 - Page 48. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

48. RISK MANAGEMENT continued

Sesuai dengan Surat Edaran OJK No.14SEOJK.032015, BNI selaku Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi secara komprehensif dan efektif. Tujuan penerapan manajemen risiko terintegrasi tersebut yaitu untuk mengelola seluruh risiko yang melekat pada aktivitaskegiatan usaha konglomerasi keuangan bank serta menciptakan keunggulan kompetitif dan memelihara pertumbuhan yang berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan nilai shareholder value konglomerasi keuangan bank secara keseluruhan. In accordance with the Circular Letter of Financial Services Authority regulations SEOJK No. 14SEOJK.032015, BNI as a financial conglomeration have to implement the integrated risk management comprehensively and effectively. The purpose of the implementation of integrated risk management implementation is to manage the whole inherent risks in financial conglomeration business activity, also to create a competitive advantages and maintain sustainable growth, so that it can increase the financial conglomeration shareholder value of the Bank as a whole. Secara umum entitas Anak BNI telah menerapkan manajemen risiko, antara lain dengan membentuk unit risiko pada Entitas Anak. Manajemen risiko pada masing-masing Entitas Anak secara operasional dilakukan terpisah dari unit bisnis di masing-masing Entitas Anak dan menjalankan fungsinya secara independen. Untuk mendukung penerapan manajemen risiko, pada organisasi Entitas Anak juga dibentuk unit kontrol intern yang melakukan pemantauan kepatuhan terhadap kontrol internal secara rutin dan berkala. Disamping itu, Dewan Komisaris dan Direksi pada masing- masing Entitas Anak secara aktif juga melakukan pemantauan, dan evaluasi melalui laporan-laporan yang disampaikan oleh setiap Entitas Anak untuk selanjutnya digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan pada Entitas Anak. BNI’s Subsidiaries generally have implemented risk management among others by establishing a risk unit in each Subsidiary. Risk management in each Subsidiary is operating separately from the business unit and conducts its function independently. To support the implementation of risk management, the Subsidiaries have established internal control units in their organizational structure, which monitor the compliance with internal controls regularly and periodically on a regular basis. In addition, the Boards of Commissioners and Directors of the respective Subsidiaries actively monitor and evaluate the internal controls of the Subsidiaries, through the reports submitted by the respective Subsidiaries, as a basis in formulating and developing appropriate policies for the Subsidiaries. BNI selaku Entitas Induk telah melakukan koordinasi dengan Entitas Anak untuk menerapkan manajemen risiko sesuai ketentuan Bank IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan. Disamping membuat laporan seperti laporan perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum KPMM konsolidasian, laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK konsolidasian, laporan Tingkat Kesehatan Bank TKB konsolidasian, serta laporan profil risiko konsolidasian dan terintegrasi konglomerasi keuangan BNI. As the Parent Entity, BNI coordinates with its Subsidiaries regarding the implementation of risk management policies as defined by Bank IndonesiaFinancial Services Authority. Among others by preparing reports such as the consolidated minimum Capital Adequacy Ratio CAR, Legal Lending Limit LLL reports, Bank’s consolidated soundness rating and also the consolidated and integrated risk profile reports. Profil risiko BNI menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank inherent risk termasuk kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko risk control system untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian Profil Risiko BNI telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 1324 DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Berdasarkan hasil laporan terakhir atas penilaian sendiri self assessment, peringkat risiko inheren BNI posisi 31 Desember 2015 adalah low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko yang memadai satisfactory sehingga peringkat komposit BNI adalah 2 low to moderate. The risk profile of BNI reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the risk control system for each type of risk. The risk profile of BNI has been performed based on attachement of SE BI No. 1324DPNP dated 25 October 2011. Based on the results of a recent self-assessment report, inherent risk rank of BNI as of 31 December 2015 is low to moderate and the quality of the risk management implementation rank is satisfactory, therefore the composite rank of BNI is 2 low to moderate. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 174 - Page 48. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

48. RISK MANAGEMENT continued

Penilaian Profil Risiko Terintegrasi merupakan penilaian terhadap 10 sepuluh jenis Risiko berdasarkan Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR terintegrasi. Kesepuluh jenis Risiko tersebut adalah Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Transaksi Intra- Grup dan Risiko Asuransi. Penilaian Profil Risiko BNI Terintegrasi tersebut telah dilakukan sesuai dengan lampiran SE OJK No. 14SEOJK.032015 tahun 2015. Penilaian Profil Risiko Terintegrasi dilakukan Semesteran. Berdasarkan hasil laporan terakhir atas penilaian sendiri self assessment, peringkat risiko inheren posisi 30 Juni 2015 adalah low to moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko yang memadai satisfactory sehingga peringkat komposit konglomerasi keuangan BNI adalah 2 low to moderate. Integrated Risk Profile assessment is the assessment of the 10 ten type of risks based on the Inherent Risks and the integrated Implementation of Risk Management Quality KPMR. The ten types of risks that being assessed are Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, Intra Group Transactions Risk and Risk Insurance. Assessment of the Integrated Risk Profile has been complies with the SE OJK No. 14SEOJK.032015 year 2015. Integrated Risk Profile assessment are conducted on semi annual basis. Based on the results of the last self assessment, the inherent risk rank of BNI as of 30 June 2015 is low to moderate with the quality of the risk management implementation rank is satisfactory, therefore the composite rank of BNI as financial conglomeration is 2 low to moderate. 49. RISIKO KREDIT 49. CREDIT RISK Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non-Performing Loan NPL. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. The Bank’s loan management is aimed to support the loan expansion and to manage the quality of each loan from the time the loan was granted until the loan is fully repaid by the debtors, to prevent the loan becoming a Non-Performing Loan NPL. Effective loan management is intended to minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risk. Tujuan pengelolaan risiko kredit Bank selain untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan adalah untuk mengelola kemungkinan kerugian yang timbul akibat debitur gagal bayar atas pinjaman atau fasilitas kredit yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portofolio kredit secara keseluruhan. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur perkreditan serta manajemen risiko kredit yang diputuskan dalam forum Komite Kebijakan Perkreditan KKP, Kebijakan Prosedur Perkreditan KPP, Komite Manajemen Risiko RMC dan Radisi Rapat Direksi, juga secara tertulis dituangkan dalam Pedoman Perusahaan PP Perkreditan. Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen kredit dari saat pengajuan kredit, proses analisis, persetujuan, pemantauan, pendokumentasian, pengendalian dan penyelamatan restrukturisasi. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, BNI melakukan penelaahan dan penyempurnaan kebijakan kredit secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. The purpose of the Bank’s credit risk management other than to comply with Bank Indonesia and Financial Services Authority regulations is to manage the possible losses resulting from the debtors failed to pay on loans or credit facility and other financial contracts at the minimum level, both on the individual and loan portfolio level. The Bank has issued written loan policies and procedures credit risk management in the Operational Guidance Manual OGM for Credit, Credit Policy Committee KKP and Procedures Policy Credit KPP, Risk Management Committee RMC and Board of Directors meetings. These policies provide detailed guidance on loan management activities from loan proposal, analysis process, approval, monitoring, documentation, controls and restructuring. To support a prudent loan granting process, BNI conducts periodic reviews and enhances its loan policies in line with current business developments